Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

• 64 •

Sore ini adalah jadwalnya ekskul bulu tangkis bermain, namun keempat lelaki itu masih setia di kantin menunggu Jaffar menghabiskan baksonya. Setia kawan sekali mereka ini.

"Para saudara sekalian," ujar Tian secara tiba-tiba.

Nando yang sedang asik dengan ponselnya hanya memutar mata malas menanggapi Tian. Begitu pun dengan Raka.

"Kenapa, Yan?" Berbeda dengan Jaffar yang kepo.

Tian memajukan posisi duduknya, menyuruh ketiga temannya mendekat. Jaffar memajukan tubuhnya, mau tak mau Raka dan Nando pun melakukna hal ynag sama.

"Awas ya gak berfaedah!" kata Nando.

Tian mengabaikan Nando, ia berbisik seolah ini adalah hal yang penting. "Rencananya besok pagi gue mau ngajak Tara ke sekolah bareng. Oke gak, tuh?"

Sontak mereka langsung menjauh. "NAJIS LO, SEPTI!" seru Jaffar dan Nando bersamaan.

Tian mengerucut bibirnya. "Kok kalian kayak yang gak setuju gitu, sih?"

"Ya iya lah, gak setuju. Tara kan udah biasa pakai mobil sekarang, males amat naik motor butut lo!" ucap Nando.

"Jadi Spion odong-odong aja makin belagak hidup lo!" seru Jaffar.

Sementara yang ternistakan menggeleng sendu, memegang dadanya dramatis. "Teganya kalian pada diriku."

"Gue sih, oke-oke aja selagi Taranya mau dijemput sama lo." Berbeda dengan yang lain, Raka justru mengangguk.

Tian berseru heboh, membuat Jaffartersedak baksonya. "INI NIH, YANG NAMANYA TEMAN! DUKUNG GUE TERUS, COY!!"

Nando mengedikan bahu tak acuh. Dasar Tian tak peka. Jelas-jelas Raka bilang begitu karena cemburu.

Mereka menghentikan kegiatan masing-masing kala Kaila menghampiri. Dengan cepat Jaffar meneguk tandas air baksonya, mengikuti Nando dan Tian yang beranjak.

"Kita duluan ke indoor, jangan lama, ye," ujar Tian yang dibalas anggukan.

Raka mengernyit bingung saat Kaila menyimpan setoples sagu susu di meja kantin.

"Buat kamu," katanya seolah menjawab isi pikiran Raka. "Mama yang bikin, sih, tapi aku bantu-bantu juga."

"Oh. Makasih, Kai. Jadi ngerepotin."

Kaila menggeleng cepat. "Nggak kok. Aku mau belajar masak sama bikin kue. Mau nunjukin ke Mami kamu kalau aku juga bisa. Gak cuma Tara."

Raka tertegun sejenak. "Kai ..., gak seharusnya kamu memaksakan diri untuk ngelakuin hal yang gak kamu sukai. Maaf kalau perkataan Mami menyinggung perasaan kamu."

Bahkan sudah dua hari sejak malam itu, Kiera tak melakukan komunikasi padanya. Maminya itu masih marah, padahal ia sudah meminta maaf berkali-kali, membuat Bian kelimpungan karena Kiera jadi sering mendampratnya.

SALAH SIAPA COBA INI?! sudah pasti salah Raka. Iya lah, masa mau menyalahkan Kiera?

Raka menghela napas kasar kala Kaila tidak merespon ucapannya. "Kai, are u okay?"

"Ka," panggilnya.

"Kenapa, Sayang?"

"Makasih udah selalu nerima apapun kekurangan aku."

Raka menggenggam tangan Kaila yang berada di atas meja. Ia tersenyum seolah berkata, "I will stay with you."


[].

Ka, makasih udah mau ninggalin aku pas lagi sayang-sayangnya:)) -Tara

Kzl kan u :v

—Salam donat;)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro