Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 2

Untuk yang kesekian kalinya cairan bening yang sedikit berbuih ini, masuk kemulut, mengalir ditenggorokan dan berakhir diperutku. Yang Kemudian mengaliri setiap aliran darahku memberikan efek yang sangat luar biasa.

Melayang. Lebih tepatnya mati rasa, Itulah yang kurasakan saat ini.

Alkohol menjadi pelampiasan untuk melupakan semua masalah. Itu benar. Walau efeknya hanya sementara, tapi layak dicoba bukan. Dan satu lagi, jangan lupakan sex, yang juga dapat membuat kita melupakan sejenak masalah disekitar kita.

Saat ini, dua hal itulah yang membuatku berada ditempat ini, disebuah bar yang penuh sesak dengan orang-orang sepertiku.

Saat ayah mengatakan akan membantu, kupikir masalah selesai. Tapi nyatanya malah semakin sial. Syarat dari ayah sangat tidak masuk akal.

Dipalembang ada sebidang tanah, yang kebetulan sangat ayah inginkan. Tapi pemiliknya tidak mau menjual tanah itu. Dan tugasku disini adalah membujuk orang itu agar mau menjual tanahnya pada ayah.

Holy shhiit.

Apa yang harus kulakukan sekarang. Aku tidak mengerti urusan tanah-tanah, aku juga belum pernah sekalipun menginjakkan kaki ditanah palembang itu dan yang paling penting aku samasekali tidak mengenal sipemilik tanah itu. Ingin rasanya menolak syarat ayah, tapi aku lebih tidak mau lagi, menikah dengan Ryan.

Sial sial sial

Ini semua karna sipengambil dan pembuat foto juga video itu. Seakan bersekongkol dengan ryan, ayah tidak mau memberitahu siapa orang itu. Sempat terlintas dipikiranku, kalau ayah sebenarnya memang sudah akan menyuruhku untuk membujuk sipemilik tanah itu, dan ayah memanfaatkan kejadian ini untuk memaksaku.

Aku menatap lurus kearah tanganku diatas meja yang menggenggam gelas berisi brandy. Aku tidak tahu sudah berapa banyak alkohol yang kuminum, meski begitu pembicaraan tadi pagi masih jelas kuingat.

Palembang.
Tanah.
Nicholas.

"HHHUUUAAAA" tanpa sadar aku menjerit. "RYYAAN SIALAN...BRENGSEK KAU"

Aku sudah akan mengangkat gelasku dan akan meminumnya saat sebuah tangan mencekram pergelangan tanganku.

"Cukup... kau sudah terlalu banyak minum"

Alex, aku melihatnya berdiri disampingku "lepas" gumamku dingin.

"Kalau aku tidak mau...?"

"Kau akan menyesal karna bertemu denganku disini malam ini" sial, kenapa harus alex yang kutemui malam ini. Dia sama saja dengan Si brengsek Ryan, terlalu terobsesi padaku.

"Aku akan menanggungnya" dia terkekeh "mau cerita? Ada masalah apa?" Alex melepas cengkramannya.

"Terimakasih, tapi maaf bukan urusanmu" ujarku sinis

"Aku merindukan mulut pedasmu saat berbicara, manis" menjeda kalimatnya sebentar sebelum melanjutkan "tapi aku lebih merindukan mulut cantikmu saat berada disekitar kejantananku"

"Brengsek..minggir kau" kudorong dia kesamping agar aku bisa lewat. Turun dari kursiku aku pergi meninggalkannya.

Uuhhhh kandung kemihku sudah penuh dengan alkohol sialan.

Dimana kamar mandinya.

Saat aku berjalan kekamar mandi, kurasakan sebuah tangan melingkari pingganggku, mengangkatku dan mendorong tubuhku kedinding. Menekan tubuhku dengan tubuh besar dan kerasnya.
"Alex apa ya...." belum selesai kalimatku, alex langsung mengulum bibirku dengan kasar. Tangannya bergerak bebas meraba setiap bagian tubuhku. Aku meronta, mencoba membebaskan diri tapi sia-sia. Badannya sangat besar, dan melingkupi seluruh tubuhku yg mungil. Tangan besarnya dengan kasar menaikan gaunku kepinggang kemudian menyusuri paha telanjangku, semakin naik keatas. Saat sampai dicelana dalamku alex menarik karetnya hanya untuk melepaskannnya lagi hingga menimbulkan suara. Bibirnya mencumbu leherku, menghisap, menjilat serta menggigit. aku yg awalnya menolak mulai menikmati permainannya. Tidak ada gunanya menolak, karna memang ini yang kucari malam ini, sex. Alex bukan pilihan yang buruk. Dia pria yang tampan.

Alex kembali mencium bibirku dengan sangat bergairah dan kubalas dengan tidak kalah bergairahnya. Desahan lolos dari mulutku.Kulingkarkan kedua tanganku dilehernya.

Merasakan aku mulai pasra, Alex semakin berani. Kurasakan tangannya masuk kecelana dalamku, menyentuh pusat gairahku.

"Hhmmm" tangan kasarnya sangat nikmat menggosok-gosok vaginaku.

"Kau basah tania..."

*
Ntah apa yang terjadi, saat ini kami sudah berada didalam toilet wanita. Gaunku sudah teronggok dilantai. aku berdiri dihadapannya hanya mengenakan celana dalam warna hitam tanpa bra, sedangkan alex masih berpakaian lengkap, tapi kancing celananya sudah terlepas, ikat pinggangnya menggantung dicelana.

Alex mengulum payudaraku. Tangannya meremas sebelah lagi. Menimbulkan gelenyar nikmat sampai ke selangkanganku.

"Ahh...Alex...
Alex melepaskan kulumannya dipayudaraku, dan menimbulkan bunyi plop. Menatapku, dengan tatapan sarat akan nafsu.
"Apa sayang"
"Pleassee..."aku merengek. Aku ingin alex memasukiku. Membawaku kepuncak kenikmatan, malam ini aku sangat butuh orgasme.

"Aahh..." alex memasukkan dua jarinya yang panjang kedalam vaginaku, memaju mundurkan jarinya dengan cepat, masih sambil melumat payudaraku. Aku blingsatan dibuatnya.

"Aahh...ahh...ahhh" Sungguh tidak tertahankan, ini sangat nikmat. Aku hampir mendapat pelepasanku saat tiba-tiba alex menghentikan jari-jarinya divaginaku. Tapi kemudian alex memutar tubuhku, dan menghunjamku dari belakang.

"ALEXXX..." Aku menjerit, tidak siap dengan hunjaman tiba-tibanya. Alex terus memompaku, sambil kedua tangannya meremas kedua payudaraku dari belakang.

Hampir lima menit alex memompa vaginaku, akhirnya aku mendapat orgasme yang sangat nikmat.

"Sedikit lagi Tania...sedikit lagi aku akan sampai" masih dengan sisa-sisa orgasmeku, alex terus menghunjamkan kejantanannya untuk mendapat orgasmenya sendiri. Alex menghunjam dengan keras sekali lagi, kemudian orgasme dengan sangat kuat. Dapat kurasakan cairannya didalamku.

Kami berdua terengah-engah. Alex membalikan tubuhku, menatap wajahku kemudian tersenyum "puas?" Tanyanya.
Aku hanya mengangguk lemas, belum bisa mengeluarkan suara. Alex terkekeh "kau sangat cantik dan nikmat Tania. Pantas saja Ryan sangat tergila-gila padamu. Sampai mau melakukan hal gila, hanya untuk bisa bersamamu. Tidak bisa kusalahkan dia Tania, karna sepertinya aku juga sama".

Kemudian alex terkekeh "tapi belum sampai ketahap gila".

Aku mendelik tidak suka padanya. Jadi dia sudah tahu apa yang terjadi?

"Ya.." alex mengangguk "aku sudah tahu" jawabnya, lalu alex mencium cepat bibirku kemudian berkata "kau sangat hot didalam video itu baby". Alex tersenyum menggodaku.

"Tutup mulutmu Alex. Aku tidak akan menikah dengan Ryan. Dia bisa mencium pantatku kalau masih tetap keras kepala" aku berjalan melewatinya, tidak tahu malu dengan ketelanjanganku.

"Sekarang bantu aku merapikan diri kemudian antar aku pulang"

"Siap sayang" alex tetkekeh menatap geli kearahku.

"Ya terkekeh lah sepuasmu, karna dalam waktu yang lama mungkin kau tidak akan bertemu denganku"

"Besok aku akan pergi ke palembang".

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro