Cheesy Saturday
Bisakah Tuhan menciptakan satu hari saja yang diisi dengan penuh kebahagiaan tanpa perih mengiringi?
Jujur, aku ingin merasa bahagia.
Bebas tanpa beban dan luka.
Tetapi sepertinya harapanku terlalu tinggi.
- Orchidia Valerie -
.
.
.
🍭🍭🍭
Ekstrakurikuler atau yang biasa disingkat eksul merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Ekstrakurikuler sendiri bisa berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan yang berkaitan dengan program kurikuler. Hal ini berdasarkan pada SK Mendikbud 0461/U/1984 dan SK Dirjen Dikdasmen 226/C/Kep/O/1992.
Seluruh lembaga sekolah yang ada di Republik Indonesia pasti menetapkan beberapa macam kegiatan ekstra yang bisa diikuti oleh siswa-siswinya di luar jam belajar mengajar. Termasuk Megantara High School. Hanya saja yang membedakan MHS dengan sekolah lainnya terletak pada peraturan soal jumlah minimum kegiatan yang wajib diikuti oleh masing-masing siswa.
Jika di sekolah lain umumnya menetapkan dua sampai tiga kegiatan sebagai jumlah minimum, MHS hanya mewajibkan setiap siswanya mengikuti minimal satu jenis kegiatan saja. Sebuah keuntungan tersendiri bagi golongan introvert seperti Orchid yang sering merasa tak nyaman dengan keramaian. Tetapi bukan berarti mereka tidak bisa memilih lebih dari satu macam aktivitas, tentu saja itu sangat diperbolehkan.
Orchidia memilih tata boga sebagai kegiatan ekstra yang akan ia ikuti setiap hari Sabtu. Kebiasaannya membantu Genta mengolah bahan dapur di masa kecil lah yang membuatnya suka dengan aktivitas memasak.
Selain itu, Megantara High School juga tidak pernah setengah-setengah dalam memberikan fasilitas pendidikan bagi murid-muridnya. Tenaga profesional siap diterjunkan di semua bidang demi prestasi para anak didiknya. Seperti di club tata boga misalnya.
Para pembimbing yang bergerak mengawasi jalannya pembelajaran seputar cooking skill bukanlah sekadar guru yang bisa atau hobi memasak saja, melainkan professional chef lulusan kampus-kampus ternama seperti Le Cordon Bleu dan lain sebagainya. Terang saja jika banyak murid yang tertarik untuk belajar langsung dari chef handal. Namun sayangnya, klub yang satu ini menerapkan sistem gugur bagi anggotanya yang memiliki skor di bawa standard. Buktinya di angkatan kelas XII saja hanya tersisa 10 orang, termasuk Orchid. Rasanya seperti mengikuti kontes memasak yang biasa ditayangkan di televisi di akhir pekan. Menegangkan.
Sabtu ini, chef yang bertugas membimbing kelas XII telah menginformasikan bahwa dirinya akan memulai kegiatan sedikit terlambat. Bukan sedikit lagi, sebab beliau hadir tepat 15 menit sebelum bel istirahat berbunyi. Kesempatan emas yang ada tidak akan Orchid sia-siakan. Sebelum sang pengajar tiba, ia telah berinisiatif untuk membuat adonan roti yang nantinya akan ia pakai untuk praktik. Kebetulan adonan tersebut perlu didiamkan selama dua jam penuh agar mengembang dengan sempurna. Jadi, ketika jam istirahat telah usai nanti, Orchid sudah siap melanjutkan proses memasaknya.
Instruksi yang sempat diutarakan oleh Chef Diorka Frizzy atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Chef Dior minggu lalu adalah proses pengolahan sebuah kudapan berbahan utama keju. Orchid yang telah menyiapkan sebuah ide pun kini mulai mengeluarkan catatannya. Sebuah resep dessert yang sedang naik daun, yang diberikan Genta tempo hari.
Korean Cheesy Garlic Bread.
Setelah adonan rotinya mengembang sempurna, Orchid menuang adonan tersebut ke atas talenan yang sudah ditaburi tepung. Kemudian ia membaginya sama rata menjadi beberapa bagian lalu mencetaknya menjadi bulat. Gadis itu melumuri loyang dengan minyak sebelum memindahkan bulatan rotinya ke atas sana. Sesudahnya, ia mulai melakukan proofing pada bulatan adonan selama 30 menit dan memanggangnya ke dalam oven dengan suhu 220 derajat celcius, selama kurang lebih 15 menit lamanya.
Selagi menunggu rotinya matang, Orchidia beralih ke tugas selanjutnya yakni membuat garlic sauce.
Mula-mula, ia mencampurkan semua bahan menjadi satu dalam sebuah wadah. Ada mentega cair, bawang putih dan parsley yang sudah dicincang, susu kental manis, madu, garam, merica, serta telur. Lalu diaduknya bahan-bahan tersebut hingga rata. Setelah selesai ia langsung membaginya menjadi dua bagian ke dalam dua wadah yang berbeda, kemudian menambahkan saus tomat dan saus sambal ke salah satu wadah.
Kini ia beranjak pada tahapan selanjutnya yaitu proses pembuatan isian roti. Biasanya isian yang dipakai untuk cheesy garlic bread adalah olahan dari creamcheese. Namun Orchidia ingin membuatnya sedikit berbeda dengan memakai cheese béchamel sauce, yang mana keju cheddar lah yang akan menjadi bintang utamanya.
Béchamel sauce sendiri merupakan saus putih klasik khas Perancis yang terbuat dari tepung, butter, dan susu. Saus serbaguna ini dijadikan bahan dasar untuk pembuatan saus krim, gratin, makaroni dan banyak hidangan lainnya. Di sini, Orchid tidak akan menggunakan butter, tetapi ia akan menggantinya dengan mentega biasa. Serta menambahkan keju cheddar sebagai pengganti creamcheese-nya.
Jari-jari lentik Orchidia bergerak lihai memanaskan mentega dan tepung di atas pan yang sudah panas. Memasaknya hingga tepung matang dengan cara terus diaduk supaya tidak gosong. Selanjutnya ia menuang susu, keju cheddar yang sudah diparut, garam, dan juga gula kemudian mengaduknya sampai rata. Setelah saus béchamel matang, gadis itu pun mendiamkannya terlebih dahulu sebelum memindahnya ke piping bag.
Roti yang sudah matang dan mulai dingin diiris menjadi enam bagian sama rata namun tidak sampai terbelah. Lalu Orchid menyemprotkan béchamel sauce-nya ke setiap sisi roti dan mengakhirinya dengan mengoles saus garlic di seluruh permukaan atas roti. Orchid kembali memanggang cheesy garlic bread-nya ke dalam oven dengan suhu dan durasi yang sama seperti proses pemanggangan roti yang pertama.
Setelah matang, Orchidia mem-plating hidangannya ke atas piring keramik yang sudah dia pilih. Gadis itu tersenyum puas melihat kudapannya berhasil pada cobaan pertama. Memang tidak salah jika ia berguru kepada paman mudanya yang berprofesi sebagai pastry chef di toko kue miliknya sendiri.
Jam di dinding menunjukkan pukul sebelas lebih dua puluh menit saat Orchid hendak menyetorkan hasil masakannya kepada Chef Dior di ruang presentasi di sebelah. Baru saja ia keluar dari pantry, tapi tiba-tiba seseorang menabraknya dari arah samping. Beruntung bahan presentasinya tidak terjatuh sehingga ia tidak harus mengambil sajian yang baru.
"Oops, sorry. Nggak sengaja," kata seseorang tersebut yang Orchid kenali betul suaranya. Orchidia hanya berdeham singkat sebagai tanda bahwa itu bukan masalah besar.
Namun ketika Orchid hendak berbalik, gadis yang telah mengucap kata maaf tadi secara sengaja menyenggol piring hingga roti beserta saus menghantam kemeja putih miliknya. Dia masih berusaha untuk betsikap sabar. Akan tetapi emosinya tak bisa lagi dibendung ketika si penabrak kembali berujar.
"Oops, jadi kotor, deh. Sama kayak nyokap lo."
Keterlaluan. Apa maksudnya orang itu membawa-bawa mama di sini?
"Maksud lo apa sih, El? Nggak puas udah numpahin hidangan gue?"
"Jangan berlagak bego, deh, Orchidia sayang. Baik lo atau nyokap lo, kalian berdua itu kan sama-sama kotoran bagi keluarga. Benar-benar sampah yang harusnya dibuang jauh. Yang satu nggak berguna, satunya lagi tukang selingkuh. Oh ya, we never know berapa banyak laki-laki yang udah dicicipin sama dia kan? Menjijikkan!" seru Caramella dengan nada jijik yang dibuat-buat.
"Lo sama sekali nggak ada hak buat ngehina gue atau pun nyokap gue. Urus aja diri lo sendiri, Caramella Yang Terhormat," balas Orchidia sarkas dan mati-matian berusaha meredam emosinya.
"Wow! Kata siapa gue nggak berhak? Gue sangat-sangat berhak dong. Terutama buat ngingetin orang kayak lo ini, biar sadar sama posisi lo yang cuma anak 'yang tidak diinginkan' dan 'terbuang'. Uh, kasian sekali dirimu, Nak. Sudah tidak diinginkan kehadirannya, masih saja dibuang. Uh." Ella mendramatisir ucapannya sendiri kemudian tertawa. Seakan ia puas telah menyudutkan seorang Orchidia hingga gadis itu tidak berkutik. Seperti biasanya.
Sementara Orchid, hanya berusaha menetralkan emosinya sendiri supaya pertahanannya tidak runtuh. Ini bukan saat yang tepat, setidaknya sampai kelas ekskul hari ini selesai.
🍭🍭🍭
Biasanya sepuluh menit sebelum bel pulang berbunyi, Orchidia selalu memesan jasa taksi online terlebih dahulu supaya ia tidak perlu menunggu lama ketika jam sekolah resmi berakhir. Namun tidak untuk hari ini.
Gadis yang masih mengenakan kostum khusus club tata boga lengkap dengan jaket putihnya tersebut memilih untuk berjalan kaki menuju kafe langganannya, BobaMoza. Seperti di hari Sabtu yang sudah-sudah, dengan senang hati Orchidia akan membagikan hasil kreasi dapurnya kepada sahabat-sahabatnya, Angels. Ah, dia sudah tidak sabar untuk menyambut bagaimana reaksi teman-temannya nanti!
Setelah menempuh waktu kurang lebih sebelas menit, kini Orchidia telah sampai di tempat tujuan. Ia bergegas masuk kemudian menghampiri teman-temannya yang tampak sedang berbicara santai di meja paling ujung. Ada Anin, Peachia, Aeri serta bos besar Any di sana.
"Heiyoow, I'm coming, Ngels! Sorry ya, telat. Hehe." Orchidia menyapa kawan-kawan baiknya dengan semangat. Senyumnya merekah indah bak bunga sakura di musim semi. Tak sedikit pun terlihat bahwa ia habis melewati jurang pesakitan beberapa waktu yang lalu. Dia benar-benar ahli menyembunyikan itu.
"Yeaaayy, delivery food gratisannya udah dateng, ihiw!" Seperti biasa, Peachia menjadi orang pertama yang antusias untuk menyambut makanan lezat yang siap dibagikan.
"Buset deh, nggak salah, nih? Baru juga ngabisin segelas Peachy Pannacotta. Tuh perut apa karung?!" Dan seperti yang sudah-sudah, Anindya selalu menjadi yang tercepat dalam merespons tingkah ajaib Peachia.
"Kak Nindy kayak lupa aja. Daya tampung perutnya Cia tuh, luar biasa," timpal Bethany Celesta kemudian. Sementara Peachia hanya mencibir ringan, "Yeeu, syirik aja kelean!"
Melihat kondisi di hadapannya yang berpotensi menimbulkan pedebatan panjang, sebagai sosok yang paling waras di antara yang lain, Aeri pun bergegas mengalihkan pembicaraan. "Well, hari ini bikin apa, Cit? Kok bawa kotakan banyak gitu?
Cicit yang tersadar dari aksi adu mulut antara Cia, Anin, dan Any pun lantas membagikan beberapa kotak yang sedari tadi ia bawa. Hampir saja ia lupa jika Aeri tidak mengingatkannya. "Korean Cheesy Garlic Bread for this week. Baru pertama kali coba, sih. But hope you'll like it, Ngels."
Setelah membagikan lima box kepada masing-masing anggota Secret Angels, masih terdapat dua kotak lagi yang tersisa. Orchid meletakkannya di meja kasir seraya berpesan kepada Anin, "KaPiyur, nitip punyanya Kak Gangga sama Hovawk ahjussi, ya."
"Wow! Ini roti yg lagi viral itu, kan?" Adalah reaksi pertama yang Any alias KaEn berikan setelah membuka box miliknya.
"Iya, bener. Gue pernah liat tutorial masaknya di IG aja ribet banget," sahut Aerilyn.
"Gila, sih, our Cicit cuit udah gercep aja nih, bikin ginian. Boleh kali ah, tiap hari dibikinin roti creamcheese gini sama lo. Hahaha." Kini giliran Cia yang bersuara.
"Bos An, yakin nggak mau rekrut Cicit buat jadi partner-nya si Gangga di dapur? Haha."
Orchid terkekeh mendengar gurauan yang baru saja dilontarkan oleh Anin. "Bisa aja deh, KaPiyur. Tapi, gimana? Enak nggak?" tanyanya ragu.
"Enaaak. Thank you, yaa, Cicit sayooongg." Aeri dan Anin kompak menjawab. Padahal sebelumnya tidak ada aba-aba di antara mereka. Tidak ketinggalan pula si bungsu Cia turut menambahkan komentarnya. "Enak. Tapi lebih enak lagi kalau ngasihnya double, nggak cuma sebiji doang gini. Hehe."
"Hmm, ngelunjak dia. Tapi gue setuju. Sekali-kali lo yang ngasih ke kita-kita."
Cia tertawa lebar mendengar ada yang sependapat dengan dirinya. Ya, kapan lagi 'kan, mereka bisa menikmati asupan makanan lezat buatan Orchidia secara cuma-cuma dan dalam jumlah yang banyak?
Ditengah aksi saling cicip dan berkomentar, tiba-tiba saja Any menyela. "Wait! Rasanya beda, nih. Different than normal bread."
"Emang ya, bos kafe hits tuh lidahnya nggak pernah salah. Tahu aja kalau ada yang beda dari roti itu." Orchidia tersipu saat mengetahui bahwa Any mampu menilai dessert buatannya hanya dalam sekali gigit. Sebuah poin plus yang belum tentu dimiliki oleh para pelaku usaha kuliner lainnya.
Tiga orang lainnya yang kurang begitu mengerti soal dunia perkulineran, hanya menatap bingung ke arah Any dan Orchid secara bergantian. Terutama Aeri "Loh, iya kah? Apaan?"
"Gue cuma bisa comment kalau ada yang beda. Mending minta Cicit jelasin aja keistimewaan nih roti."
Di antara mereka berlima yang terlibat perbincangan agak serius, hanya Peachia saja yang tampak berkonsentrasi penuh pada cheesy garlic bread miliknya. Ia seakan tak peduli dengan apa yang dibahas kakak-kakak Angels-nya tersebut. Namun hal itu tidak lantas menjadikan Orchid enggan untuk menjelaskan kebingungan Aeri dan juga Anin. "Well, bedanya ada di isiannya aja, kok. Biasanya orang-orang pakai creamcheese sebagai bahan utama isiannya. Sementara di sini gue ganti isinya pakai cheese béchamel. Dan rotinya juga gue bikin sendiri tadi. Hehe."
"Aaah ... i see." Any merasa tercerahkan sekarang. Pantas saja roti buatan Orchid terasa berbeda dari yang pernah ia coba. Ternyata isinya yang dibuat serupa tapi tak sama. Menarik.
"Huh? Apaan yang beda?" Anin masih tidak mengerti. Meski ia bekerja di kafe yang khusus menyajikan sajian-sajian manis seperti BobaMoza, namun tidak dia pungkiri bahwa pengetahuannya seputar dunia per-dessert-an tidaklah banyak.
"Jadi, béchamel tuh, saus putih a la Perancis, Kak. Bahan utamanya ada butter, susu, sama tepung terigu. Tapi di sini gue nggak pake butter. Juga sausnya gue tambahin keju cheddar biar jadi isian keju yang beda dari resep aslinya si cheese garlic bread itu," tutur Orchid layaknya siswa tata boga yang sukses menghapal teknik dan istilah-istilah rumit dalam dunia kuliner.
"Oalah, mana paham gue sama yg begituan, Cit." Kini giliran Aeri yang merasa tercerahkan. Setidaknya, gadis itu cukup puas setelah mendapat jawaban yang dibutuhkan, daripada tidak dijawab sama sekali.
Seperti hukum alam yang sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa, bahwa segala sesuatu di dunia selalu hidup bersisian dan seimbang. Seperti saat ini. Di saat Orchid, Any, Anin, dan Aeri sibuk membahas soal jajanan yang dibuat saat ekskul tata boga tadi siang, ada Peachia yang bersiap meramaikan suasana siang itu dengan aksi nyelenehnya.
Sambil menerbitkan sebuah smirk smile khasnya, gadis itu pun mulai mencelupkan jari telunjuk kanannya ke tengah roti dan menjumput secuil cheese béchamel dari sana. Diayunkannya jari yang berlumuran saus keju tersebut ke arah teman-temannya dengan semangat. Kelakuan ajaib yang Cia tunjukkan ini jelas mendapat kecaman dari Angels, kecuali Orchid, yang justru tertawa terbahak-bahak melihat sobat kecilnya tersebut menjaili para sesepuh di samping kiri dan kanannya.
"Ealah, jorok amat sih lo. Kelakuan kek bocah beneran ini mah. Suka banget ber-kotor-kotor-ria!" tukas Anindya ketus. Gadis berusia dua puluh tiga tahun tersebut merasa heran, bagaimana bisa remaja kelas sebelas SMA seperti Peachia Canna Indica masih saja bertingkah se-childish itu. Sementara yang diprotes hanya merespons dengan santai, "Berani kotor itu baik, Temans!"
"Jangan jorok-jorok gitu dong, Peach. Cuci tangan sana." Aeri yang gemas dengan sikap super chill yang Cia miliki pun turut menasihati. Sama seperti Anin, dia juga merasa heran.
"Peachy, please? Itu kan makanan," seru Any tak mau kalah.
Dalam situasi normal Orchid pasti akan ikut mengomentari kejailan Cia. Namun tidak kali ini. Disadari atau tidak, air mukanya mulai berubah. Rasa sakit itu tiba-tiba memuncak tanpa komando.
"Oops, jadi kotor, deh. Sama kayak nyokap lo."
"Jangan berlagak bego, deh, Orchidia sayang. Baik lo atau nyokap lo, kalian berdua itu kan sama-sama kotoran bagi keluarga. Benar-benar sampah yang harusnya dibuang jauh. Yang satu nggak berguna, satunya lagi tukang selingkuh. Oh ya, we never know berapa banyak laki-laki yang udah dicicipin sama dia kan? Menjijikkan!"
"Gue sangat-sangat berhak dong. Terutama buat ngingetin orang kayak lo ini, biar sadar sama posisi lo yang cuma anak 'yang tidak diinginkan' dan 'terbuang'. Uh, kasian sekali dirimu, Nak. Sudah tidak diinginkan kehadirannya, masih saja dibuang. Uh."
Seketika kalimat-kalimat yang Caramella ucapkan tadi siang berhamburan keluar dari memorinya hanya karena kata 'kotor' yang secara tidak sengaja mencuat. Orchidia tahu betul bahwa apa yang dilontarkan gadis popular yang hobi menindas tersebut benar adanya. Namun yang lebih menyakitkan bagi Orchid adalah fakta bahwa dirinya sendirilah yang menjadi saksi bisu atas pengkhianatan mamanya ... dulu.
Dan ingatan yang membekas itu telah mengendap menjadi luka yang sulit disembuhkan.
Orchidia hampir saja hilang kendali jika saja taksi online yang ia pesan tidak segera datang. Beruntungnya kendaraan andalannya itu tiba di waktu yang tepat sehingga gadis itu mampu mengendalikan dirinya dan berpamitan dengan baik kepada Any, Aeri, Anin, dan Peachia, meski keempatnya menatap heran dengan sikap Orchid yang terkesan aneh.
Sorry, Ngels, nggak seharusnya gue kebawa perasaan kayak gini. Padahal kalian nggak ada kaitannya. Kalian nggak salah apa-apa. I'm so sorry.
Baru lima menit taksi berjalan, Orchid teringat akan sesuatu. Hal yang belakangan ini biasa ia hadapi, hari ini tidak terjadi. Yakni memberi satu buah tanghulu untuk Lyan. Ah, iya. Hari ini gue nggak ke sana.
Jujur saja Orchid merasa sedikit lega. Sebab beberapa hari belakangan, ia merasa seperti diteror oleh kehadiran wakil ketua tim basket yang juga merangkap sebagai salah satu punggawa TBM alias Taman Bunga Megantara itu.
Ia tidak terbiasa berdekatan dengan orang-orang popular. Jangankan berdekatan, sekadar menyapa saja nyalinya otomatis mundur teratur.
Seperti sebuah kebetulan, di saat yang sama ponsel Orchid berdering beberapa kali. Bukan sebuah panggilan, melainkan beberapa notifikasi dari sosial medianya. Saat jemarinya berhasil memasukkan password dan membuka layar, Orchid dikejutkan dengan satu notifikasi yang tidak pernah ia sangka akan didapatnya dalam waktu dekat.
Avlyan S. Gazala (lyan.shalu) started following you.
- To be Continued -
🍭🍭🍭
.
.
Ternyata bab ini pun masih panjang. Semoga nggak bosan ya, Manteman 😂
Plus, harap maklum kalau masih ada typo yang luput dari pengamatanku ini. I've tried my best. 😂
Mampir juga yaa ke rumahnya Angels yang lainnya. And don't forget to meet me on IG @pialoey.
See you, next week!♡
.
.
.
.
.
Bonus.
Orchidia hari ini 😘
Resep Cheesy Garlic Bread.
.
.
.
Copyright @2020, TANGHULU by Pialoey || All Rights Reserved
Malang, 16 Juli 2020
20.33 WIB
Pialoey 💙
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro