Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tanabata : 03


Kau berada di studio, menatap mereka, IDOLiSH7 dengan risau. Sepasang telingamu mendengar setiap celotehan mereka, terutama seorang laki-laki bersurai hijau lumut dan seorang laki-laki bersurai senja. Hari ini jadwalnya mereka mengisi acara 'Kimi to Ainanight', dan kau mengawasi selama acara tersebut berlangsung.

Kau terkadang menahan napas, merasa cemas serta takut permasalahan ini akan semakin larut dan perubahan mereka diketahui semua orang.

"Tapi kalau makan bareng, semakin banyak macam-macam makanan, loh~! Lain kali ajak, dong!"

"Niatnya seperti itu, tetapi aku tidak mau traktir."

Kau menggigit bibirmu sendiri, entah kenapa kau merasakan aura dingin sekaligus agak mencekam di sekitarmu. Dalam lubuk hatimu, berharap semoga baik-baik saja ke depan.

"Entah kenapa aku merasa IDOLiSH7 berbeda."

Samar-samar, kau mendengar bisikan-bisikan dari staff. Kau memilih diam, kembali mendengarkan bisikan tersebut dengan atensi masih menatap grup idol yang kau asuh.

"Berbeda bagaimana? Memang apa yang kaurasakan?"

"Ya, berbeda. Aura malam ini seperti kurang bersahabat, apa kau tidak melihat ekspresi wajah serta percakapan antara Izumi Mitsuki dan Nikaido Yamato?"

"Ah ... aku melihatnya ...."

"Terlebih lagi ekspresi anggota lainnya, apa mereka sedang mengalami masalah?"

"Um ... mungkin, tapi bisa saja mereka kelelahan makanya seperti itu."

Kau menghela napas lelah, sedikit memijit pelipis karena merasa pusing. 'Bahkan para staff merasakannya,' batinmu. 'Masalah ini harus diselesaikan!'

"Mitsuki-san, Iori-san. Bisa kita bicara sebentar?"

Kau meminta izin ke orang bersangkutan membuat mereka berhenti melangkah pergi, salah satu dari mereka dengan surai navy berkata, "Aku mengikuti Nii-san saja."

Kau menatap laki-laki bersurai senja dengan tatapan meminta izin, "Mitsuki-san, apa bisa?"

Mitsuki terdiam untuk menimbang keputusannya, tak lama ia mengangguk pelan. "Bisa, tetapi kalau bisa jangan terlalu lama karena aku harus memasak makan malam di apartemen Momo-san," izinnya dibalas anggukan darimu.

"Mitsuki-san, Iori-san. Bisakah kalian kembali ke dorm?"

Mitsuki mengubah ekspresinya menjadi murung, ia menggeleng pelan seraya tangan kanannya meremas tali tas yang ia gendong. "Maaf, Manajer, aku tidak bisa kembali ke dorm dalam waktu dekat."

"Kenapa? Apa alasanmu, Mitsuki-san?"

"Jika ... aku kembali ke dorm begitu cepat, maka ossan tidak akan kembali ke dorm."

"Mengapa kau berpikir begitu? Yamato-san akan kembali ke dorm jika kalian kembali begitu cepat," ucapmu begitu yakin. Mitsuki menghela napas, ia memilih untuk tidak membalas ucapanmu, begitupula dengan Iori.

"Mitsuki-san, kumohon kembalilah ke dorm. Kita berdiskusi bersama, menyelesaikan masalah ini bersama. Apa kalian tahu? Tamaki-san, Sougo-san, Nagi-san dan Riku-san merindukan kalian, merindukan kebersamaan, menginginkan kalian untuk kembali ke dorm." Kau menatap kedua laki-laki di depanmu dengan tatapan memohon, bahkan kau menyatukan kedua telapak tangan selayaknya sedang berdoa. Mitsuki dan Iori menatapmu dengan tertegun, mereka tak menyangka kalau kau akan memohon kepada mereka, kepada anggota grup idol yang kau asuh untuk kembali ke dorm.

"Manajer ... kau tidak perlu memohon seperti itu," kata Iori setelah memilih untuk berdiam. "Kalau begitu, kembalilah ... kita selesaikan masalah ini bersama-sama ...."

"Kau tidak mengerti permasalahannya, Manajer." Mitsuki sedikit menunduk, tangannya masih meremas tali tas miliknya. "Begitupun dengan yang lain, Mitsuki-san. Mereka sama sekali tidak mengerti apa permasalahan kalian, kau tahu? Mereka ingin membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di antara kalian, termasuk aku ingin membantu juga, jadi kumohon ... kembalilah."

Mereka kembali terdiam, begitupula denganmu, hanya saja kau berandai-andai bahwasannya orang yang berada di depanmu mengangguk setuju.

"Gomenna, Manajer."

Satu kalimat membuat andaianmu menjadi rusak, kau menatap Mitsuki tidak percaya. "Apa?"

"Gomenna, Manajer. Aku ... belum bisa kembali ke dorm sesuai dengan keinginanmu dan yang lain," ucap Mitsuki seraya berlalu meninggalkanmu dengan Iori. Kau terdiam tak percaya, apakah permohonan dan perkataan yang telah diutarakan oleh dirimu sendiri belum cukup juga?

Iori menghela napas pelan, ia menatapmu dengan tatapan 'minta maaf'. Dilangkahkan kakinya melewatimu lalu berhenti sejenak tepat di sebelah kananmu. "Gomennasai, Manajer. Beri nii-san waktu untuk memikirkannya," lirihnya lalu melanjutkan langkahnya kembali, menyusul Mitsuki tanpa menunggumu membalas lirihannya.

Kau menghela napas pelan, mengangguk meskipun tahu bahwa Iori tidak melihatnya. "Ini semakin sulit," gumammu.

"Membantu menyelesaikan permasalahan orang lain ternyata sulit, tak seperti yang dibayangkan."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro