5
"silakan duduk Nona [Fullname]."
Setelah itu aku mengangguk dan duduk di tempat kosong sebelah Maria.
"baiklah, kita mulai. Pertama, saya akan menjelaskan kenapa kalian semua dipanggil ke ruang guru. Menurut laporan saksi yaitu Katarina Claes dan teman-temannya, [Fullname] dan Maria Campbell memasak di dekat taman tanpa sepengetahuan para guru."
'Astaga, jadi ini semua karena memasak kue kering.'
"maaf, kami memasak untuk para anggota OSIS, jadi apakah itu tidak boleh?"
"tentu saja!" dengan nada angkuh dia seenaknya menjawab tanpa ditanya.
"aku tidak menanyakan ini padamu, Claes-san."
"iya, karena kalian tidak meminta izin pada kami." Tanggap salah satu guru.
Terdengar cekikikan dari sekelompok anak perempuan itu. Dan kami berdua berakhir diceramahi. Dan tidak diperbolehkan menggunakan tempat itu lagi.
Cklek.
Terdengar pintu dibuka, kami semua menoleh pada sumber suara.
"permisi." Ucapnya sambil tersenyum ke arah kami semua.
Astaga, bukankah itu Keith? Kenapa dia disini?
"maaf mengganggu diskusi kalian, tapi boleh aku menyampaikan pendapat? Bukankah di sini seharusnya seluruh fasilitas sekolah bisa digunakan oleh semua murid? Jadi mengapa mereka tidak diperbolehkan menggunakan salah satu fasilitas di sini?"
Terlihat ekspresi para guru dan sekelompok anak perempuan itu terkejut. Terutama Katarina Claes.
"kenapa kau ikut campur urusanku? Anak yang tidak bisa mengendalikan sihirnya lebih baik diam saja."
"berhenti mengolok-olokku Kak. Jangan membawa-bawa masa lalu untuk dijadikan alasan."
Katarina hanya terdiam tapi aku tahu dia mengutuk adiknya di dalam hati.
Aku tidak tahu harus bilang apa, tapi yang dikatakan Keith memang benar. Hal itu diucapkan sendiri oleh kepala sekolah pada saat upacara penerimaan siswa baru.
"aku akan menyewa dapur sekolah untuk mereka gunakan. Lagipula kue kering yang dibuat [Name]-san dan Campbell-san memang enak. Diskusi selesai. Terima kasih."
Tanganku ditarik oleh Keith dan aku menarik tangan Maria. Kami keluar dari ruang guru.
"bagaimana menurutmu? Aku hebat bukan?"
"biasa saja."
"tapi kalau aku tidak datang bukankah nasibmu akan terancam~?" ugh aku benci nada itu.
"t-tidak, aku sudah akan melawannya, tapi kamu tiba-tiba datang begitu saja!"
Terdengar tawa kecil di dekatku, ternyata Maria.
"kalian ternyata cukup akrab ya."
"tentu."
"tidak."
Dan sekali lagi Maria tertawa.
"sejak kapan kita akrab hah?!"
"menurutku kita cukup akrab kok. Lagipula aku sangat menyukaimu-! Jadi aku ingin kita akrab!"
"oh tentu saja, aku dan dia sangat akrab. Karena dia anjing peliharaanku yang patuh." Aku mengulum senyum termanis.
"eh, bagaimana bisa anjing?"
"dia selalu mengikuti kemana-mana, juga patuh pada apa yang kuperintahkan. Dan lihatlah, dia mirip dengan anjing maltese bukan~?"
"hah?"
Untunglah dia tidak mendengar.
"tidak apa, ayo kembali ke kelas. Dan, terima kasih banyak Keith."
Meskipun aku mengatai sifatnya seperti anjing peliharaan, tapi aku sangat menyukai anjing maltese kok. Setidaknya masih dalam golongan favoritku.
Setelah itu kami tidak diganggu lagi, aku bersyukur. Terutama untuk Maria.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro