Epilog
Selamat datang di chapter terakhir dari novel Taming The Boss
Tinggalkan jejak dengan vote, komen, dan makasih banget kalau mau benerin typo ya.
Selamat membaca
Semoga suka
❤️❤️❤️
____________________________________________________
Sambil mendorong tiang infus, Jameka berjalan ke salah satu janitor yang sedang mengepel di selasar guna menanyakan letak taman. Setelah mendapat informasi menggunakan akses terdekat dan mudah, Jameka berjalan santai menuju lift.
Banyak orang berlalu-lalang di rumah sakit. Jameka berusaha tidak menabrak siapa pun hingga berhasil turun di lantai G dan mencapai taman.
Suasana siang ini sedikit mendung, tetapi Jameka justru menikmatinya. Angin semilir sejuk yang menyapu wajah pucatnya merilekskan. Ia duduk di salah satu bangku taman kosong dan memejamkan mata sesaat sembari menghirup petrikor pertanda hujan akan turun. Saat membuka mata, napas Jameka tersekat kala mendapati seseorang berdiri beberapa langkah di depannya.
“Bu Carissa?” gumam Jameka impulsif. Sambil menahan gumpalan pahit dalam tenggorokan lantaran merasa amat bersalah telah berbuat nekad malam itu, ia tak sadar mengamati Carissa dari ujung kepala hingga kaki.
Dua kruk membantu wanita itu berdiri. Kakinya masih digips dan sebelah tangannya memegang sebuket bunga warna-warni dengan berbagai jenis.
“Boleh saya duduk sini, Bu?” tanya Carissa sambil menunjuk sebelah duduk Jameka.
“Tentu. Silakan duduk, Bu Carissa.” Jameka nyaris gelagapan.
“Terima kasih,” balas Carissa.
Sungguh aneh, menurut Jameka. Wajah Carissa tidak dihiasi keceriaan seperti biasanya, bahkan nyaris tanpa ekspresi, dan maskaranya sedikit luntur seolah-olah habis menangis.
“Gimana operasinya, Bu Jameka?” tanya Carissa basa-basi.
“Puji syukur semuanya lancar. Bu Carissa sendiri mau jenguk siapa di sini? Ada saudara yang lagi sakit?” Carissa selalu membuat Jameka tak tega bersikap jahat. Ia menjadi lebih merasa bersalah sekaligus nelangsa. Perasaannya bertepuk sebelah tangan karena Tito mencintai Carissa.
“Saya mau jenguk Bu Jameka,” balas Carissa yang selama basa-basi tidak menatap Jameka sama sekali.
“Kebetulan bisa ketemu di sini. Jadi, Bu Carissa nggak perlu susah-susah naik. Oh, ya, gimana kondisi kakinya? Apa udah baikan?”
“Baik. Makanya saya bisa ke sini,” balas Carissa pelan. Lalu ia menghadap Jameka dengan mata berkaca-kaca. “Sebenarnya saya udah dari kamar inap Bu Jameka.”
Bila Carissa berniat membunuhnya, Jameka yakin sekarang sudah terkapar di lantai. Ia tak bisa berkata-kata dan hanya berharap Carissa tidak melihatnya berpelukan dengan Tito.
“Bu Jameka,” panggil Carissa dengan nada parau. “Bu Jameka itu cantik banget, punya Pak Kevino yang gantengnya juga kebangetan. Tapi kenapa harus bersikap kayak gitu? Kenapa?” teriak Carissa yang nyaris membuat Jameka terlonjak.
“Maksudnya?” Jameka pura-pura tidak tahu.
“Jangan pick me, Bu! Fokus aja ke Pak Kevino! Nggak usah bertindak kayak gitu sama Tito tapi dianggap biasa-biasa aja! Tito itu udah ngelamar saya! Kasihkan Tito ke saya, Bu Jameka! Kasihkan Tito ke saya! Nggak usah peluk-peluk calon suami saya! Jauhi dia! Bersikaplah selayaknya teman! Kasihkan Tito ke saya, Bu Jameka!”
Jameka melihat sekitar. Perhatian orang-orang mulai mengarah pada mereka. Sebagian besar kasihan dengan Carissa, tetapi menatap tajam Jameka seolah-olah lakon antagonis. Sejujurnya kata-kata Carissa membuat Jameka murka. Meskipun merasa bersalah telah nekad malam itu, sekalian saja ia menjadi antagonis di cerita Carissa.
“Bu Carissa, Tito itu keluarga saya. Gimana saya bisa menjauhi keluarga saya? Keluarga juga lumrahnya pelukan. Jadi, saya nggak bakal ngejauhin atau bahkan berhenti meluk Tito.”
____________________________________________________
Terima kasih yang masih setia baca Taming The Boss dari prolog sampai epilog 😭😭😭
Jujurly saya tuh pengennya dari chapter 48-epilog dipublikasikan pas malam tahun baru. Tapi kenyataannya tidak seperti itu Ferguso 😔😔
Well, jangan ke mana-mana dulu ya. Di tahun ini banyak list yang akan saya kerjakan. Setelah Taming The Boss, saya akan lanjutin Second Virgin yang udah lumutan. Baru ke After Divorce. Terus ada juga season 2 dari cerita Jameka dan Tito. Please keep with me 😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Pokoknya makasih banget ya timin-timin, luv you
Bonusnya nih foto Tito sama Jameka tahun baruan
Well, see you at my next project teman teman
With Love
©®Chacha Prima
Kamis, 2 Januari 2025
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro