Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Ambil sisi baiknya, buang sisi buruknya 🥰

🌷🌷🌷🌷🌷

"Kini senja dan pelangi bagiku bukan membawa kebahagiaan, namun membawa nestapa."
—Adzkiya Naila Taleetha

Pelangi datang ketika hujan telah berhenti, tetapi tidak akan ada lagi pelangi di hati seorang gadis berumur 24 tahun. Hidupnya saat ini hanya dipenuhi dengan duka dan nestapa, saat dokter memberikan vonis mengenai hasil laboratorium dari orang terkasihnya setahun yang lalu. Setiap sore saat rintik hujan membasahi bumi, ia langsung keluar rumah untuk meluapkan semua emosi yang ada di dalam dirinya.

Adzkiya Naila Taleetha, gadis yang memiliki bentuk mata almond eyes. Bentuk mata yang paling simetris, membuat lelaki yang di sekitarnya terpikat oleh kelopak mata milik Naila; bibir tipis, bulu mata lentik, ia terkenal sebagai gadis yang manja dan penyayang terhadap orang sekitarnya.

Naila tengah duduk di balkon kamar, suara dering ponsel membuyarkan lamunannya. Kedua pipi terasa basah ketika mengingat jalan hidup yang telah ia lewati hingga saat ini. Embusan napas Naila terasa sangat berat saat melihat siapa yang telah mengganggu dirinya saat ini.

"Kak Adnan," ucapnya lirih dengan bibir bergetar. Jarinya seakan-akan kaku untuk mengeklik tombol hijau. Sudah panggilan ketiga, Naila masih enggan untuk mengangkatnya. Hatinya masih belum siap untuk mendengar suara lelaki yang dicintainya. Dengan tekad bulat dan memberanikan diri, akhirnya Naila menekan tombol hijau.

"Assalamualaikum, Nai. Akhirnya diangkat juga. Kamu ke mana, sih? Udah hampir dua bulan tidak ada kabar. Jangan bilang mau menghindar dari Kakak? Apa kamu sudah lupa sama Kakak, Nai?" tanya Adnan di seberang sana tanpa tahu bahwa saat ini Naila tengah menangis.

"Wa ... waalaikumussalam. Na-Naila ingat, kok, dengan Kakak. Kak Adnan baik-baik aja, kan? Bagaimana kabarnya Bunda dan Ayah? Semoga sehat-sehat di sana." Naila mengusap pipinya perlahan. Walaupun sulit jalan hidup yang dijalaninya, dia harus menjadi wanita yang kuat.

"Kamu baik-baik saja, kan, Nai? Bunda dan Ayah baik-baik aja. Ada yang ingin Kakak sampaikan sama kamu." Adnan mengambil napas panjang terlebih dahulu sebelum berbicara kembali. "Bismillahir-rahmanir-rahim. Naila, izinkan Kakak untuk mempersunting seorang wanita. Walaupun hati Kakak masih mencintai kamu, tapi Kakak tidak mungkin untuk menjadikanmu bidadari surga kelak. Karena sesuai keputusan kamu, Kakak menerimanya dengan ikhlas. Kakak sudah menemukan pelabuhan hati saat ini. Insyaallah, minggu depan akan melangsungkan pertunangan di kediamannya."

Allah ... bolehkah Naila memohon kepadamu untuk cabut nyawa ini sekarang. Rasanya hati ini sakit ketika mendengar setiap kata yang terucap dari bibir Kak Adnan. Abi, Umi, peluk Naila sekarang.

"Nai, kamu mendengar ucapan Kakak? Adzkiya Naila!" ucap Adnan dengan tegas, membuat Naila terperangah.

"Em ... Kak, sepertinya sudah dulu, ya. Naila harus membantu Umi untuk mempersiapkan acara makan malam." Tanpa menunggu jawaban dari Adnan, Naila langsung memutuskan panggilan sepihak.

Naila menjatuhkan diri ke lantai balkon yang dingin, tangisnya pecah. Hidupnya seakan-akan berantakan saat ini. Mengapa Allah memberikan ujian terberat untuknya? Kenapa tidak langsung mencabut nyawanya saja saat ini?

Astagfirullah, tidak seharusnya Naila serapuh ini.

Allah subhanahu wa ta'ala memberikan motivasi kepada orang yang beriman melalui firman-Nya:

وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." [QS Ali Imran (3): 139]

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, Syekh Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad menjelaskan:

هَمُّ الدُّنْيَا بِظُلْمِ القَلْبِ وَهَمُّ الآخِرَةِ بِنُوْرِ القَلْبِ

"Sedih karena urusan dunia maka hati menjadi gelap dan sedih karena akhirat maka hati menjadi terang."

Kedua kaki Naila terasa lemas tidak bertenaga untuk berdiri, mata sembap, bibir bergetar hebat. Ucapan istigfar selalu terucap di bibir tipisnya, yang dibutuhkan Naila saat ini adalah Azzura Arabela, sahabat terbaiknya. Namun, saat ini Azzura sendiri sedang disibukkan dengan tugas kuliah. Satu-satunya tempat curhat adalah pencipta-Nya.

Naila mencoba berdiri dan berjalan sambil berpegangan pada tembok. Napasnya makin tidak teratur, tujuannya saat ini adalah melaksanakan salat Magrib. Sepuluh menit lagi memasuki azan Magrib. Tidak membutuhkan waktu lama, Naila keluar kamar mandi. Lebih segar walaupun kedua bola matanya masih sembap. Ia menggelar sajadah ke arah kiblat. Selanjutnya memakai mukena dan mengambil Al-Qur'an pemberian Adnan tepat saat umurnya genap 22 tahun, mungkin dengan membaca Al-Qur'an hatinya akan lebih tenang.

🥀🥀🥀

Assalammualaikum, maaf prolognya pendek ya guys. Ini cerita real perjalanan hidup Seseorang, kisah cintanya bagi saya unik. Bahkan dua insan ini dulunya bener-bener bucin menurut saya, akhirnya kita memutuskan untuk membuat cerita *TAKDIR SANG ILAHI*

Cobaan demi cobaan dilewati dengan senyuman, oleh pemeran Naila. Semangat untuk menata hidup kembali, kamu wanita kuat ko 🥰🥰

Bonus Poto Muhammad Adnan 😂🙏🏼.

Di setiap babnya akan banyak ilmu yang bisa kalian ambil, jangan lupa vote dan comment ya.

Terimakasih ummah ChantyRomans yang menjadi inspirasi buat Dede, beliau temen curhat, seorang guru, bahkan kakak/bunda bagi saya. Terimakasih buat cekgu Sevyent yang selalu support untuk menuntaskan setiap cerita yang Sekar tulis 🥰🥰..

Terimakasih kakak Winda1024 selalu menjadi temen cerita dan orang yang selalu direpotkan 😂😂, yang pastinya terimakasih juga untuk para pembaca setia Sekarpuji07 🥰🥰

#nulismaratonrexbatch2

#Revisi, 08 April 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro