Juni'2018 [2]
Bukankah setiap air yang turun itu berkah?
Lalu mengapa air mata datang dikala duka?
Setiap tetes menjelma layaknya kepedihan
Sungguh menyakitkan setiap mahluknya
Jika awan meneteskan air hujan setelah mendung
Maka manusia akan menjatuhkan air matanya saat tak terbendung
Rasa pedih, kecewa juga sedih yang amat sakit dan sulit untuk ditampung
Hingga akhirnya turunlah deras bagai hujan dan mengalir tak berkumpul
Setiap airnya seakan melambangkan hidup yang benar benar kelam
Seperti tidak percaya jika ada kebahagiaan setelah tumpah air matanya
Bukankah Tuhan menciptakan senang? Lalu mengapa ada kesedihan?
Bisakah kesedihan itu berganti sedikit kebahagiaan untuk mengobatinya?
Tak adil jika hanya hitam yang dirasakan oleh hidup yang rapuh
Tak terbayangkan seberapa banyak air mata kepedihan tak terkurung
Merayap liar mencari setiap kebahagiaan yang sulit di tampung
Hingga suatu saat sadar bahwa setelah sedih ada kebahagian yang menunggu
Bandung Juni 2018
Nona Puisi
~•~
Well, kalau hidup hanya ada kebahagiaan pastinya kamu akan lelah untuk tertawa dan tersenyum. Maka bila saat sedih, kamu harus bersyukur. Karna kamu dapat merasakan 2 hal yang bertolak belakang itu. Namun ketika sedih, janganlah berlarut larut. Karna pastinya ada kebahagian yang menanti diluar sana.
BERSAMBUNG
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro