
2018 (11)
Suara petikan gitar mengalun
Tak peduli kerasnya hujan petir
Sebuah lagu terdengar merdu
Terselip pilu di suara gitaris
Akupun mulai memperhatikannya
Mendalami setiap lirik lagunya
Dan aku terbawa pesonanya
Seakan terhipnotis alurnya
Dapat ku lihat dari mata sayupnya
Yang merasakan kesedihan dan kecemasan
Dan lidah ini tak mampu bicara untuk bertanya
Hingga kini ada penyesalan yang nyata di dada
Kau sembunyikan rasa sakit ditubuhmu
Kau berusaha kuat dengan senyum yang terukir diwajahmu
Kau bernyanyi dengan sakit yang kau tahan didepanku
Kau berpura pura seakan dipanggung sandiwaramu
Dan aku terjerumus kebohonganmu
Dan aku hanya jadi orang bodoh didekatmu
Dan aku tak akan pernah memaafkan diriku
Dan kamupun hilang seiring suara gitar yang pilu
***
Terkadang manusia tertuju kepada sosok didepan sana, yang jauh ia gapai. Tanpa sadar bila ada sosok lain dibelakangnya yang menanti kita untuk berbalik.
Apa kamu sadar bila ia begitu mengkhawatirkanmu? Disaat kamu terjatuh saat berusaha meraih orang lain, dialah yang menjadi tempatmu bersandar dan bercerita.
Hingga ia pergi, kamu baru sadar. Siapa yang kamu butuhkan? Siapa yang kamu andalkan? Siapa yang kamu bebankan? Siapa yang menjagamu? Menolongmu?
Kenapa Tuhan berikan "perpisahan'' ketika kita mulai nyaman?
Kenapa Tuhan berikan "kehilangan" ketika kita mulai sayang?
Alasannya agar kita menghargai orang lain yang selalu ada untuk kita. Dan gunakan waktu sebaiknya baiknya, jangan sampai kamu menyesal kehilangan dia.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro