Rumah Tanpa Lampion
Fiona Zhang hidup di tengah keluarga Chinese yang keras. Ia dipaksa untuk terus belajar agar bisa masuk kampus pilihan Lihua, ibunya. Hidupnya selalu dipenuhi tekanan, tapi tiba-tiba ia mendapat kabar bahwa kakak sepupunya, Darren, akan tinggal untuk sementara di rumah mereka karena ia diterima di kampus yang menjadi target Lihua untuk Fiona. Fiona yang baru naik ke kelas 12 pun semakin didorong untuk belajar lebih giat agar menjadi seperti Darren yang pintar. Satu-satunya cara Fiona melarikan diri adalah dengan melukis. Saat mengikuti ekskul melukis, Fiona memperhatikan seseorang yang selalu mengerjakan lukisannya dalam diam tapi selalu mendapat pujian guru seni mereka. Arthur, seorang laki-laki yang memicu rasa penasaran Fiona. Fiona berusaha untuk tetap berjuang tanpa kehilangan dirinya sendiri. Tangisan tak terdengar, malam yang panjang, hati yang sesak, membawanya kepada masa transisi dari kehidupan anak sekolahan menuju dunia perkuliahan. Mampukah Fiona bertahan sampai akhir? Akankah kehadiran Darren dan Arthur menjadi berarti di mata Fiona? Cerita ini diikutsertakan dalam Ponyo Writing Contest 2025 dengan tema Coming of Age. #ponyowritingcontest #comingofage_ponyo© Hak Cipta Dilindungi Undang-undang…