Pernah dengar kata ini? Terima apa yang sudah terjadi. Ikhlaskan apa yang tidak boleh diubah. Dan betulkan apa yang masih bisa diperbaiki. Sepertinya tiga kalimat di atas cocok untuk permasalahan yang tengah Mutia alami, dan entah kenapa hatinya mengatakan semuanya tidak akan baik-baik saja meski ia menerima segalanya. Entahlah.…
"Jadi, apa tujuan lo menikah?" "Biar punya pasangan, yang bisa menemani gue, dan membagi rasa senang dan sedih bersama. Gue haus akan kisah cinta romantis, dan gue percaya gue bisa mendapatkan itu." Koentoeadjie berdecih sembari tertawa melihat kepolosan si Ariel Tjajawulan, bule kesasar itu memang terlalu polos dan tolol di saat yang bersamaan. "Nikah sama gue mau?" tawar Adjie pada Ariel. Ariel menatap Adjie penuh penasaran. "Lo cinta sama gue?" "Nggak." Jawab Adjie dengan enteng. "Terus ngapain lo mau menikahi gue kalau begitu?" Dan Adjie tidak menjawabnya. Hanya ada satu kata bagi Ariel untuk Adjie. Setan.…
Katanya, yang kali ini dia tidak merendahkan. Dan katanya, yang kali ini juga dia tidak mengejeknya. Katanya, yang kali ini dia jatuh cinta dengan sangat. Katanya, titik temu yang kali ini sudah benar. Sama sepertinya saat menemukan titik pembuluh darah yang pecah dan berhasil ia hentikan perdarahannya. Dan katanya, titik nadi yang diinginkannya sudah tepat.…
Yang tidak ditakdirkan akan menemukan cara untuk menghilang, bagaimana pun caranya. Sementara yang ditakdirkan akan menemukan jalan untuk pulang ke mana pun Tuhan menghendaki tempatnya untuk masuk dan membangun kehidupan cinta. Shhhtt... ini cerita si Cantik dari keluarga Amidjaja. Jika penasaran dengannya, kita ikuti kehidupannya di sini.#1 in crazyrich#1 in bahasa#1 in konglomerat#1 in Jakarta#1 in Business…
Tahu apa yang lebih lucu dari sebuah patah hati? Disaat rasa sayang masih merajai hati, dia yang masih bisa dilihat raganya, senyumannya, tatapannya namun entah hatinya ada dimana.…
Denok rasa, dia kehilangan suara sebab sejak bersatunya hubungan dengan tekanan keadaan itu membuatnya terjebak bersama Luki Amidjaja.Sementara bagi Luki Amidjaja, menghilangkan setitik debu layaknya Denok Kanara Djatiwibowo bukan suatu hal yang sulit. Jadi, mari kita ubah rencana Tuhan.#1 in novelindonesia#1 in konglomerat#1 in hate#1 in bahasa#1 in Jakarta#1 in adult#1 in enemy#1 in indonesiamembaca…
Pengalamannya sebagai wanita yang mudah dicampakkan membuat Kaia lupa kalau nggak seharusnya dia disakiti terus menerus, ternyata yang rusak juga butuh dipulihkan, yang sakit juga butuh disembuhkan.#1 novelindonesia#1 bahasa#1 romansa#1 love…
Helmina Judith, memilih mengejar Tuhan sebagai rumah terakhirnya. Sementara Ariendra Taruna Harsaya, meminta rumah terakhir kepada Tuhan untuk kehidupan cintanya.…
Sama seperti lagu Tulus, "sibuk merakit bumerang untuk menyerangmu." itu yang Antonova Katarina lakukan kepada mantan gebetan cinta monyetnya saat dulu. Jangan salah sangka, perasaan itu sudah tidak ada kok. Hanya saja, kenapa semuanya setelah dewasa semakin rumit? Perasaan itu seperti bumerang yang bisa menyerang kapan saja.…
Ankatara Pravinda Arjanta adalah penyanyi dengan sifat yang seenaknya. Sejak debutnya delapan tahun yang lalu, Prav sudah mengganti managernya ribuan kali. Tidak ada yang tahan menjadi manager dari penyanyi dengan temperamental gila itu. Hingga akhirnya, keputusan Direktur agensi Prav memutuskan. Selama delapan tahun berkarir solo, Pravinda tidak pernah memiliki manager dengan gender seorang perempuan. Kali ini, Halim, Direkturnya mempertegas bahwa akan mencari manager wanita yang memiliki mental baja agar bisa mengendalikan seorang Pravinda. Sayangnya, manager baru pun di tolak habis-habisan oleh Prav karena sikapnya yang bossy dan dapat mengendalikan Prav. Perdebatan, cekcok, hingga war antar manager dan artis itu terjadi setiap hari. Prav telak, ia tidak bisa menghajar seorang wanita. Pada saat itu pula, Prav bertekad, ia akan membuat managernya yang seorang wanita itu tidak tahan bekerja dengannya.…
Menjadi gadis paling yang tidak menonjol adalah tujuan Andrea. Selama hidupnya, Ibunya tidak suka jika ia berdandan berlebihan memperlihatkan kemolekan. Jadi gadis yang sederhana, adalah poin yang Ibunya ajarkan. Andrea tidak pernah sekalipun mengubah penampilan yang sudah ditetapkan oleh Ibunya. Sejak kecil, kacamata berbatang hitam besar dan bulat, rambut yang tidak boleh di gerai, baju yang tertutup adalah keharusan yang tidak boleh diubah. Sayangnya, peraturan kerja sebagai Tim Kreatif di suatu perusahaan televisi terbesar di Indonesia membuat Andrea harus merubah penampilannya berubah dan semenarik mungkin. Ibunya tidak akan suka, dan tidak akan pernah setuju. Ia pergi keluar dari rumah dan hanya berbekal kosan, dan uang gaji yang ia pakai untuk kebutuhan hidup. Sisanya, hidupnya malah menemukan beberapa hal baru yang terdapat dari CEO-nya. Sayangnya, Andrea hanya lah gadis polos minim pengalaman yang hidupnya dimanfaatkan banyak orang-orang Borjuis itu. Apakah Andrea akan menyesal keluar dari rumah dan pergi meninggalkan Ibunya? Atau mungkin.. Andrea akan bersikap tenang dan berusaha menyembunyikan kekacauan hidup dari Ibunya?…