DAM SOUL
"Aku merasa tidak berguna jika bergantung di bahu perempuan," timpal Alec. "Kecuali jika kau juga bergantung padaku." "Aku tidak membutuhkanmu," jawab Cal kaku. Dia selalu mengutarakan kalimat ketus dengan suara yang amat menenangkan. "Aku hanya butuh membalas kebaikan ayahmu." "Aku bisa memberimu hal yang belum pernah kau dapatkan." Alec terkekeh pelan, "tentunya bukan uang, karna aku tau kau punya cukup uang untuk menyokong hidupmu." Tawa Alec hampir pecah, mengingat kembali ungkapan Cal pada hari pertama mereka bertemu. "Apa yang bisa kau berikan?" Tanya Cal. Tidak terprediksi bahwa dia sedang terlihat serius. "Mungkin," Alec pura-pura berpikir, "cinta?" Dia seperti mengatakan permulaan lelucon. "Aku tidak butuh cinta." Timpal Cal, masih serius. Benar-benar salah menanggapi. "Semua orang butuh cinta." "Kecuali aku." "Kenapa?" Alec mengerutkan kening. Bukan karena dia merasa di tolak, tetapi menurutnya Cal aneh. Gadis itu punya banyak teori pribadi di kepalanya yang kecil. "Apa yang kau dapat dari cinta? Kebahagian? Ingatlah, cinta juga yang menyebabkan kemelaratan, kehampaan, kesedihan, keterpurukan, kehilangan." Hal itu selalu mengisi kepala Cal, namun ini pertama kalinya dia memberitahu seseorang tentang pendapatnya. "Kenapa kepalamu penuh dengan hal yang negatif?" Alec ternganga tidak percaya Cal mampu berkata sedemikian rupa. "Berpikir negatif membuatku bersiap-siap untuk membangun pertahanan diri." Jawab Cal. "Mengapa ada kalimat 'harus berpikir panjang'? berpikir panjang artinya berpikir positif dan negatif sebelum melakukan tindakan. Yang positif, tidak perlu dipikirkan, karna itu hal yang bagus, menyenangkan. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana cara bertahan ketika hal yang negatif terjadi."Update twice a week guys, happy reading.....Vote and comment...…