Yamada Ichiro; Wasanbon
"Permisi~"
(Name) membuka pintu kantor yang sangat dia kenal—Odd Jobs Yamada—dengan senyum kecil, sambil membawa tiga kotak kecil berisikan hadiah yang ingin dia berikan pada Yamada bersaudara.
"Oh, (Name), selamat datang!" sapa Ichiro yang pertama kali menyadari keberadaan (Name).
Sementara kedua adik Ichiro, Jiro dan Saburo, hanya mengangguk singkat ke arah (Name) sebelum akhirnya kembali fokus membereskan barang mereka.
"Oh apa kalian ingin pergi?" tanya (Name) memiringkan kepalanya.
"Ya, pekerjaan baru," sahut Ichiro mengangguk mantap.
"Kalau begitu kami pergi dulu, Nii-chan, (Name)-nee-chan," sahut Jiro menunduk singkat.
"Sebelum itu," (Name) mengambil kotak yang berada di tengah kemudian memberikannya pada Jiro—setelah itu memberikan kotak paling bawah pada Saburo, "semoga pekerjaan kalian lancar."
Iris Jiro mencerah saat melihat isi kotak kecil itu, 12 wasanbon berbentuk angka dua dan berwarna biru pastel. Begitu juga dengan Saburo yang melihat kotaknya sendiri, 12 wasanbon berbentuk angka tiga dengan warna kuning pastel.
"Terima kasih, (Name)-nee-chan ...!" ucap mereka berdua tersenyum lebar.
(Name) mengacungkan jempol sambil membalas senyum mereka berdua.
"Sama-sama."
Setelah melihat kedua laki-laki yang lebih muda darinya itu pergi, (Name) akhirnya menatap Ichiro yang sedari tadi memperhatikannya.
"Ada apa?"
"Punyaku?" tanya Ichiro memanyunkan bibirnya.
(Name) hanya bisa tertawa gemas, sebelum akhirnya memberikan kotak terakhir di atas meja kerja sang laki-laki. Ichiro menatap kotak wasanbon miliknya, jumlahnya sama dengan adik-adiknya, hanya saja miliknya ini berbentuk angka satu dan berwarna merah pastel.
"Bagaimana?" tanya (Name) saat Ichiro mencicipi permen pertama.
"Enak seperti biasa," jawab Ichiro memiringkan kepalanya, "memangnya ada apa?"
"Aku mencoba memberikan aroma baru pada permennya, kurasa untukmu aku memberi aroma strawberry?" gumam (Name).
"Oh? Gimme," ucap Ichiro membuka mulutnya.
Menyadari bahwa tangan Ichiro tidak bergerak untuk mengambil wasanbon, (Name) menunjuk dirinya sendiri dengan heran, yang dibalas anggukan kepala dari Ichiro.
"Kau bisa melakukannya sendiri," gumam (Name) mengambil wasanbon di kotak kemudian mengangkatnya untuk menyuapi Ichiro.
Namun Ichiro segera meraih tangan (Name), mendekatkan wasanbon yang sang perempuan pegang ke hidungnya.
"Oh baunya tercium samar," komentar Ichiro.
"Kalau begitu aku perlu menambahkan bubuknya lebih banyak—OW, Ichiro??"
(Name) berkedip kaget saat merasakan rasa sakit di jari telunjuk dan jempolnya, mendapati bahwa kedua jarinya digigit oleh Ichiro. Belum sempat dirinya berbicara lagi, pipinya spontan merona saat merasakan lidah Ichiro menyentuh jari telunjuknya.
"Jarimu lebih manis dari wasanbon," komentar Ichiro menyeringai nakal—sukses membuat wajah (Name) panas.
"Kau buta atau apa!? Tolong bedakan wasanbon dan jariku, Ichiro!!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro