・○Back-side Story: Choi Hye Sang○・
ーShe craved nothing
but love and acknowledgement from the society
[History Chat]
February 26th 2019
18.07
Lee Chae Min
· Hei, sudah dengar gosip panas? Dengar-dengar ada murid baru yang dipindahkan mendadak.
· Aku sudah lihat fotonya. Ia tampan, serius.
Choi Hye Sang
· Tidak ingat aku baru putus dengan Hong Jisoo?
· Tidak usah merayu, deh.
· Malas dekat dengan lelaki lagi
Lee Chae Min
· Kau demam? Tumben-tumbenan bilang seperti itu.
· Memang kenapa kalau baru putus?
· Tunjukkan padanya kau bisa mendapat yang lebih baik.
Choi Hye Sang
· Jeon Wonwoo, 'kan?
Lee Chae Min
· Dari mana kau tahu? Aku belum menyebut namanya, lho
Choi Hye Sang
*send pictures*
Lee Chae Min
· Astaga, belum seminggu masuk ia sudah mengirimmu pesan?!
· Aku iri T.T
· Tapi bagaimana, tampan, tidak?
Choi Hye Sang
· Lumayan. Tidak buruk.
· Ia mengajakku bertemu sabtu depan
Lee Chae Min
· Wah, cepat sekali T.T
· Orang cantik memang menyebalkan huhu
· Ya sudah, tunggu apa lagi, terima saja ajakannya
· Lagipun dengar-dengar, Senior Hong sudah dekat dengan Lee Dina. Kau tahu, 'kan? Mantan ketua cheerleaders dulu
· Kelihatan sekali ia iri denganmu
Choi Hye Sang
· Haha, biar saja
· Kau lupa yang dikatakan ayahku dulu?
· 'Sesuatu yang dimulai dengan kecemburuan tidak akan berakhir menyenangkan.'
· Kita lihat saja, siapa yang akhirnya mengaku kalah;
· Siapa yang akhirnya iri dengan siapa.
JAUH dari apa yang Chae Min pikirkan mengenai sosok sahabatnya, Choi Hye Sang jelas memendam lebih banyak dari yang dapat ia ungkapkan.
Lagipun, harus dicatat dalam benak bahwa deretan kata yang tertulis dalam sebuah kolom pesan tak pernah dapat menjamin kemurnian perasaan orang; emoji tawa tak berarti ia bahagia, balasan pesan terlalu singkat belum tentu ia apatis, bahkan huruf kapital serta rangkaian pesan panjang tidak selalu membuktikan bahwa orang itu tertarik.
Kepura-puraan dalam media sosial toh merupakan hal lumrah.
Hye Sang tentu tak akan pernah bisa lupa hari-hari krusial saat semua bermula; Hong Jisoo memutuskannya sepihak tepat pada kencan ketujuh mereka, tak lama web digemparkan oleh prestasi Lee Dina yang menjuarai lomba tari solo antarpelajar tingkat nasional, dan seolah itu belum cukup membuat geram, ia kembali dikejutkan oleh gosip murahan bahwa mantan kekasihnyaーSenior Hong yang Hye Sang kagumi setengah matiーmalah jatuh hati untuk gadis jelata yang menjadi saingannya sejak kecil.
Itu bukan berita bagus. Sama sekali bukan memori bagus.
Lee Dina jelas bukan siapa-siapa bila disandingkan dengan Choi Hye Sang; ia hanya seorang anak pungut, tinggal di pinggiran Seoul, mengandalkan nasib dengan kupon makan siang dan tidak pernah sanggup membayar biaya khursus.
Apa yang Jisoo harapkan dari gadis rendahan itu?
Namun alih-alih sedih dan patah hati, gejolak dalam hatinya malah memberi rasa resah, tiap inci jantungnya dirayapi gelisah, pula semua kekalutan benak malah merangkup dalam sebuah pertanyaan lugas, 'Apa kata orang saat tahu Jisoo mencampakkanku demi gadis miskin itu?'
Memalukan.
Hye Sang jelas benci direndahkan.
Maka, ketika siswa-siswi heboh oleh kepindahan pemuda tampan keponakan pemegang saham terbesar di sekolah, ketika Chae Min mendadak mengirimnya pesan mengenai wajah tampan Wonwoo, ketika perbincangan grub kelas mulai ramai dengan desas-desus dan kuriositas oleh siswa bermarga Jeon ini ...
... Hye Sang mendadak terpikir sebuah rencana.
Benar, kebanggaan seorang primadona sekolah harus tetap berdiri tegak. Dulu ayahnya selalu berkata, "Kau adalah kebanggaan ayah, Nak. Satu-satunya harta ayah yang berharga. Saat seseorang merendahkanmu, ingatlah bahwa ia tak lebih baik darimu. Kau jauh lebih mengagumkan, maka tunjukan pada mereka siapa ratu yang sesungguhnya."
Hong Jisoo akan menyesal telah mencampakkannya.
Lee Dina akan meliriknya dengan rasa iri.
Dan seluruh gadis akan mendambakan hidup sesempurna dirinya.
Jadi atas dasar itulah, Hye Sang buru-buru membuat kolom pesan palsu bertuliskan nama Jeon Wonwoo, mengetik beberapa ajakan manis untuk dirinya sendiri, yang dapat ia pamerkan kepada Chae Min. Itu bukan Wonwoo betulan, tentu sajaーHye Sang bahkan belum pernah bertemu secara langsung dan tak tahu seperti apa rupa pemuda itu. Namun untuk mendapatkan pengakuan, kau membutuhkan sedikit bumbu dusta.
Sebab sekali lagi, pengakuan semesta adalah harga mutlak.
***
ーShe believed only in one point,
"I always be the good one."
[xxxhighschoolseoul.com]
March 17th 2019
13.45
/image attach/
Jeon Wonwoo dan Choi Hye Sang resmi berkencan! Yuhuu, kapalku berlayar!
[[[COMMENTS]]]
user0134: HAH SERIUS?!
kimjungyonn: Senior tampan dengan putri cantik, haha. Sudah biasa
user120: Foto itu ... mereka serius melakukannya di koridor? Ewh.
iaintyourbitch: Padahal baru putus dengan Hong Sunbaenim, langsung dapat pengganti baru
user889: Eiy, Wonwoo itu menggoda semua gadis.
user889: Tidak heran ketua cheerleader kita ikut jadi korban
user115: Tapi mereka cukup serasi, lho
Ada beberapa fakta tak terkatakan di balik gosip dan rumor yang beredar. Pertemuan dengan Wonwoo, ciuman di koridor itu, potret mereka hingga tersiar dalam web tidak resmi sekolah sebelum situs tersebut diblokirーsemua jelas memiliki rahasia yang dibungkam rapat-rapat.
Minggu kedua sejak Wonwoo dipindahkan, tepat hari kelima sejak pertemuan mereka pertama kali di café sekolah (pertemuan yang diprakarsai oleh kelicikan Hye Sang untuk menutupi kebohongannya pada Chae Minーternyata bukan hal susah, sebab Wonwoo sendiri pemuda ramah yang terbuka dengan siapa saja), gadis itu sempat mengirim Wonwoo pesan;
Choi Hye Sang
· Hei, kau punya waktu sepulang sekolah?
Jeon Wonwoo
· Hei
· Tentu, aku hanya perlu mengirim beberapa berkas ke ruang guru
· Kenapa? Kau merindukanku?
· Padahal belum genap lima hari sejak kau mengajakku bertemu di café, masa sudah rindu?
Jeon Wonwoo itu kendati tampan, tetap memiliki tingkat kepercayaan diri yang luar biasa tinggi. Lelaki dengan godaan dan seribu satu kalimat manis, pemuda yang hobinya merayu para gadis dengan beragam tingkah eksentrikーjelas berbeda dengan karakter senior Hong yang kalem dan berwibawa. Namun Hye Sang sama sekali tidak keberatan, sikap playboy Wonwoo malah akan membuat rencananya berjalan lebih mulus.
Choi Hye Sang
· Rindu? Apa itu salah satu kata yang biasa kau dengar dari para gadis?
· Cheesy sekali, ewh
· Tetapi aku memang ingin mengajakmu bertemu sebelum klub musik dimulai
· Koridor lantai dua di depan laboratorium, bagaimana?
Jeon Wonwoo
· Eiy, para gadis selalu menyukaiku, kau salah satunya
· Oke, koridor lantai dua sepulang sekolah
· Tapi jangan membuatku menunggu lama, aku tidak suka dibuat penasaran oleh gadis cantik, ingat?
Hye Sang tak lagi membalas, hanya menatap datar pada layar ponsel yang masih menyala. Wonwoo masih mengirim beberapa stiker konyol yang nyaris membuat gadis itu bergidik geliーsalah satunya bergambar kucing kartun genit tengah memberi ciuman dengan ekspresi mesum, mendadak membuat gadis itu teringat wajah tengil Wonwoo sebab representasinya begitu mirip.
Lihat? Menjebak seseorang dalam perangkap sama sekali tidak susah.
Kau hanya perlu lekuk tubuh sempurna, image yang terkenal baik dan ramah, lalu biarkan mereka mencicip madu tubuhmu sebelum campakkan begitu saja. Dan lihat, siapa yang akan memohon untuk berada di sisi siapa.
Sangat sederhana.
Gadis itu kemudian bersedekap, melayangkan pandang pada salah satu anggota klub majalah yang ia sewaーKang Moon Binーdan berkata, "Ingat rencana awal; kau bersembunyi di balik tangga sementara aku bertemu Wonwoo, ambil gambar sebanyak-banyaknya saat aku mulai mencium pemuda itu, lalu sebarkan fotonya ke web secepat mungkin. Ah, pastikan juga wajahku dan Wonwoo tampak jelas di sana, itu akan menjadi berita besar. Kau mengerti?"
Demi uang, siswa itu menghela napas, tanpa sadar mencengkram kameranya lebih kuat saat mengangguk lamat.
Uang mempermudah segalanya.
***
ーbut that day she never realized,
there was no point on chasing perfection in this whole damn world.
[11 - 3 KELAS TERBAIK] Room Chat
April 24th 2019
16.09
Park Doyoung
· @Choi Hye Sang, kukira Wonwoo kekasihmu? Lihat ini
· /image attach/
· Si Keparat itu mencium Kaerim, gadis yang sedang kuincar
· Sialannn, memangnya mencium Ratu Cheerleaders tidak cukup, ya?!
Junkyung
· Tanya sendirilah dengan Wonwoo
· Pengecut hanya berani mengumpat di belakang, pfttt
Lee Seungcheol
· Wah, menang banyak dia!
· Siallll, aku juga mau kalau mencium Kaerim
Kim Junyoung
· Idiot itu juga mencium Sun Ah :)
· Atau mungkin, Sun Ah yang mencium Wonwoo? Entahlah :)
· Hehh, aku sering mendengar desahan mereka di koridor :)
· Andai aku punya fisik sesempurna Wonwoo, gadis-gadis juga akan menciumku tidak, ya? 🌚
Yoon Junhui
· Mati saja sana
· Wajah seperti kodok pucat mimpi mirip pangeran, bhaks!
[READ]
[Personal Room Chat]
April 24th 2019
16.23
Lee Chae Min
· Wonwoo memang suka flirt seperti itu, ya?
· Kok dia sering menggoda gadis, sih?
· Tadi aku melihat beberapa junior lewat, kekasihmu itu malah bersiul norak
· Ih, kau tidak marah dia seperti itu?
Choi Hye Sang
· Berita murahan seperti itu ... Kau percaya?
Lee Chae Min
· Berita murahan bagaimana?
· Mereka bahkan punya buktinya, lho.
· Kau tidak takut Wonwoo selingkuh?
· Tunggu
· Kalian benar-benar sudah resmi menjadi kekasih, bukan?
Choi Hye Sang
· Jaga mulutmu, Lee Chae Min
· Astaga, sahabat macam apa yang berani menuduh sekejam itu?
· Aku membiarkanmu berlagak semaunya tapi semakin lama kau semakin keterlaluan, ya
· Tidak ingat siapa yang membantu ujianmu tahun lalu?
Lee Chae Min
· Aku hanya mengingatkan T.T
· Aku tidak ingin kau kecewa oleh lelaki berengsek seperti itu
· Maaf bila itu membuatmu tersinggung
· Aku akan tetap mendukung keputusanmu, bagaimanapun jadinya nanti
· Kau tetap sahabatku:)
[READ]
KALAU masih diijinkan mengupas seluruh kulit kenangan yang menyebabkannya masuk dalam lingkaran setan Yoo Ri, maka semua bermula dari satu titik dalam hidupnya dimana Hye Sang mulai serakah akan cinta dan pujian yang dilimpahkan tiap orang.
Rencananya memang sukses besar. Setelah potret dirinya berciuman dengan Wonwoo beredar, popularitasnya menanjak pesat. Entah bagaimana dekat dengan seorang tampan bisa menaikkan derajatmu di lingkungan, tetapi seperti itulah cara kerja lingkup pergaulan. Sendirian berarti kau menyedihkan, berteman dengan orang payah berarti hidupmu jauh dari kata bahagia.
Wonwoo pun agaknya menikmati ciuman senja itu, sebab setelah semua berlalu pemuda itu lebih sering mengirimnya pesan, membelikan macam-macam hadiah, pula berulang kali mengajak kencan walau sering ditolak.
Barangkali untuk membuat Hye Sang cemburu, Wonwoo pun mencium gadis-gadis lainーentahlah, memang siapa peduli? Choi Hye Sang hanya peduli soal reputasinya; soal pikiran orang mengenai dirinya; soal semua pujian yang dilimpahkan siswa.
"Lihat senior itu! Kau mengenalnya? Choi Hye Sang, ketua klub cheerleaders! Keterlaluan, bagaimana bisa kau tidak kenal? Ia cantik, bukan? Dengar-dengar, ia juga mengencani senior Wonwoo. Astaga, hidupnya sempurna sekali."
Rasa-rasanya Hye Sang ingin mengulas senyum lebar seraya mengibas surai bangga. Lihat siapa yang memegang kendali? Oh tentu saja, hidupnya sangat sempurna.
"Benar. Aku lebih baik dari semua gadis; dari Sun Ah yang mencium Wonwoo, dari Kaerim yang diincar Doyoung, dari Dina yang kini didekati Jisoo." Ia mendecih, senyumnya merangkak naik seiring dengan rasa bangga yang mengalir deras dalam dada. "Jisoo benar-benar bodoh karena meninggalkanku demi gadis murahan itu."
Namun semua berubah setelah tingkah mesum Wonwoo terbongkar. Perlahan komentar positif dan pujian di sosial media berganti dengan beragam makian, 'Lihat? Hye Sang itu hanya jadi kantung pelampiasan nafsu Wonwoo. Sayang sekali.'
Anonymous writes: 'Bisa jadi Wonwoo dan Hye Sang tidak benar-benar dekat, haha.'
user1878 writes: 'Kalau dipikir-pikir, hidupnya menyedihkan. Ditinggal sehabis ciuman, aku jadi kasihan:)'
Hye Sang mengamuk brutal di kamarnya malam itu, berteriak kesal dan menangis kuat-kuat. Saat itu tekadnya pun terbentuk; ia harus segera membalikkan situasi, semua tak boleh dibiarkan berantakan begini.
Hanya Hye Sang terlalu naif untuk sadar, bahwa kini hidup dan bahagianya sudah berada penuh di bawah kendali kalimat orang.
Dan itu jauh lebih menyedihkan.
"Kudengar kau ingin berkencan denganku?" Esoknya mereka bertemu untuk yang kesekian kali, di tempat yang sama depan laboratorium saat senja, Hye Sang mengulas senyum geli tatkala menyambung kalimatnya, "Atas dasar apa?"
Wonwoo terkekeh singkat. Matanya menyipit lucu, seringainya terulas miring. "Kencan untuk mengenalmu semakin dekatーuntuk apa lagi? Lagipun kau menciumku terlebih dulu pada pertemuan kedua kita, tidakkah itu berarti kau ingin melangkah ke tahap hubungan yang lebih serius?"
Yang benar saja. Hubungan serius, katanya? Sayang sekali, kalau pemuda aneh bermarga Jeon ini tidak mempengaruhi popularitasnya di sekolah, Hye Sang juga malas berdebat dengan Si Mesum ini.
Tanpa menghilangkan senyum yang terpatri di wajah, gadis itu menyilang tangan di depan dada, memiringkan kepala dengan ekspresi bingung dibuat-buat saat kembali bertanya, "Rasa bagaimana? Kau tidak dapat mendefinisikan seluruh ciuman sebagai cinta, kau tahu?"
Kening Wonwoo mengernyit. "Lalu untuk apa? Main-main semata?"
"Benar." Hye Sang mengangkat dagu pongah. "Seperti yang kau lakukan bersama Kaerim dan Sun Ahーkau kira aku tak tahu?"
Bingo. Satu kosong. Beri tepuk tangan pada gadis brilian yang berhasil membuat Wonwoo bungkam mendadak begini.
"Tidak, kau salah paham." Namun anehnya, pemuda itu sama sekali tidak merasa bersalah. Malah terbahak keras sebelum melanjutkan, "Well, sebenarnya mereka dulu yang menciumku. Tapi, rasa bibirnya tidak buruk."
Kemudian pemuda itu menjeda. "Tunggu, apa kau cemburu?"
Hye Sang tertawa merendahkan. "Aku? Cemburu dengan gadis-gadis itu? Jangan bandingkan kami, Wonwoo. Kami jelas berbeda."
Wonwoo mengangkat wajah, mengerutkan alis dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Jadi ... apa itu berarti kau menerima ajakan kencanku?"
"Oh, tidak semudah itu."
Inilah saatnya Hye Sang melihat betapa besar obsesi Wonwoo terhadapnya. Ini saatnya gadis itu kembali membuktikan bahwa publik bahwa mereka salah. Bahwa Choi Hye Sang jauh lebih baik dibanding gadis lain.
"Perlu kau tahu, aku tidak suka gombal dan rayuan. Aku ingin bukti nyata bahwa kau memang serius mencintaiku."
"Bukti?"
Kemudian dari ujung koridor, ekor mata Hye Sang menangkap presensi seorang siswi yang sudah diincarnya sejak dulu; gadis aneh yang pernah mendapat nilai sempurna dan dipuji-puji oleh tiga guru sekaligus, seorang antisosial dengan selera fashion eksentrik, terkenal dengan julukan 'Sang Gadis Galak' setelah dulu pernah nenentang pendapat Hye Sang soal 'lelaki' di depan satu sekolah.
Kini saatnya untuk memberi gadis itu pelajaran.
Seringai liciknya terulas penuh.
Ini jelas akan menjadi pertunjukan menyenangkan.
"Gadis yang lewat di koridor itu; Min Young So. Aku ingin melihatmu menciumnya, aku ingin tahu seberapa besar tekadmu untuk menjadi kekasihku. Lagipula setelah berhasil mencium banyak gadis, mencium 'Sang Gadis Galak' tentu tidak memberatkan, bukan?"
Setelahnya, Wonwoo tidak banyak tanya apalagi menolak, malah menoleh penasaran dan menatap lama pada targetーhal yang sangat-sangat janggal kalau Hye Sang peka.
Namun salah kalau gadis itu kira Wonwoo mencium Young So demi dirinya. Salah kalau Hye Sang pikir bahwa nanti Young So akan direndahkan, sementara Wonwoo akan kembali menggelayut ke sisinya.
Salah, semua salah besar.
Justru itu adalah awal, sebelum kehidupan menuntunnya dalam rentetan alur lebih pelik.
Untuk memberinya sebuah pelajaran, bahwa mengharapkan eksistensi kesempurnaan adalah hal terbodoh sepanjang masa. []
Chapter terngeselin yang pernah kutulis, hwhw:)
But still, this chapter needs to be told; awal mula Wonwoo cium Young So (nantinya lebih jelas ada di Epilogueーups), kenapa Hye Sang suka nyari masalah sama Young So, awal mula Hye Sang ngincar Wonwoo.
Well, setelah kesel sama chapter ini, the next one will be Wonwoo-Young So moment. Update kapan, nih enaknya? 🌚
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro