𝟏𝟕
gue beneran php mulu gak sih ke kalian😭 HAHAHAHA SO SORRY GUYS. gue ada problem pas nulis ini soalnya gue ngerasa gak ada feelnya sama sekali.
ini last part. im sorry for late update but i tried my best 😔 happy reading!
sweet talk
"ca, mark ke kanada senin, lo gak mau pamit?"
"dia yang mau pergi kenapa gue yang harus pamit?"
"halo?"
"halo, ca? yaampun akhirnya kamu angkat telfonku. kamu udah makan? kalau belum aku ke rumah ya? kita omongin baik-baik—"
"apa sih mark? kalau lo nelfon cuma buat hal gak penting mending gak usah. ngabisin waktu."
"masih marahan?"
"dery bisa diem gak?"
"iya-iya maaf."
"ca, mark kecelakaan.... g-ginjalnya hancur."
aca pernah punya mimpi.
dimana dia bisa sebebas lautan. rasanya, aca kangen sama dirinya yang lama. dulu, waktu mark masih ada di sampingnya, aca selalu bisa lakuin apapun. aca bisa kontrol emosinya, bisa punya tekad kuat, sampai akhirnya mark pergi dan aca total nyalahin dirinya sendiri.
harusnya mereka waktu itu gak perlu berantem karena hal sepele. aca kekanakkan. pertengkaran itu, kecelakaan itu, kejadian itu, tubuh mark yang enggak ada bentuk ketika aca mau nerobos ke ruang operasi dua tahun lalu, pemakamannya, aca ingat semuanya.
di dalam kegelapan— aca yang sekarang kehilangan dirinya sendiri cuma bisa nangis dan tundukkin kepalanya. entah kenapa, entah kenapa rasanya sesakit ini. aca baru tau kalau ternyata rindu seseorang bisa sesakit ini.
"kalau gue udah nggak ada, lo harus lanjutin hidup ya ca? janji sama gue."
"aca perempuan hebat. gue percaya."
"gue kasih tau lo ini karena gue pikir, lo perlu tau kalau gue sayang sama lo. bahkan melebihi langit biru sekalipun."
"ca,"
stop.
"aca?"
stop. please.
"ca!"
STOP!
"ACA BANGUN!"
habis itu matanya kebuka.
bau-bauan antiseptik adalah hal pertama yang aca cium baunya. napas aca terengah, matanya ngelirik ke arah tangannya yang diinfus. tangannya yang lemes itu coba buat usap pipinya yang basah karena air mata.
dia... nangis?
"...ca?"
aca noleh ketika liat hendery di sampingnya tatap dia enggak percaya. hendery tangkup pipinya, "aca?"
"dery?" aca balas sentuh tangan hendery. air mata aca turun tanpa diminta. ngeliat hendery yang berantakan gini buat hati aca sakit. hendery kacau begini, apa karena dia khawatir sama aca?
"yaampun ca akhirnya lo bangun..." hendery langsung peluk aca. aca bulatin matanya. badan hendery gemeteran. hendery nangis di pundaknya. "g-gue... g-gue bersyukur lo masih di sini. gue kaget pas liat lo nangis. gue bersyukur lo bisa bangun dari mimpi buruk yang udah bikin lo nangis kayak gini,"
aca tatap hendery yang sekarang jauhin badannya dan tatap dia dalam-dalam. "ada yang sakit? bilang, ca. bilang kalau sakit."
aca sontak geleng. "mark," aca dekatin badannya buat peluk hendery. "hendery, gue liat mark... dia sehat, dia senyum..."
"jangan lama-lama tidurnya, ca. lo harus bangun buat kasih tau ke semua orang-orang buat bukti— kalau lo kuat."
"..... iya?"
"iya lah! lo gak bisa selalu terjebak, atau hidup berdampingan sama masa lalu. inget kata-kata gue, hidup itu anugerah. jangan sia-siain gitu aja. ya?"
aca terkekeh di sela tangisannya.
jadi... itu maksudnya?
beberapa hari setelah aca sadar, kondisinya membaik.
hendery sering ajak aca keluar kamar pakai kursi roda. biasanya aca bakal hendery ajak ke taman rumah sakit. dokter bilang, dua hari lagi kalau aca mendingan dia bisa pulang secepatnya.
malem ini, aca minta hendery buat bawa dia ke taman rumah sakit lagi. aca suntuk di kamar, dan beruntungnya hendery nge-iyain dan mereka jalan di lorong rumah sakit.
"dery,"
"iya, ca?"
"gue mimpi, gue liat mark..." aca berucap pelan. mereka gak pernah bahas apapun soal mark setelah aca sadar. hendery mengerjap, lalu tersenyum.
"lo kangen?"
"menurut lo aja gimana."
hendery ketawa, "ya sama, gue juga." jawab hendery. "lo tau? gue takut, ca. gue takut lo nyusul mark. waktu itu sebelum mark berangkat ke kanada dia sempet bilang ke gue suruh jagain lo. gue bilang, gue janji bakal jagain lo. lagian lo kan adik gue. yah, meskipun bukan kandung."
ada jeda, hendery hela napas. "kalau aja... kalau aja lo gak selamat dua bulan lalu, gue gak akan maafin diri gue sendiri. tapi untungnya, lo gak papa sekarang. gue bersyukur."
ah, aca masih punya orang yang sayang sama dia.
"dery, thank you, ya?"
"untuk?"
"semuanya."
gak lama, mereka sampai di taman rumah sakit. taman rumah sakit sengaja dibuat bagus biar pengunjung bisa enjoy di sini tanpa bosen. dari kejauhan, aca bisa lihat kunang-kunang yang ngumpul di salah satu spot di sana.
"kunang-kunang emang gak semenawan bulan, sih. tapi ya, buat gue lo gak perlu jadi menawan buat nerangin setiap hal gelap di sekitar lo. tau kenapa?"
"kenapa?"
"karena jadi diri lo sendiri itu adalah hal mulia yang bisa lo lakuin dan itu udah lebih dari cukup."
senyum aca mengembang ketika dia inget itu.
mark.
bahkan sampai akhir hayatnya dia masih sayang aca, bahkan melebihi langit biru sekalipun.
the end
YEYYYYYYY GIMANAAA WKWKWKWKWK gak memuaskan ya??? maaf banget, gue bener-bener ngestuck gara-gara gue pikir endingnya jelek jadi harus rombak ulang😂 tapi gue bersyukur akhirnya work ini tamat juga, dan makin bersyukur kalau kalian suka sama work ini hehehe
makasih buat yang udah ramein dan semangatin. gue selalu senyum-senyum pas bacain komen. gue harap work ini kalian bisa ambil hal baiknya ya. makasih juga buat kak aca yang ikut mendukung work ini marklichu WKWKWK 💗💗💗 jujur gue gatau kalau sweet talk bakalan dapet feedback lumayan soalnya ini bener-bener work iseng gue🤷♀️
oiya, selama baca sweet talk gue pengen tau kesan pesan kalian ke work ini boleh ya?? (ke guenya juga boleh) HAHAHA tulis disini ya!!
yang mau follow ig juga boleh, unamenya sama ya. kita bisa ngobrol kalau kalian mau😂
a lots of love,
venelupi.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro