Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Sial!

Baru hari pertama aku bekerja di sini, sudah dapat masalah. Mulai dari bangun kesiangan, terlambat ikut briefing, dan dimarahi di depan umum seperti tadi.

Sungguh, aku berniat memperbaiki hidupku di sini. Ingin membuktikan pada orang-orang bahwa aku cukup bisa diandalkan. Dan... aku pikir memulai hidup baru di kota ini bisa menjadi permulaan.

Bekerja di kafe ini sepertinya tidak terlalu sulit. Itu yang sempat aku pikirkan dulu. Namun, ternyata aku butuh menyesuaikan diri lebih lanjut.

Memasang wajah ramah ketika hati sedang kacau memang tidak terlalu sulit bagiku. Aku sudah terlatih seperti itu di pekerjaanku yang sebelumnya. Hmm... sebenarnya kurang tepat jika disebut pekerjaan, karena walaupun aku telah berusaha, nyatanya aku tak berhasil di bidang tersebut. Dan saat mencoba di bidang lainnya pun, orang-orang tak memercayai kemampuanku.

Termasuk ayahku sendiri.

Entahlah, aku pikir Ayah tak pernah mengharapkan keberadaanku. Mungkin baginya aku hanya produk gagal. Bukankah produk gagal sudah sepantasnya dibuang?

Aku pernah mencoba membuang diriku. Namun, seorang gadis menyelamatkanku dan membuat hari-hariku lebih baik. Walau pada akhirnya aku kecewa, karena dia melakukan itu semua bukan atas kehendaknya sendiri.

Dia yang aku percaya bertahun-tahun, ternyata sama saja seperti yang lain. Lalu, siapa yang harus aku percaya?

Ah, sudahlah. Kenapa aku malah memikirkan hal ini? Bukankah aku datang kemari untuk menata ulang hidupku? Yah, walaupun aku tidak tahu bagaimana ke depannya nanti, aku akan berusaha membuktikan ke orang-orang bahwa aku cukup bisa diandalkan.

Hah! Memikirkan itu semua membuatku jadi lapar.

Setengah berlari aku menaiki tangga kafe menuju rooftop. Cacing-cacing di perutku sudah tak sabar menanti japchae* pemberian gadis entah siapa namanya tadi.

Bukannya aku bermaksud tak sopan karena tak mengingat namanya, tapi hari ini begitu banyak yang harus aku pelajari. Jadi, nama gadis itu terlupa begitu saja.

Mungkin nanti aku akan mengecek name tag-nya lagi. Namun, satu yang pasti aku ingat, gadis itu dan dua temannya sempat mencaci gadis lain yang sepertinya pegawai kafe ini juga, di dekat tempat pembuangan sampah.

Aku tidak tahu itu perundungan atau mereka sekadar bertengkar biasa. Aku tidak punya cukup bukti untuk menuduh mereka sebagai tukang bully.

Daripada memikirkan hal itu, lebih baik aku segera makan karena waktu istirahat giliranku segera habis.

Sayangnya, Tuhan belum mengizinkanku untuk menikmati makanan ini. Mataku membulat sempurna saat baru saja membuka pintu rooftop dan mendapati seorang gadis membungkuk di tepi pagar pembatas yang tak begitu tinggi.

"Jangan!" teriakku terlalu lantang hingga membuatnya refleks menoleh.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku menariknya menjauhi pagar pembatas. Mungkin karena aku menariknya terlalu kencang, kami akhirnya jatuh berguling bersamaan.

Dia... ternyata gadis itu. Gadis yang sempat aku lihat di dekat tempat pembuangan sampah. Entah kenapa, aku sudah tidak bisa berpikir positif lagi tentang tiga gadis yang mencacinya di sana.

Tak tahan dengan posisi yang canggung ini, gadis itu segera berusaha berdiri dari tubuhku. Namun, ada hal yang membuatku penasaran hingga menahannya sejenak.

"Tunggu. Matamu... berbeda?" tanyaku takjub sekaligus heran.

"Bukan urusanmu!" serunya sebal dan mata yang menyipit tajam.

Seharusnya aku tak menahan gadis itu hanya untuk melihat mata indahnya yang berbeda.

Karena beberapa saat kemudian, pintu rooftop terbuka, dan dimulailah kehidupanku di sini yang seperti neraka.

***

Halo, saya muncul lagi setelah sekian purnama 🙈 (maksudnya lama nggak update di cerita Jar of Memories)

Terus terang saya agak kesulitan untuk konsisten menulis lagi setelah hampir 2 tahun ini semi-hiatus 🥺 Kayak, ada aja yang salah, ganjel di hati gitu-gitu lah.

Saya ikut kelas menulis, dan tanya-tanya ke teman penulis lain, biar bisa "lancar" nulis lagi kayak dulu. Salah satu sarannya, menulis yang saya sukai.

Jadi, saya mencoba menulis fanfiction dengan menyisipkan hal-hal yang saya sukai. Untuk yang kurang sreg baca fanfiction, bisa skip dulu ya 🤗 Kita ketemu tahun depan di cerita saya lainnya 💕 Saya lagi belajar nulis sama suhu 😁 udah setengah jalan juga. Mungkin bisa mulai posting tahun depan.

Jadi, buat sekarang ini izinkan saya halu sejenak ya 😆

Terima kasih untuk yang sudah membaca 💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro