Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Putri Salju

Day 5
Buat karya yang melanjutkan kisah dongeng / legenda yang ada
---

"Akhirnya ... Putri Salju bersama pangeran menikah dan bahagia selamanya."

Tepuk tangan meriah menggema di ruangan ketika seorang wanita berusia dua puluhan selesai membacakan dongeng "Snow White". Wanita itu, Jillian, menyunggingkan senyum cantiknya, sedangkan para penonton yang hadir—sebagian besar anak-anak— memandang kagum Jillian, penulis dongeng anak-anak yang dikenal cantik bukan main.

Hari itu, Jill mengadakan peluncuran dan sesi tanda tangan buku dongengnya yang terbaru di sebuah komunitas pejuang literasi anak-anak. Kehadiran Jill tak hanya mengundang perhatian pembaca bukunya yang setia, tapi juga orang-orang yang ingin melihat kecantikannya—yang kabarnya bukan main.

"Kau sangat cantik."

Jill tersenyum kepada anak berusia sekitar delapan tahunan yang meminta tanda tangannya.

"Kau juga sangat cantik, Sayang," balas Jill sambil mengusap pipi gadis kecil itu.

"Aku suka dongeng Snow White, aku membayangkan kalau Snow White secantik dirimu. Kau benar-benar mirip dengannya. Bibirmu semerah bunga mawar, rambut panjangmu sehitam ebony, dan kulitmu putih pucat seputih salju."

Jill tertawa. "Oh, ya?"

Gadis kecil itu mengangguk, "Kalau sudah besar nanti aku akan jadi penulis dongeng anak-anak sepertimu."

Jill mengusap kepala anak kecil yang menggemaskan itu, "Tentu saja kau akan jadi penulis besar dan tentunya akan secantik Snow White."

Jill menyerahkan buku yang sudah ditandatangani kepada anak kecil itu. Pandangannya tak lepas hingga anak kecil itu disambut pelukan hangat sang ibu di seberang. Senyum Jill yang semula terkembang berubah datar. Ia tampak jengah. Jill melirik jam tangannya, "Sampai kapan acara ini berakhir?" keluhnya dalam hati.

"Nona Jill, Anda sudah ditunggu dalam sesi foto bersama." Seorang panitia mengingatkan.

Jill melengkungkan senyum manis. Berbeda 180 derajat seperti beberapa detik yang lalu.

***

Jill memasuki apartemennya, ia membuka sebuah ruang rahasia yang terdapat di belakang rak buku. Ada tangga menurun di ruangan itu. Ia melangkah dengan perlahan. Ketika sampai di lantai dasar, Jill menyalakan lampu.

Terdapat ruangan besar yang penuh dengan botol-botol ramuan dan tabung berisi cairan warna warni. Jill mendekati tabung raksasa yang berisi seorang manusia berhidung mancung bertubuh pendek. Ia terlihat melayang-layang dalam tabung yang berisi cairan bening. Seperti sesuatu yang diawetkan.

"Halo makhluk kecil. Kurcaci yang malang," sapa Jill sambil tersenyum. Jill melakukan hal yang sama kepada tabung-tabung berisi kurcaci lain yang ternyata berjumlah 7.

Kemudian, ia berhenti di depan sebuah tabung yang ternyata berisi manusia reot dan renta. Sama seperti kurcaci-kurcaci itu, tubuh manusia renta itu melayang-layang.

"Salam, Ratu. Salam Ibu Tiriku. Bagaimana kabarmu?"

Tawa sarkatisnya meledak dan menggema di ruangan itu. Ia lalu menuju ke sebuah cermin bulat besar di pojok ruangan. Ia bercermin dan mengagumi tubuhnya sendiri, wajah cantiknya, dan kulitnya yang mulus.

"Wahai cermin ajaib, siapakah wanita tercantik di dunia ini?"

Cermin itu mengeluarkan suara bariton yang menggema. "Anda lah wanita paling cantik di dunia, Putri Salju. Bahkan waktu yang berlalu ratusan tahun pun tak akan melunturkan kecantikan Anda. Anda akan cantik dan hidup abadi sebagai wanita paling cantik."

Jillian, sang Putri Salju, tertawa puas. Tak akan ada yang tahu bahwa tokoh yang dikira hanya ada dalam dongeng itu adalah nyata. Snow White dalam cerita, si tokoh protagonis yang hendak dibunuh ibu tirinya karena iri akan kecantikannya dan akhirnya menikah oleh pangeran tampan hanyalah dongeng.

Tanpa ada yang tahu bahwa Snow White masih hidup abadi karena memakan jantung ibu tirinya. Ia memanfaatkan pemburu suruhan ibu tirinya melalui kecantikan yang ia punya dan menyuruh sang pemburu membunuh ibu tirinya. Jantung ibu tiri yang ia makan saat menginjak umur dua puluh tahun membuatnya abadi dan ia menjelma menjadi sosok Jillian di ratusan tahun setelahnya.

"Terimakasih atas jawabanmu, Cermin Ajaib."

End

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro