16
"Aleeya, berhasil selamat, dia tidak terluka sama sekali." ujar Tom yang menghack CCTV rumah sakit dan melihat Aleeya sudah dibawa ke rumah sakit. Robert dan Chris bernapas lega, mendengar itu.
"Syukurlah dia berhasil ditemukan." Robert melihat Daniel yang menggendong Aleeya, dengan wajah paniknya. *Apa dia sungguh-sungguh menyukai Aleeya?* batin Robert saat melihat ekspresi Daniel.
Lalu di markasMI6, "Oh GOD, Bagaimana dengan keadaan Aleeya, semoga ia baik-baik saja." ucap Susan. "Siapa yang baik-baik saja Susan?" tanya Wanda yang baru saja datang.
"Aah..aah itu.. itu maksudku Robert dan yang lainnya. Aku harap mereka baik-baik saja." ujar Susan sedikit panik. Lalu Wanda hanya mengangguk saja, "Apa sudah ada perkembangan dari misi mereka?" tanya Wanda.
"Masih belum ada, mereka saat ini. Sedang mencari penunjuk baru." ucap Susan berbohong. Lalu "Oh begitu, kalau begitu aku keluar sebentar ya, apa kau ini menitipkan sesuatu?" tanya Wanda.
"Tidak usah" Susan tersenyum kepada Wanda, setelah Wanda pergi Susan bernapas lega *Akhirnya dia pergi juga* lalu Susan melihat keadaan dirumah sakit, disana penjagaannya sangat lah ketat.
Karena kejadian penculikan Aleeya, Daniel menyuruh seluruh anak buahnya untuk berjaga begitu pula dengan polisi. "Orang ini seperti benar-benar menyukai Leeya." ujar Susan yang melihat penjagaan itu.
Aleeya perlahan-lahan mulai sadarkan diri, hal pertama yang dia lihat adalah wajah panik Daniel, "Oh god, akhirnya kau bangun juga Emily." ujar Daniel, lalu Aleeya melihat sekeliling.
*Aku dirumah sakit ternyata.* lalu "Apa ada yang sakit? aku akan segera memanggilkan dokter." Daniel langsung berdiri, tetapi tangan Aleeya menghentikannya.
"Aku tidak apa-apa, kau tidak usah memanggilkan dokter." ucap Aleeya, lalu Daniel kembali duduk dan menggenggam tangan Aleeya. "Aku benar-benar menyesal Emily." ucap Daniel.
"Hey kau terus saja berkata seperti itu, aku sudah bilang kalau aku baik-baik saja kan." Aleeya tersenyum pada Daniel, dan mengelus pipinya. Daniel menggenggam tangan Aleeya yang mengelus pipinya.
"Aku benar-benar takut kehilanganmu." ujar nya, "Hehehe padahal kita baru saling berkenalan, tapi kau sudah sangat ketakutan kehilangan aku." tawa Aleeya.
Daniel menatap Aleeya, "Tentu saja aku sangat takut kehilanganmu." lalu dia mengecup tangan Aleeya.
*Tidak akan lama lagi, kau akan segera kehilangan diriku dan juga semua yang kau milik Daniel Craig* batin Aleeya.
Hari penyerangan, Robert dan anak buahnya sudah bersiap. Mereka sudah bersiap dalam penangkapan besar-besaran, saat ini Robert sedang mengatur posisi penyerangan.
Sedangkan Tom, sibuk dengan satelitnya agar bisa digunakan saat terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Chris, sudah menyiapkan senjata yang akan dia gunakan bersama dengan Robert.
"Tom, bagaimana dengan status mu?" ujar Robert, "Semua beres, satelit sudah dikendaliku, jika terjadi sesuatu akan ku tembakan." ujar Tom yang melihat ke komputernya.
*Sudah saat nya kami menangkap mu Daniel Craig* batin Robert, lalu Robert berjalan kearah teamnya. "Kalian semua bersiap segera diposisi, agen Shadow sudah memberitahukan posisi dan waktunya. Jangan sampai kalian gagal dalam misi ini, karena agen Shadow sudah berusaha untuk mendapat kan informasi penting ini." ujar Robert.
"BAIK!!!"jawab semua Team, lalu Robert melihat alat pelacak milik Aleeya, saat iniAleeya sedang berada dipantai.
Robert sama sekali belum mengetahui, kalau dia sedang bersama dengan Aleeya. Aleeya yang sedang menikmati hembusan angin, sedang berpikir untuk memberikan info kepada Robert.
Kalau Daniel tidak akan datang, pada saat melakukan transaksi. *Aku harus secepatnya memberitahu Robert dan yang lain. Tapi bagaimana caranya? Daniel terus saja berada disampingku.* saat itu Daniel berjalan kearah Aleeya.
"Apa kaki mu tidak sakit berjalan dipantai seperti ini Emily?" ujar Daniel. Aleeya hanya menggeleng, "Aku baik-baik saja, lagi pula jika menggunakan kursi roda akan sangat sulitkan." Aleeya pura-pura tersenyum pada Daniel.
Lalu Daniel merangkul Aleeya, "Kau benar-benar wanita yang kuat yeah?" ucap Daniel tertawa, lalu Aleeya pun juga tertawa. "Kan sudah ku katakan, kalau aku ini bukan wanita lemah." Aleeya melingkarkan tangannya di pinggang Daniel.
Lalu mereka berdua menyusuri pantai, saat mereka sedang berbincang-bincang. Salah satu anak buah Daniel, mendekati mereka. "Sir, ada telepon untuk anda." ujar pria itu.
Lalu "Emily, tunggu sebentar yeah. Aku akan menerima telepon ini dulu." ujar Daniel, lalu Aleeya mengangguk dan setelah Daniel pergi Aleeya mengambil sesuatu dari dalam perbannya.
Alat komunikasi, Aleeya mengirim pesan kepada Susan. 'Beritahu Robert, kalau Daniel tidak akan berada dalam transaksi itu. Dia saat ini berada, dipantai denganku. Beritahu juga kalau mereka akan membunuh pengusaha itu.'
"Leeya mengirim pesan, OH GOD. Aku harus memberitahu Robert." lalu Susan mencoba menghubungi Robert, tetapi tidak diangkat juga. Akhirnya dia menghubungi Chris.
"Susan, ada apa?' ujar Chris, "Berikan pada Robert, aku harus berbicara dengannya." lalu Chris menyerahkan alat komunikasinya.
"Ada apa Susan?' ujar Robert, "Leeya, baru saja mengirimi pesan, dia berkata. Kalau Daniel tidak akan datang pada saat melakukan transaksi itu, dia saat ini sedang bersama dengan Leeya di pantai." ujar Susan.
Hal itu membuat Robert, terkejut dengan apa yang di dengar, "Baiklah aku mengerti, terima kasih infonya Susan." lalu Robert menendang kursi yang berada didekatnya.
Saat itu, orang-orang yang berada disana menatap Robert. Chrislah yang pertama kali bertanya "Ada apa?" ujar nya "Dia tidak akan datang saat melakukan transaksi nanti. Saat ini dia sedang bersama dengan agen Shadow, dipantai. Sial!!! ini akan sangat menyusahkan untuk menangkapnya." ucap Robert yang emosi.
Sedangkan Daniel, saat ini sedang berbicara dengan Mr. Faisal. "Mr. Daniel, aku akan datang jam tepat pukul 2, dan aku tidak ingin sampai perjanjian kita di ketahui oleh pemerintah Indonesia atau pun Inggris." ujar Faisal.
Daniel tertawa, "Anda tenang saja, mereka tidak akan mengetahui hal ini." ujar Daniel, "Bagus lah kalau begitu, sampai jumpa nanti siang." lalu Daniel mematikan phone cellnya.
"Kalian ingat, habisi dia saat sudah mendapatkan nuklir itu. Dan ambil kembali nuklir dan juga bayaran nya. Habisi siapa pun yang mengganggu." lalu Daniel tersenyum puas saat itu.
*Kaliini, para MI6 tidak akan berhasil mendapatnya* batin Daniel, lalu dia melihatkearah Aleeya,*Setelah aku mendapatkan permata itu, aku akan mendapatkan Emilysepenuhnya.* Daniel menyengir kala itu.
Aleeya sekilas, melihat Daniel yang menyengir padanya *Apa dia memiliki rencana baru lagi?* Aleeya, lalu berjalan kearah penduduk yang sedang berkumpul.
"Wah kalian akan pergi menangkap ikan yah?" tanya Aleeya, "Iya, kami akan pergi menangkap ikan. Kau orang Indonesia?" ujar wanita itu, "Iya aku orang Indonesia." jawab Aleeya.
"Wah apa kau mau ikut kami berlayar menangkap ikan?" tawar wanita itu, "Apa aku boleh ikut dengan kalian?" Aleeya tampak bersemangat. *Bagus ini kesempatanku* batin Aleeya.
Lalu Aleeya menaiki perahu itu, saat itu Daniel dan anak buahnya melihat Aleeya yang menaiki perahu nelayan tersebut.
"TUNGGU!!!" teriak anak buah Daniel, lalu para nelayan itu melihat kepada mereka. Begitu juga dengan Aleeya.
"MAUKAU BAWA KEMANA DIA?" ujar salah satu dari mereka, dengan mengarahkanpistolnya pada nelayan itu. Lalu Aleeya langsung berdiri didepan nelayantersebut.
"Aku yang meminta mereka untuk ikut memancing ikan" ujar Aleeya melindungi orang-orang itu, yang terlihat ketakutan. Bahkan salah satu dari anak kecil itu memeluk kaki Aleeya.
"Turunkan senjata kalian" perintah Daniel, lalu Daniel berjalan kearah Aleeya. "Kenapa kau ingin ikut dengan mereka Emily?" ujar Daniel.
"Aku hanya ingin mencari inspirasi dari mereka saja Daniel, lagi pula kita tidak memancing terlalu jauh." bela Aleeya. Lalu "Tapi kau bisa kan menggunakan kapal miliku Emily." ucap Daniel.
"Tapi, aku lebih suka dengan kapal mereka Daniel, kumohon." ujar Aleeya memperlihatkan mata sedihnya, lalu Daniel mengangguk. "Ah baiklah, aku akan mengizinkan kamu naik kapal itu, tapi dengan 1 syarat. Salah satu dari anak buah ku akan ikut dengan mu." ujar Daniel.
"Iya tidak apa-apa" lalu Aleeya tersenyum, Tapi "Ah dan satu lagi, salah satu dari kapal ku kan mengikutimu, agar menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Oke?" ucap Daniel.
"Baiklah,kalau begitu apa kau akan ikut dengan aku?" tanya Aleeya. Lalu Danielmenggeleng. "Maaf aku tidak bisa ikut denganmu, ada sedikit urusan yangharus ku lakukan. Kau tenang saja kali ini, kejadian yang sebelumnya tidak akanpernah lagi terjadi padamu. Oke" Daniel memegang pipi Aleeya denganlembut.
Lalu Aleeya mengangguk, dan naik ke atas kapal milik nelayan itu dengan bantuan Daniel. Lalu kapal itu melaju, Aleeya melambaikan, tangannya kearah Daniel.
Daniel membalas lambaian itu, dan tersenyum. "Kalian, pastikan Emily kali ini dilindungi dengan baik." ujar Daniel melangkah pergi dari pantai itu.
TBC....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro