12
Akhirnya Upadet lagi, semoga masih ada yang nungguin cerita ini 😊😊
.
.
.
.
.
.
Aleeya yang sedang menatap langit malam dipantai Italy, dia duduk diatas pasir putih yang indah. Bintang-bintang, bertaburan angin malam yang sangat sejuk. Aleeya memejamkan mata, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.
Pandangannya kembali pada bintang-bintang dilangit, Aleeya tersenyum pada bintang-bintang itu. Nuansa ini, selalu membuat Aleeya teringat akan masa lalunya dengan Jude.
Flashback
"Mau sampai kapan kau memandangi mereka?" ucap Jude di belakang Aleeya, Aleeya tidak memperdulikan perkataan Jude. Dia masih terus menatap bintang-bintang itu.
Jude yang di hiraukan oleh Aleeya pun, mendekatinya. "Apa bintang-bintang itu terlihat lebih indah, dari pada aku?" ujar Jude berdiri di samping Aleeya.
Aleeya menatap Jude dengan tatapan 'Serius kau bicara seperti itu?' lalu Jude pun merangkul Aleeya. "Yeah, sebenarnya, mereka cukup indah. Walaupun masih lebih indah mata ku ini." canda Jude.
Aleeya langsung menyikut Jude, dan mereka berdua tertawa bersama. Cukup lama mereka berdua terdiam menatap bintang, hingga Jude menatap wajah Aleeya.
Aleeya yang merasakan terus ditatap oleh Jude pun, menatap balik. "Apa ada sesuatu diwajahku?" ujar Aleeya menaikkan sebelah alisnya.
Jude tersenyum, dan menggeleng. "Kau tampak sempurna Leeya." ujar Jude sambil menempelkan dahinya pada dahi Aleeya. Aleeya menatap Jude, yang sedang memejamkan matanya.
Lalu mengelus pipi Jude dengan lembut, Jude pun menggenggam tangan itu. "Aku mencintaimu Leeya." ucap Jude mencium bibir Leeya, Aleeya pun membalas ciuman itu.
Mereka berdua, mengutarakan perasaan mereka lewat ciuman yang lembut dan manis itu. Jude melepaskan ciuman itu, dan menatap Aleeya. "Aku akan selalu melindungimu Leeya." ucap Jude tersenyum.
Dan Aleeya mengangguk sebagai jawaban, saat itu bibir mereka saling bertemu kembali. Dan malam itu para bintang menjadi saksi, cinta mereka berdua tidak akan hilang untuk selamanya.
Flashback End
Aleeya kembali membuka matanya, dia menatap kembali bintang-bintang, *Kau jahat Jude* Aleeya pun meneteskan air matanya. Malam itu, bintang-bintang kembali menjadi saksi dimana seorang wanita yang kehilangan seseorang yang sangat di cintainya.
Dari kejauhan, seseorang menatap Aleeya. Dia terus menatap Aleeya sejak tadi, "Apa kau akan terus seperti ini Leeya?" ujar orang itu, dan dia berjalan pergi meninggalkan Aleeya sendirian.
Robert yang melihat, Tom baru saja kembali ke kamarnya. "Kau habis dari mana Tom?" ujar Robert. "Aku hanya mencari angin sebentar." lalu Tom Masuk ke dalam kamarnya.
Robert menaikkan sebelah alisnya, *Ada apa dengan anak itu?* batin Robert. Lalu dia pun kembali ke kamarnya.
Pagi hari Aleeya menerima, kiriman bunga lagi dari Daniel. Dan seperti biasa Aleeya membuang bunga tersebut. Aleeya mengambil handphonenya yang bergetar, saat itu dia melihat pesan masuk. Aleeya menyengir saat membaca pesan itu.
Lalu dia menghubungi Robert, "Berkemas lah, kita akan berangkat ke Indonesia." ujar Aleeya, "Tunggu, ada apa ini? Misi kita belum selesai Kid?" ujar Robert.
"Mereka akan berangkat menuju Indonesia, mereka akan pergi ke Padang. Aku sudah memesan kan tiket untuk kalian." ucap Aleeya, "Baiklah kami mengerti. Apa kau akan ikut dengan kami?"
"Tidak, aku akan pergi sendiri, karena aku mendapatkan undangan darinya." ujar Aleeya yang melihat surat dari Daniel, yang mengatakan kalau dia akan mengajak Aleeya untuk ke Indonesia.
"Baiklah, kau berhati-hati lah Kid." ujar Robert, lalu "Baiklah kita semua harus, segara berangkat ke bandara." ujar Robert lalu dia mengemasi barang-barangnya.
"Tunggu, kenapa tiba-tiba?" ujar Tom. "Transaksi selanjutnya akan terjadi di Indonesia." ujar Robert menatap Tom dan Chris, mereka berdua langsung bergegas merapihkannya barang-barang milik mereka.
"Bagaimana dengan Aleeya?" ujar Tom, "Dia akan berangkat setelah kita." ujar Robert. *Sebenarnya apa yang dia rencanakan lagi?* batin Tom.
Aleeya saat ini sudah berada di landasan pesawat, dia menggunakan celana jeans hitam dan kemeja biru. Lalu sebuah mobil datang, Daniel keluar dari mobil itu.
Dia mendekati Aleeya, "Aku senang kau mau menerima ajakanku untuk datang ke Indonesia." ujar Daniel mencium bibir Aleeya.
"Aku harusnya yang senang, karena sudah mau mengajakku untuk datang ke Indonesia dan terima kasih. Aku sangat merindukan negara ku." ujar Aleeya tersenyum.
"Oh jadi Indonesia adalah tempat kelahiranmu?" ujar Daniel pura-pura tidak tahu, "Yeah, aku lahir dan besar di Indonesia" ujar Aleeya.
"Kalau begitu ini benar-benar suatu takdir, aku pun sangatlah menyukai negara Indonesia. Terutama pantai-pantainya, itu semua sangat indah." puji Daniel sambil merangkul Aleeya.
"Yeah, kau benar. Indonesia memilik banyak pantai yang indah, tidak hanya pantainya saja tapi alamnya yang begitu kaya pun tidak kalah indahnya." ujar Aleeya yang senang.
Lalu mereka berdua menaiki jet pribadi milik Daniel, saat dalam perjalanan Daniel berbicara dengan seseorang menggunakan bahasa Rusia, Aleeya berpura-pura membaca majalah.
*Jadi mereka akan melakukan Transaksi di Hutan lindung Bung Hatta. Aku harus melaporkan ini pada Robert* batin Aleeya, setelah itu Daniel kembali duduk disamping Aleeya.
"Apa kau tidak sabar untuk datang ke negara mu Emily?" Daniel tersenyum melihat Aleeya, "Tentu, aku sangat tidak sabar. Mungkin nanti kita bisa jalan-jalan di pantai, disana juga ada pantai yang terdapat sebuah kisah." ujar Aleeya menatap Daniel.
"Oh benarkah itu? Kisah apa itu?" ujar Daniel sedikit penasaran, lalu Aleeya tersenyum. "Ini hanya kisah rakyat disana, kalau di suatu pantai ada patung batu, yang dipercaya kalau batu tersebut adalah seorang manusia. Yang dikutuk oleh Ibunya." ujar Aleeya.
Daniel yang sedikit terkejut mendengar cerita Aleeya, "Wow benarkah itu?" Daniel terlihat sedikit ragu. "Itu hanya mitos penduduk disana, tapi untuk batu itu memang ada, kau bisa melihatnya di Internet." ujar Aleeya.
Lalu salah satu anak buah Daniel menyerahkan Handphonenya, Daniel membaca cerita yang terdapat di Internet.
"Wow, ini benar-benar sangat mengejutkan. Aku tidak sabar untuk melihatnya secara langsung" ujar Daniel yang terlihat begitu tertarik. "Kau akan segera melihatnya." ucap Aleeya membelai pipi Daniel.
Daniel tersenyum kala itu, dia menarik Aleeya ke pangkuannya dan mencium bibir Aleeya, Aleeya merasa mual saat bibir menjijikkan milik Daniel menempel di bibirnya.
Lalu tangan Daniel tidak tinggal diam, dia mulai mengelus paha Aleeya. Saat itu Aleeya melepas ciuman tersebut dan kembali duduk dikursinya.
Daniel menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa?" ucap nya "Aku tidak suka melakukan hal ini ditempat yang banyak orang." ujar Aleeya kembali membaca majalahnya.
Daniel sedikit kecewa tetapi dia membiarkannya saja *Tenang saja, setelah ini aku akan mendapatkan mu, seluruhnya Emily Charlotte* batin Daniel, Daniel tersenyum pada Aleeya lalu dia pun juga membaca korannya kembali.
*SIAL!!! benar-benar pria menjijikkan* batin Aleeya.
Tbc.
Maaf yah episode kali ini sedikit pendek, sampai jumpa di episode selanjutnya 😉😉😉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro