Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10

.
.
.
.
.



Aleeya terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa pusing "Ah ini pasti karena kemarin" ujar Aleeya.

Aleeya melihat sekeliling, *Sepertinya Robert sudah kembali ke hotel* lalu Aleeya, berjalan ke kamar mandi.

Dia melihat kamar mandinya yang sudah rapih kembali, "Pasti Robert yang merapihkannya" Aleeya membasuh wajahnya dengan air.

Saat melihat cermin, dia mengingat kejadian semalam. Dan itu membuat Aleeya meremas tangannya dengan kuat.

Dia menyikat kembali bibirnya, lalu suara ketukan terdengar. Aleeya berjalan ke pintu masuk.

"Selamat pagi Ms. Charlotte, ini sarapan untuk anda." Ujar pelayan itu. "Tunggu, aku sama sekali tidak memesan layanan kamar." Aleeya curiga saat itu.

"Pesanan ini dari Mr. Craig, Miss beliau menyuruh saya untuk menyiapkan sarapan khusus untuk anda. Dan juga bouquet bunga ini." Pelayan itu menyerahkan bunga mawar merah.

Aleeya, menyuruh pelayan itu untuk memasukkan makanan itu. Setelah itu Aleeya menatap, makanan yang dibawa pelayan itu.

Lalu Aleeya mengambil plastik, dan membuang semua makanan itu. Saat Aleeya melihat bunga mawar, disana terdapat sepucuk surat.

'Untuk wanita tercantik, kuharap kau menyukai bunga mawar ini. Dan juga sarapan yang sudah ku pesan khusus untuk mu. Aku begitu tidak sabar untuk bertemu denganmu kembali, anak buahku akan menjemputmu pukul 11 siang. Sampai jumpa Emily.'

Aleeya menatap surat itu, dengan tatapan datar lalu dia meremas surat tersebut. Dia langsung mengambil korek, dan membakar surat itu.

Aleeya pun, juga membuang bunga tersebut ke plastik. Dia mengambil Handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Aku akan segera kembali ke hotel. Iya aku tidak apa-apa, aku hanya akan datang sebentar setelah itu aku harus kembali lagi." Balas Aleeya.

Setelah itu Aleeya mematikan Handphonenya, dia menatap ke arah jendela *Aku pasti akan membongkar semua nya. Dan juga membalas kematian Jude* batin Aleeya.

Tom saat ini sedang khawatir, karena Aleeya masih belum kembali. Robert memang sudah mengatakan, kalau Aleeya baik-baik saja.

Tapi dia masih merasakan khawatir, Chris yang melihat Tom terus berputar-putar pun akhirnya bicara. "Tom, tenanglah. Leeya juga sebentar lagi akan kembali." Ujar Chris yang sedang menyiapkan senjata-senjatanya.

Saat Tom ingin membalas perkataan Chris, terdengar suara ketukan. Tom langsung buru-buru membuka pintu itu.

Aleeya sudah berdiri didepan pintu, dan Tom langsung menarik tangan Aleeya. Aleeya menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa kau tidak memberi kabar semalam??!!" Ujar Tom yang kesal. Lalu Aleeya menatap ke arah Robert dan Chris.

Mereka hanya mengangkat bahu saja, "Kurasa Robert sudah memberitahukannya." Ucap Aleeya berjalan ke arah Chris, dan mengambil pistol Desert Eagle dengan kemampuan menembus target sekaligus dan membuat peluru hancur seketika.

"Aku akan mengambil pistol ini, Robert aku ingin kau dan Chris mengintai didermaga. Mereka hari ini akan mengirim obat-obatan itu melalu laut. Ringkus mereka semua. Beberapa agen sudah ku tempatkan diposisi siaga, mereka akan membantu kalian. Susan juga akan mengarahkan kalian agar selamat." Aleeya memeriksa isi peluruh di  pistolnya.

"Lalu bagaimana dengan aku?" Ucap Tom yang sejak tadi tidak di hirau kan. "Kau tetap di hotel." Perkataan Aleeya tentu membuat Tom terkejut.

"Apa maksudmu menyuruh aku tetap di hotel?" Tom menarik bahu Aleeya. Aleeya menatap Tom datar.

"Jika kau tidak bisa menahan emosi seperti ini, aku tidak akan memberikanmu misi." Ucapan Aleeya dingin.

Tom tidak suka dengan sikap Aleeya pun, "Aku tidak terima ini semua. Kau bukanlah bosku!!!" lalu "Kalau begitu,  kau bisa kembali ke markas, sejak awal aku tidak membutuhkanmu." Lalu Aleeya berjalan keluar.

"Kid tunggu" Robert mengejar Aleeya, Chris menepuk bahu Tom. "Seharusnya kau bisa menahan emosimu itu Tom, Aleeya memilik maksud tertentu kenapa kau disuruh tetap di hotel." Perkataan Chris membuat Tom bingung.

Lalu "Dia bermaksud untuk memberikan mu, misi mengintai lewat komputer. Aleeya tahu kemampuan mu, dalam komputer sama bagusnya dengan Susan. Maka karena itu dia mempercayakan kau untuk tugas ini." Setelah Chris memberitahu Tom.

Tom sangat terkejut, mendengar perkataan Chris *Jadi dia ingin aku melakukan pengintaian secara langsung. Aku sudah salah paham padanya.* batin Tom.

"Kid tunggu, kau yakin akan pergi sendirian ke rumah Daniel? Aku khawatir akan sesuatu terjadi padamu." Cemas Robert.

Aleeya hanya tersenyum, "Aku akan menjaga diriku dengan baik Robert. Maka karena itu tolong kau tangkap sebagian dari anak buah Daniel, untuk ku." Senyum sendu Aleeya.

Robert akhirnya pasrah, dengan keputusan Aleeya. Setelah itu Aleeya kembali ke hotel, untuk menunggu anak buah Daniel.

Aleeya juga menyembunyikan pistol dan pisaunya. Tak lama kemudian, anak buah Daniel datang "Ms. Charlotte. Mr. Craig sudah menunggu anda." Ujar mereka.

Aleeya berjalan keluar hotel, dan memasuki mobil milik Daniel. Aleeya menatap rute rumah Daniel.

*Rute ini, tempat dimana Tom memata-matai saat itu. Semoga saja tidak ada Bradley Simpson* batin Aleeya sedikit khawatir.

Akhirnya Aleeya pun sampai di kediaman miliki Daniel, mereka membukakan pintu untuk Aleeya.

Aleeya berjalan mengikuti, anak buah Daniel. Saat itu Aleeya melihat sekeliling area rumah itu, dan merekamnya melalu kalung yang digunakannya.

Susan sudah mendapat kan foto dan video rumah tersebut. "Oke, aku sudah mendapatkan denahnya." Ujar Susan. Saat itu Aleeya, sudah sampai diruang tamu. Disana terdapat beberapa anak buah Daniel.

"Silahkan duduk Ms. Charlotte, sebentar lagi Mr. Craig akan datang." Lalu semua pengawal itu meninggalkan Aleeya sendiri.

Tak lama kemudian, Daniel datang dengan menggunakan kemeja putih dengan sweater biru.

Aleeya berdiri dan tersenyum pada Daniel, Daniel pun memeluk Aleeya dan juga mengecup tangan Aleeya.

"Akhirnya, aku bisa bertemu dengan mu kembali Emily." Ujar Daniel yang terlihat sangat senang. Aleeya hanya tersenyum menanggapinya,  Daniel mempersilahkan Aleeya duduk.

"Apa kau suka dengan sarapan dan bunganya?" ujar Daniel. "Yeah, aku menyukainya. Terima kasih untuk kejutannya." senyum Aleeya.

Daniel yang mendengar perkataan Aleeya, sangatlah senang. "Aku akan memberikan apa pun yang kau suka Emily." tiba-tiba Daniel mendekatkan wajahnya dan mencium dahi Aleeya.

Aleeya merasa tidak senang akan hal itu, *Sabar Leeya, kau pasti bisa* batin Aleeya. Setelah Daniel mencium dahi Aleeya, "Kau benar-benar terlihat sangat cantik hari ini" Daniel mengelus pipi Aleeya dengan lembut.

Aleeya tersenyum saat mendengar pujian itu, "Apa kau memang selalu merayu wanita dengan cara seperti ini?" canda Aleeya, sedikit tertawa.

Daniel yang mendengarkan itu pun, juga ikut tertawa. "Tentu saja tidak, mereka hanya datang padaku karena uang ku saja. Tidak lebih dari itu." ujar Daniel yang menyelipkan helai rambut Aleeya.

"Bagaimana kalau aku juga seperti wanita-wanita itu?" tatap Aleeya, Daniel tertawa kecil "Aku tahu, kau beda dengan wanita-wanita yang mendekatiku Emily. Kau sama sekali, terlihat tidak tertarik padaku saat awal pertemuan kita dan juga saat di kasino malam itu." Aleeya hanya tersenyum mendengar penjelasan itu.

"Kau benar-benar, hebat dalam meluluhkan hati seorang wanita." lalu Daniel kembali mendekati wajah Aleeya, "Kau memiliki mata yang sangat indah, Apa kau tahu itu?" Aleeya bisa merasakan hembusan napas Daniel diwajahnya.

Lalu Aleeya tersenyum, "Kurasa matamu lah yang jauh lebih indah." Aleeya menyentuh dagu Daniel, lalu mendorongnya perlahan.

Daniel tersenyum kala itu, "Bagaimana kalau kita bersenang-senang sementara?" ujar Daniel, "Kurasa kau mengundangku kesini, untuk mencicip Wine yang kau banggakan itu Daniel." Daniel tertawa saat Aleeya berdiri dari kursinya.

"Ah kau benar, ayo kalau begitu aku akan mengajakmu ke gudang Wine milik ku." Daniel menggandeng tangan Aleeya. Saat mereka berjalan tiba-tiba muncul seorang wanita.

Dengan dandan yang berlebihan bagi Aleeya. "Mr. Daniel, kenapa kau tidak jadi menggunakan aku lagi? ada apa ini?" ujar wanita itu, dan dia melihat Aleeya yang bergandengan tangan dengan Daniel.

"Apa karena wanita jelek ini? anda meninggalkan saya?" ucapnya sambil menunjuk ke arah Aleeya. Aleeya langsung melepas tangannya dari Daniel.

"Kurasa kau sedang memiliki tamu Khusus, Mr. Craig, kalau begitu saya permisi dulu." Aleeya berjalan keluar dengan melewati wanita itu, tetapi wanita tersebut berteriak pada Aleeya.

"YEAH,, BAGUS KAU PERGI JALANG!!!" teriak wanita itu, Aleeya menahan untuk tidak menampar wanita tersebut. Dan tetap jalan ke arah luar.

Daniel terlihat murka, dengan apa yang dilakukan wanita itu, terhadap Aleeya. "APA YANG KAU LAKUKAN WANITA MURAHAN???!!!" ujar Daniel sambil menjambak rambut wanita itu.

"Tt..aappi, kau Ss..eehh..aaruusnya denganku Mr. Craig." ujar wanita itu kesakitan karena rambutnya dijambak.

"Aku sudah tidak tertarik dengan wajah menjijikkan mu itu." setelah itu Daniel melepas jambakannya, "Urus wanita jalang ini." ujar Daniel berjalan menyusul Aleeya.

"Tu..uungguu Mr. Craig, kumohon jj..anngg..aan sakiti saya." ujar wanita itu ketakutan. Lalu Anak buah Daniel menarik wanita tersebut.

Saat diluar Aleeya mendengar Daniel memanggilnya "Emily, Emily kumohon tunggu." ujar Daniel, lalu Aleeya berbalik menatap Daniel.

"Sudah kukatakan pada mu Daniel, aku bukan lah tipe wanita seperti itu. Dan kurasa dia, bisa lebih memuaskan mu dengan vaginanya yang menjijikkan itu!!" ujar Aleeya kembali melangkah.

"Kumohon Em, aku sama sekali tidak tertarik dengannya." Daniel menarik tangan Aleeya, "Lepaskan aku Daniel." ujar Aleeya menarik tangannya.

"Tidak, sampai kau mau memaafkan aku" wajah Daniel terlihat memelas, bahkan anak buahnya terkejut melihat Daniel yang memelas kepada seorang wanita yang baru dia kenal.

"Untuk apa kau meminta maaf padaku? Itu semua hak mu dan bukan hak ku." ucap Aleeya. Lalu, "ITU SEMUA, KARENA AKU MENYUKAI MU!!!!" perkataan Daniel membuat semua orang yang berada disana terkejut, begitu juga dengan Aleeya.

*Apa-apa ini? kenapa dia bisa dengan mudah menyukai seorang wanita? aku benar-benar sudah jijik dengannya* batin Aleeya yang menggenggam tangannya sendiri.

Daniel langsung memeluk Aleeya, yang saat itu, terkejut mendengarkan perkataannya. "Aku benar-benar menyukai mu Emily, saat pertama kali melihatmu dipantai." Daniel semakin erat memeluk Aleeya.

Tak lama saat itu, Aleeya mendengarkan suara tembakan yang berasal dari dalam. Aleeya sangat terkejut *Mereka membunuh wanita itu* Aleeya memejamkan mata saat itu, dan dia akhirnya membalas pelukan Daniel.

Daniel yang merasakan pelukan dari Aleeya, pun tersenyum karena Aleeya membalas pelukannya. "Apa kau mau memaafkan ku?" ujar Daniel yang masih memeluk Aleeya.

Aleeya masih terdiam, hatinya merasa sakit jika dia harus menjalin sebuah hubungan dengan orang yang membunuh kekasihnya itu. Tapi hanya cara ini lah Aleeya bisa membalaskan dendamnya.

"Apa lagi yang harus aku maafkan darimu... Daniel." ujar Aleeya dengan hati yang sangat sedih. Daniel tersenyum saat Aleeya memaafkannya.

"Ayo, aku sudah janji padamu akan mengajak ke gudang Wine milik ku." ujar Daniel tersenyum dari menggandeng tangan Aleeya. Aleeya pun mengangguk dan mereka kembali berjalan masuk ke dalam rumah.

"Apa yang dilakukan wanita itu sekarang Daniel?" ujar Aleeya menatap Daniel, Daniel mengelus puncak kepala Aleeya. "Dia sudah pergi, dan tidak akan mengganggu kita lagi." sambil tersenyum.

*Itu karena kau menyuruh anak buah mu, untuk membunuhnya bajingan!!* batin Aleeya yang marah.

Aleeya hanya tersenyum mendengar penjelasan Daniel.

Didermaga, Robert serta Chris dan beberapa agen lainnya sudah bersiap-siap untuk menangkap anak buah Daniel. "Semua sudah dalam posisi Sir." ujar salah seorang agen kepada Robert.

"Tunggu aba-aba dariku." ucap Robert yang sedang mengintai. "Tom bagaimana dengan statusmu?" ujar Robert pada Tom.

"Semua beres, dan tidak ada yang terlewatkan. Kalian bisa segera menangkap mereka. Dan hati-hati mereka semua membawa senjata." Tom yang senang melihat komputernya.

Menatap ke arah para penjahat itu, "Satu persatu dari kalian akan segera kami tangkap" ujar Tom menyengir sadis. "Oke, semua mulai penyerangan. NOW!!!" teriak Robert.

Orang-orang yang sedang melakukan transaksi, terkejut dengan muncul nya para agen pemerintah. "Angkat tangan kalian semua." ujar salah satu agen. Sebagian mengangkat tangannya, tetapi ada juga yang menembakkan pistolnya para agen.

"Semua berhati-hatilah" ujar Robert. Robert pun juga ikut menembaki mereka semua, Chris yang berada di tempat yang lebih tinggi. Mulai menembaki mereka satu persatu, dan melindung beberapa agen agar tidak terluka.


Para penjahat itu tidak mau kalah, salah satu dari mereka mulai melempari granat. "Semuanya berlindung!!!" teriak Robert saat melihat ada yang melempar granat.

Saat itu, beberapa agen tumbang terkena granat tersebut. "Tom, tembak mereka semua dengan alat itu." ujar Robert. "Baik." Tom lalu mengetik sesuatu, dan tak lama kemudian sebuah rudal mengarah pada para penjahat itu.

"Oke, sudah ku lakukan." ujar Tom bangga, "Bagus Tom." puji Robert. "Semuanya tangkap mereka semua, jika melawan habisi saja." perintah Robert "BAIK" jawab mereka semua.

Akhirnya Robert dan yang lain berhasil, menggagalkan penjualan obat-obatan dan juga senjata. "Robert, bagaimana dengan Shadow?" ujar Chris yang sudah berada di samping Robert.

"Kita harus menunggu kabar darinya." ujar Robert yang juga cemas mengenai Leeya *Kuharap kau baik-baik saja kid* batin Robert.




Tbc...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro