1
Langit malam bertaburkan bintang-bintang, langit tampak begitu indah saat malam hari. Di mana bintang-bintang bertaburan, nuansa yang sangat romantis untuk sepasang kekasih.
Tetapi tidak untuk Aleeya John Watson, mata gadis itu sembab dikarenakan sehabis menangis, dia terus menatap bintang-bintang di langit.
Setetes air mata turun ke pipinya, dia mengingat kejadian yang baru-baru ini membuat dia bersedih.
Aleeya memejamkan matanya, dan kejadian itu terus berputar dikepalanya. Bagaikan film yang terus di putar.
Air mata Aleeya semakin keluar, bahkan dia menutup mulutnya agar tidak bersuara.
Orang-orang, saat itu tidak ada yang menyadari kalau Aleeya sedang menangis. Hanya langit malam dan bintang-bintang lah yang menemani Aleeya dikala itu, tanpa Aleeya sadari, ada seseorang yang menatapnya sedari tadi.
Orang itu, pergi meninggalkan tempat Aleeya berada.
Aleeya, sudah kembali ke apartemennya di kawasan London. Dia berbaring di kasurnya mencoba untuk tertidur, tetapi dia kembali terbangun karena mimpi buruk.
Napas Aleeya memburu, dia menyekat keringatnya. Mimpi itu bagaikan hantaman yang sangat keras untuk Aleeya, dia kembali menangis. *Tidak akan ada lagi yang bisa menyekat air mata ini hiks* batin Aleeya yang menangis.
Pagi menjelang, Aleeya sama sekali tidak tidur, dia hanya menatap kosong ke arah jendela kamarnya. Bahkan Apartemennya yang dulu sangat bersih, sekarang sudah tidak sebersih dulu lagi.
Banyak benda-benda yang tergeletak dilantai, kosmetik-kosmetik yang berhamburan. Keadaan apartemen itu sudah sangat kacau, tak lama kemudian suara ketukkan terdengar.
Tetapi Aleeya sama sekali tidak memperdulikan nya, dia hanya terdiam dan melamun. Hingga bunyi dobrakkan terdengar.
Suara seseorang terdengar "Aleeya, apa kau ada di sini?" ujar suara itu. "Oh my god, lihat tempat ini, benar-benar sangat kacau." ujar seorang pria.
"Kau benar, Aleeya pasti sangat terpukul dengan kejadian itu." ucap seorang wanita. Lalu mereka bertiga, berjalan ke arah pintu kamar.
Saat dibuka, betapa terkejutnya mereka saat melihat keadaan Aleeya yang sangat kacau.
"ALEEYAA!!!!" ucap mereka bertiga, lalu mendekati Aleeya, "Aleeya, apa kau mendengarku." ucap Susan Collin. Tetapi, Aleeya sama sekali tidak memperdulikan panggilan itu.
"Oh my god, Aleeya sadarlah. Kenapa kau jadi seperti ini?" ujar Chris Evan, Aleeya masih tidak memperdulikan teman-temannya yang terus memanggilnya hingga.
Plak!!
Sebuah tamparan mendarat dipipi Aleeya, dan itu membuat Susan dan Chris terkejur saat melihat Wanda menampar Aleeya, "MAU SAMPAI KAPAN KAU BEGINI TERUS ALEEYA!!!???" ujar Wanda Karenina dengan amarah.
Aleeya tidak menanggapi ucapan Wanda, dan itu sukses membuat Wanda naik pitam, dan Wanda menarik kerah baju Aleeya, "LIHAT AKU ALEEYA? APA KAU, MAU BEGINI TERUS UNTUK SELAMANYA??" ucap Wanda.
Aleeya masih terus terdiam, "Wanda, cukup lepaskan Aleeya." ucap Susah, tapi Wanda sama sekali tidak perduli. Dia, masih terus menarik kerah baju itu.
"Wanda kau juga jangan terbawa emosi." ujar Chris yang membantu Susan untuk melepaskan Wanda dari Aleeya.
Wanda menepis tangan Chris dan Susan, setelah itu dia kembali menatap Aleeya yang masih tidak memberikan perlawanan, hingga akhirnya Wanda menghajar Aleeya.
Hal itu membuat Aleeya terjatuh, tetapi Aleeya sama sekali tidak membalas pukulan Wanda. "PERCUMA SAJA KAU DIAM DISINI ALEEYA!!, JUDE TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI LAGI!!!" ucapan Wanda, membuat mata Aleeya terbelalak.
"DIA SUDAH MATI, DAN KAU SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA, KAU BAHKAN TIDAK BISA MELINDUNGINYA!!!" Susan dan Chris terkejut saat mendengar perkataan Wanda.
"CUKUP WANDA!!" ujar Susah yang juga terbawa emosi, lalu "Ini bukan salah Aleeya," ucap Susah, tiba-tiba Aleeya berdiri. "Yeah, ini memang salahku, karena tidak bisa melindunginya." ujar Aleeya menatap Wanda dengan tatapan kosongnya.
Hal itu membuat ketiga orang itu terkejut, lalu Aleeya berjalan keluar kamarnya. Chris mengikut Aleeya, saat itu Aleeya membawa sebuah pistol berjenis Revolver.
Aleeya berjalan ke arah Kamar mandi, tetapi Chris langsung merebut pistol itu. "Kembali itu Chris." ujar Aleeya, "Tidak!! mau kau apakan pistol ini?" ucap Chris.
"Itu bukan urusanmu." Aleeya terus mencoba untuk mengambil kembali pistol itu.
"APA KAU AKAN MENGGUNAKANNYA UNTUK BUNUH DIRI!!???" ujar Chris yang sangat marah, saat mendengar teriakkan Chris. Susah dan Wanda langsung mendekati mereka.
Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Aleeya, yang sedang mencoba merebut pistol itu. Lalu Wanda kembali menghajar Aleeya, "APA KAU SUDAH GILA? KAU INGIN BUNUH DIRI DENGAN CARA INI!!??" ucap Wanda.
"KALAU IYA KENAPA!!? ITU BUKAN URUSANMU!!." ucap Aleeya yang membentak Wanda, saat itu Aleeya terjatuh berlutut, "Tt..tii..daak ada la..gi,,, Ti....daak ad..aa la..ggii yang.. bi...saa aku lakukan Hiks..hiks" ucap Aleeya terbata-bata dengan air mata.
Hal itu membuat ketiga orang itu merasakan sedih karena, Aleeya sudah kehilangan, orang yang dia cintai dalam sebuah misi. Aleeya sangat lah merasakan kehilangan yang sangat besar, bukan hanya Aleeya saja yang kehilangan orang itu.
Tetapi seluruh anggota MI6, juga merasakan kehilangan yang sangat besar, karena Jude Law adalah salah satu dari agen mata-mata yang sangat hebat. Dia berhasil, menyelesaikan semua misi dengan sangat baik.
Begitu juga dengan Aleeya, dia sudah menjalankan misi-misi yang sangat berat. Bahkan dia berhasil menghentikan penjualan nuklir dari Korea Utara, Aleeya sudah bergabung dengan MI6 cukup lama.
Dia sudah bekerja dengan MI6 selama 15 tahun, sedangkan Jude Law sudah bekerja selama lebih dari 20 tahun. Jude sendiri adalah mentor Aleeya, saat Aleeya baru bergabung dengan MI6.
Saat awal-awal perkenalan mereka, Aleeya sama sekali tidak bisa akur dengan Jude. Entah itu karena hal sepele atau bukan.
Aleeya yang masih berlutut dengan suara tangisnya, membuat hati teman-temannya sedih.
Wanda lah yang pertama mendekati Aleeya, lalu dia memeluk Aleeya dengan hati-hati. Karena dimata Wanda, Aleeya terlihat begitu rapuh, "Aku tahu kau sangat sedih Leeya, tapi kau harus bangkit. Jangan berdiam diri seperti ini. Agen Jude pasti tidak suka melihat keadaanmu yang seperti ini." ujar Wanda.
Aleeya yang mendengar perkataan itu pun juga tahu, kalau Jude tidak akan suka melihat Aleeya dalam keadaan seperti ini. "Apa yang dikatakan Wanda benar Leeya, Jude tidak akan senang melihat keadaanmu yang begitu berantakan seperti ini." ujar Susah.
"Kau harus kembali bangkit lagi Leeya." ucap Chris tersenyum. Aleeya yang mendengar perkataan teman-temannya pun mengangguk.
2 Hari kemudian.
Aleeya sudah kembali ke kantornya, semua orang menatap Aleeya. "Hey bukanya itu agen Watson?" ujar salah satu karyawan, "Iya kau benar, dia sudah kembali."
"Bukannya dia mengundurkan diri, setelah kejadian agen Law meninggal?" ujar mereka.
"Entah, kudengar dia sangat sedih dengan meninggalnya agen Law." mereka terus membicarakan Aleeya, tanpa mereka sadar sebenarnya Aleeya mendengar semua ucapan itu.
Tetapi Aleeya sama sekali tidak perduli, dia tetap berjalan ke arah lift, setelah dia sampai dilantai yang dia tuju. Semua orang yang berada di sana menatap Aleeya, tatapan Aleeya sama sekali datar, tidak ada ekspresi sama sekali.
Lalu "Leeya" ujar Susan sambil memeluk Aleeya, "Aku senang, akhirnya kau memutuskan untuk kembali." ucap Susan yang sangat senang, Aleeya hanya mengangguk saja.
Dia kembali berjalan ke arah suatu ruangan, saat pintu ruangan dibuka. Semua orang yang berada di dalam ruangan rapat itu menatap Aleeya.
Ada yang menatapnya dengan senang, terkejut dan juga tatapan tidak suka.
Seorang wanita paruh baya tersenyum ke arah Aleeya. "Aku senang kau memutuskan untuk kembali agen Shadow." ujar wanita itu yang bernama Penny.
Aleeya berjalan ke arah kursi yang selalu dia tempati, dia melihat ke arah kursi yang berada disampingnya. Kursi itu kosong karena orang yang selalu duduk di samping Aleeya sudah tidak ada.
Chris dan Susan, tersenyum karena Aleeya mau kembali. mereka berdua menatap Aleeya yang terus menatap kursi itu. *Aku harap kau bisa segera bangkit lagi Leeya* batin mereka berdua.
Penny yang melihat Aleeya masih menatap kursi kosong itu akhirnya berbicara. "Baiklah, karena agen Watson sudah kembali kita lanjutkan rapatnya. Seperti yang kalian ke tahui kalau salah satu agen terbaik kita baru saja meninggal." ujar Penny.
Aleeya masih tetap memandang kursi itu, tetapi dia masih tetap mendengarkan pembicaraan tersebut.
"Agen Law yang gugur dalam misi ini, dan memberikan sedikit petunjuk mengenai teroris yang menjual nuklir dan obat-obat terlarang." saat itu layar menampilkan beberapa foto yang berhasil dikirim oleh agen Jude.
Di mana foto-foto itu menunjuk nuklir yang sedang dipindahkan, setalah itu muncul sebuah video, saat orang yang berada di video itu berbicara. Aleeya mengenal suara itu, saat dilihat betapa terkejutnya dia kalau itu video Jude.
"Aku sudah mengirimkan foto-foto bukti perdagangan itu, dan aku juga sudah menyimpan daftar orang-orang yang akan membeli nuklir tersebut. Tetapi aku sudah menyembunyikan daftar itu agar tidak diketahui oleh siapa pun. Karena di dalam MI6 ada seorang mata-mata, dan hanya orang tertentu saja yang bisa mendapatkan daftar tersebut." ujar Jude.
Semua orang yang berada diruang rapat terkejut, karena mendengar perkataan Jude kalau ada seorang mata-mata di dalam MI6. "Ku harap kalian berhasil menemukan daftar itu. Lihatlah ke atas maka kau akan menemukannya." ujar Jude.
Lalu "Seseorang sudah memberitahu, kalau aku dan Agen Shadow sedang memata-matai. Aku tidak tahu apakah akan selamat atau tidak, tapi aku harap kalian masih bisa menghentikan penjualan ini." ujar Jude.
Saat itu video sedikit terputus-putus, Penny lalu menatap orang-orang yang berada di ruangan itu "Seperti yang kalian dengar dari agen Law, kita harus menemukan daftar itu dan juga menangkap mata-mata yang berada di dalam MI6 ini, karena dia sudah membunuh agen terbaik kita dan.." ucapan Penny terputus saat mendengar suara video yang masih berputar.
"Dan untuk Aleeya." ujar Jude sambil tersenyum. "Maaf jika aku sudah menjadi mentormu yang menyebalkan" sambil tersenyum lalu. "Dan maaf karena aku jarang mengajakmu pergi berkencan, setelah misi ini selesai..." ada jeda saat Jude berkata.
"Ss..eetelah ini,, ayo kita menikah." ujar Jude sambil tersenyum, dan itu membuat semua orang yang berada diruang rapat terkejut. Terutama Aleeya, saat Jude mengatakan itu, video terputus.
Semua menatap ke arah Aleeya yang menangis saat melihat video tersebut, "Agen Shadow." ujar Penny, lalu "Mrs. Mckenna, tolong biarkan aku yang menyelesaikan misi ini." ujar Aleeya yang sudah menyekat air matanya, dan menatap Penny dengan tatapan membara.
"Kau yakin, ingin tetap melanjutkan misi ini?" ujarnya "Yeah, saya kan menyelesaikan misi ini." ucap Aleeya tanpa ada rasa ragu.
"Baiklah, kau akan kembali melanjutkan misi mu ini, aku akan merekrut anggota yang akan menjadi rekanmu." ujar Penny yang melihat daftar agen-agen yang juga sama berbakatnya dengan Jude dan Aleeya.
"Kalian semua boleh keluar sekarang." mereka semua keluar kecuali Aleeya dan Penny, "Ada yang ingin kau bicarakan Aleeya?" ujar Penny.
Aleeya mengangguk, "Tapi tidak di sini." lalu Aleeya berjalan keluar dan diikut oleh Penny, mereka berdua sekarang berada di ruangan rahasia milik Penny dan hanya beberapa orang saja yang mengetahui tempat ini.
Tbc..
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro