Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕-2

🌸-Notification

Yohan dan Eunsang udah ngos-ngosan, ya gimana tidak?

Mereka bolak balik beli keperluannya Jungmo abis banyak banget yang harus dibeli, itupun Jungmo mintanya satu satu.

Misalnya nih, Jungmo butuh kompres Yohan beli keluar dulu. Terus ntar pas Yohan balik, Jungmo baru bilang dia sekalian pengen dibeliin seblak karena ngidam. Terus Eunsang yang keluar.

Eh pas Eunsang dateng, Jungmo nggak mau makan seblak katanya pengen makan rujak, jadinya Yohan keluar lagi beli rujak.

Dan begitu seterusnya...

Sekarang Yohan dan Eunsang cuman bisa bernafas lega karena ibu hamilnya udah tidur, kalau nggak gabisa nafas lega.

"Sang, gua tidur ya. Gua cape nying." Kata Yohan dengan volume yang kecil agar tidak membangunkan Jungmo.

Eunsang mendecak "Tapi gua belum bisa tidur, temenin dong." Bujuk Eunsang.

Jadi Jungmo tidur di atas kasur empuknya sendiri, sementara Ensamg dan Yohan harus menderita di kasur bawah dan tidur berdua.

"Gamau, gua ngantuk." Yohan mengatakannya kemudian setelahnya dia langsung terlelap ke alam mimpi.

Sementara sambil menunggu agar bisa tidur, Eunsang menatap dinding-dinding langit kamar Jungmo. Bukan hanya melihat, dia sambil berfikir-fikir tentang banyak hal.

Beep beep!

Eunsang mendengar bunyi notifikasi dari ponsel gengamnya yang sedang di cas, kemudian karena penasaran dia melepas ponselnya yang sedang di cas dan melihat notifikasi pesan tersebut.

Unknown number
Online

|Send you a video
12.34

Eunsang membuka video yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenalnya itu.

Ck kenapa video ini lagi?

Video ketika Eunsang membakar mayat Keumdong?

Okay, siapa lagi yang punya video ini kalau bukan cha Junho?

Junho|
Gua tau itu elo|
12.38

|Ketemu sama gua sekarang
|penting
12.39

Gua lagi dirumah temen|
Nggak penting juga ketemu sama lo|
12.42

You blocked this number

Udah muak si Eunsang sama si pemuda bermarga Cha ini.

Eunsang menaruh ponselnya sembarang tempat kemudian memaksa dirinya untum masuk ke alam mimpi.

"Hfttt... Eunsang, keep calm, gaboleh ada orang yang curiga sama lo." Ujar Eunsang kepada dirinya sendiri kemudian terlelap.

...

"Jun, lo mau makan apaan? Gua mau ke kantin sama Yohan." Kata Midam.

Junho membalas Midam "Ramen, ntar gua yang bayar. Sama Yohan doang? Nggak sama Eunsang?"

"Ada Eunsang juga. Udah deh gua duluan ya." Midam segera lenyap dari pandangan Junho.

"Cha Junho?" Tiba-tiba ketua OSIS produce, Lee Jinhyuk mamanggil nama Junho setelah masuk ke dalam kelas Junho.

"Iya? Ada apa ya kak?"

"Bu Irene mau ketemu sama lo, ada yang mau diomongin soal laporan lo tentang Eunsang kemarin." Ucap Jinhyuk.

"Males gua kesana, gua cuman dimarahin pada nggak percaya sama gua."

"Semuanya udah beda, Bu Irene bilang dia percaya sama lo asal lo bisa jelasin semua kejadiannya dari awal sampe akhir."

Junho segera bangun "Yaudah gua duluan ya." Junho lari menuju ke ruang bu Irene dengan secepat mungkin.

Sesampainya di ruangan bu Irene, dia mengetuknya kemudian masuk ke dalam.

"Junho? Kamu ngapain kesini?" Tanya bu Irene setelah melihat kedatangan Junho ke ruangannya.

"Katanya kak Jinhyuk saya dipanggil kesini."

Irene kemudian menatap Junho dari ujung kepala sampai ujung kaki "Tunggu, kamu nggak pake ikat pinggang ya?"

Junho menundukan kepalanya, Junho emang sudah biasa baju dikeluarin, nggak pake ikat pinggang begitu deh.

Bad boy sekolah.

"Saya lupa bu." Kata Junho.

"Makanya tolol jangan di plihara, sana berdiri di depan tiang bendera 2 jam." Perintah bu Irene.

"Lah tadi katanya kak Jinhyuk ibu panggil saya." Junho ingin membahas tentang Midam, tapi kenapa jadi dia kena hukum?

"Nggak ada yang manggil kamu, sana keluar! Berdiri didepan!" Teriak bu Irene.

Junho hanya pasrah dan menjalankan hukumannya...

"Kak Jinhyuk, mati lo sama gua." Umpat Junho kepada dirinya sendiri.

...

Jinhyuk dan Wooseok sedang berjalan dengan santai-santainya menuju ke kantin, sambil mengobrol asik kedua pasangan itu menggandeng tangan memang definisi bucin.

"Mau makan apa seok?" Tanya Jinhyuk.

Wooseok menoleh "Ikut aja, samain." Balas Wooseok.

"Yeelah, bedain dong. Aku mah kalau makan ramen terus kamu nanti sakit perut kalau makan ramen bareng aku." Ucap Jinhyuk.

Wooseok terkekeh "Biarin, sakit perut nanti juga barengan."

"Ish, sayangku ini manis banget sih kalau ketawa." Jinhyuk mencubit sebelah pipi Wooseok.

Tiba-tiba Jinhyuk merasa ada angin besar menghampirinya, seperti ada orang yang berlari menyusul ke arah Wooseok dan Jinhyuk.

Jinhyuk tau, pasti orang itu Seungyeon, orang yang dari kemarin ceng-cengin Jinhyuk bucin.

Baiklah, kalau emang itu Seungyeon, Jinhyuk mau kerjain dia.

"Seok, kamu duluan ke kantin deh." Kata Jinhyuk.

"Loh kenapa?"

"Aku ada urusan sebentar, nanti aku nyusul."

"Oh.. Oke..." Dengan ragu Wooseok berjalan sendiri ke kantin.

Jinhyuk merasa orang yang ada di belakangnya, yang dia yakini lelaki bernama Cho Seungyeon makin dekat ke arahnya.

Jinhyuk kemudian berhenti, agar Seungyeon yang sedang berlari tertabrak oleh tubuhnya.

Biar mampus kesakitan si Seungyeon.

Jinhyuk memberhentikan badannya kemudian orang yang berlari di belakangnya juga tidak berhenti berlari.

Druk!

"Kak Jinhyuk! Sakit sat! Lo tau kan gua lagi lari!?" Teriak orang yang menabrak Jinhyuk.

Jinhyuk terkaget...

Loh ini kan bukan suara Seungyeon?

Jinhyuk membalikan badannya kemudian melihat orang yang menabraknya.

"Eh astagfiraullah, Junho! Maafin gua, gua kira tadi temen gua." Jinhyuk langsung membantu Junho untuk berdiri.

"Ah anjeng, bokong gua sakit." Junho meringis kesakitan.

"Maaf maaf, gua kira temen gua sumpah."

"Lo ya kak, udah dua kali ngerjain gua hari ini." Ucap Junho sedari membersihkan celananya yang terkena debu lantai.

Jinhyuk menaikkan alisnya "Loh? Dua kali? Bukannya tadi lo jatoh sama gua cuman sekali? Gua nggak pernah ngerjain lo."

"Gegara lo gua dihukum sama Bu Irene! Dia bilang dia nggak manggil gua, terus gua malah kena hukum karena nggak pake ikat pinggang." Oceh Junho.

"Nah itu emang salah lo, emang kalo nggak pake ikat pinggang pantes dihukum."

"Ya coba kalau gua nggak ke ruang bu Irene, pasti juga gua nggak dihukum, dia gabakal tau gua pake ikat pinggang atau nggak." Junho masih mengoceh atas ketidakterimaannya.

"Tapi tadi emang beneran lo dipanggil sama bu Irene, gua nggak boong."

"Alah, brisik lo kak. Dia nggak manggil gua."

"Sumpah demi Tuhan tadi Bu Irene yang manggil elo, gua liat pake mata kepala sendiri." Kata Jinhyuk berusaha meyakinkan Junho.

Lalu hening sebentar...

"Loh terus tadi yang ngomong sama lo siapa dong?" Tanya Junho.

Jinhyuk meneguk salivanya dengan kasar "GUA NGOMONG SAMA SETAN DONG!? MAMA!!!!" Jinhyuk segera lari meninggalkan Junho yang masih kebingungan.

"Badan boleh maco kak, tapi kalau takut juga pasti manggil mama." Batin Junho.

🌸-See you on next episode

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro