Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ayam Ajaib - @Kurome_Hiyoshi6

Ayam Ajaib oleh kurome_hiyoshi6

Premis dari viohei :

Ayam goreng yang disimbur sambal tiba tiba bangkit dan bilang "Inilah awal kehancuran manusia!"

Genre: Humor

=========================================


Hampir sebulan sejak aku dan sahabatku, Marina Starlight, bertengkar hebat. Aku mengira dia akan kembali padaku seperti biasa. Namun, hal itu tidak terjadi.

Hubungan kami kini tinggal sejarah. Aku berencana kembali mencari sesosok sahabat yang sering ditulis dalam sebuah buku maupun quote. Sahabat yang katanya selalu ada di sampingmu ketika suka dan duka.

Tapi, mendadak rasa ragu melanda jiwa. Hati kecilku berkata, "Bagaimana jika Marina kembali ke sisimu? Kau mau dicap sebagai sahabat abal-abal olehnya?"

Aaargh, aku frustrasi! Aku butuh menghitung kancing baju untuk menentukan pilihan!

Pada situasi yang seperti ini, muncul dua imajiner di kanan dan kiri. Di kanan ada sosok malaikat dengan lingkaran cahaya di atas kepala dan sepasang sayap putih. Sementara di kiri ada sosok iblis dengan sepasang tanduk merah di kepala dan sepasang sayap hitam. Mereka saling beradu argumen.

Fantasi liar itu membuat kepalaku terasa mau meledak, lalu mengeluarkan aliran magma dan asap.

"DIAM!"

Suara teriakanku yang nyaring membahana badai ulala (katanya Syahrini) berhasil membuat seluruh siswa di kantin menoleh dengan mata melotot. Pelototannya mampu membuatku bergidik ngeri. Aku menundukkan kepala, pura-pura tak melihat.

Waktu istirahat hampir selesai, hampir semua siswa di kantin telah kembali ke kelas, tapi aku masih berkutat dengan makananku. Makanan yang ter-lezat sepanjang masa. Ayam goreng dengan sambal terasi. Suara denting sendok beradu dengan piring terdengar nyaring ketika aku bersiap untuk menyantap hidangan lezat ini. Aku menyendok sambal terasi dan menaruhnya di ayam goreng.

Tiba-tiba hal mengejutkan terjadi seperti di salah satu adegan film fantasi.

Ayam yang mau kumakan dengan sambal menjadi hidup! Iya, hidup! Kau tidak salah mendengarnya. Ayam yang sudah diolah menjadi makanan terlezat sedunia berubah menjadi hewan yang masih bisa berkokok di pagi hari. Parahnya lagi, ayam itu bisa berbicara seperti ayamnya Cinderalas. Hebat, bukan?

Namun sayangnya, aku ingin memutilasinya daripada menyayanginya seperti hewan peliharaan. Dari tadi dia terus berbicara masalah kehancuran manusia.

"Inilah awal kehancuran manusia!" kata si ayam puluhan kali atau bahkan ratusan kali. Aku malas menghitungnya.

"Hoi, Ayam! Bisakah kau berhenti berbicara tentang kehancuran manusia? Telingaku jadi panas."

Segelintir siswa kembali menatapku. Mereka pasti berpikir aku gila dengan berbicara sama ayam. Entah mengapa, kali ini aku merasa terganggu saat mereka menatapku dengan aneh. Aku jadi kesal melihatnya.

Aku akan mengakui bahwa aku termasuk salah satu anak aneh yang berbicara dengan ayam. Hei, tapi ini bukan ayam yang biasa dijual dan dijadikan santapan orang-orang kelaparan. Ayam ini ajaib. Bisa berbicara dan mungkin saja masih punya keturunan darah sama ayamnya Cinderalas.

Seandainya mereka berada di posisiku, pasti mereka juga melakukan hal yang sama.

"Wahai anak manusia, kehancuran kaummu tidak akan lama lagi." Si ayam ajaib kembali mengatakan sesuatu yang membuat telingaku panas dan gatal. "Duniamu akan hancur! Aku dikenal sebagai anu, seorang cenayang dari Kerajaan Ayam. Bangsaku akan menghancurkan duniamu."

Sebelah alisku terangkat ke atas. "Jangan mimpi, ayam! Kau pikir kaum manusia itu lemah?"

Si Anu berkokok. Aku tahu dia bermaksud meledekku. "Kekuatan kaumku lebih hebat. Hukum ditegakkan dengan adil, rakyat miskin disantuni, dan yang paling penting tidak ada namanya korupsi. Uang-uang yang dihasilkan selalu berbuah kesejahteraan. Mereka mengelolanya dengan sangat baik."

Pelipisku berkedut membentuk perempatan seperti di tokoh-tokoh kartun kalau sedang merasa kesal. Aku mengambil ancang-ancang sebelum menusuk Anu dengan garpu. Aku menarik napas dalam.

Tiba-tiba, dua imajiner berbentuk malaikat dan iblis muncul lagi. Mereka berdebat liar. Yang satunya berusaha mencegah. Sementara yang lain berusaha membujukku untuk melakukannya.

Tanpa pikir panjang, aku langsung menepis dua imajiner itu sampai terpental keluar dari dalam kepala. Mereka pun sukses terbang dengan kecepatan cahaya menuju tempat antah berantah. Kepalaku kini terasa lebih ringan.

Lalu, aku mulai menghujam dan menyayat si ayam dengan tidak berperikehewanan. Biar ayam itu menyesal sudah mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal denganku. Aku ingin dia mati agar bisa menyantapnya dengan tenang.

Setelah membuat Anu kembali menjadi ayam yang bisa kumakan, aku masih memikirkan perkataannya. Bagaimana jika perkataan itu benar? Apakah manusia akan segera punah? Walaupun dunia yang kutempati tidak memiliki teknologi canggih seperti film berlatar masa depan, setidaknya dunia ini masih memiliki teknologi yang bisa digunakan dalam pertempuran.

Ketakutanku tentang kehancuran manusia sampai menimbulkan kepunahan makhluk hidup itu tidak terbukti. Selama manusia bisa bersatu, tidak mempedulikan perbedaan dan tidak merusak alam, maka kehancuran manusia tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Ada sebuah nasehat yang pernah kudengar, jika kau melakukan sebuah kesalahan sekecil apapun, suatu saat kau akan mendapatkan ganjarannya. Dan aku percaya dengan nasehat itu.

.

.

END.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro