Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

A Thrilling Battle Field

Sinar matahari yang semakin terik menyinari ruangan lantai satu yang gelap.

Makio yang berada disudut ruangan lantai satu café terus waspada memantau sekelilingnya dengan siap menembak siapa saja yang mengancam.

Suasana café yang hening membuat jantung Makio semakin berdegup kencang. Walaupun ia paling bersemangat, tapi ia tetap merasakan takut.

Di sisi lainnya, Saki yang berada di lantai dua telah mengetahui keberadaan Makio tapi sulit membidik dikarenakan badan Makio yang kecil dan terlindung oleh sekat tempat ia bersembunyi. Saki menunggu saat yang tepat untuk menembak.

"DOR!" bunyi tembakan berasal persis dari arah depan Makio, hanya saja peluru yang ditembakkan meleset mengenai sekat.

"Wah meleset." ucap Soichiro yang langsung berlindung kembali dibalik sekat.

"Menyeramkan sekali!" jantung Makio semakin berdegup kencang dan nafasnya terengah-engah padahal ia hanya diam bersembunyi.

"Berbahaya, dibawah ada Soichiro. Aku tidak bisa mengincar Makio. Lebih baik aku mencari Asselin." itulah yang dipikirkan Saki.

Sementara itu Makio berlari dibalik sekat-sekat dan kembali bersembunyi.
Soichiro yang membidik Makio tidak sempat menembak karena lari Makio yang sangat cepat. Dalam kesempatan ini, Saki kembali turun ke lantai satu dan mengarah ke dapur untuk mencari Asselin.

Saki langsung mendobrak pintu dapur tapi ia tidak mendapati seorang pun disana. Suara keras dobrakan pintu dari Saki menyentak kaget Makio dan Soichiro.

Tanpa pikir panjang, Soichiro pun menembakkan beberapa peluru kearah Saki yang sedang tidak dalam perlindungan. Tapi dengan cepat Saki menghindari peluru tersebut.

Dalam kesempatan itu, Makio berpindah tempat lagi dan menghilang dari pantauan Soichiro.

Kamiya yang berada di luar mengetahui semua kejadian yang ada di dalam dengan melihat dari pintu kaca halaman belakang.
Kamiya telah menandai posisi mereka kecuali Asselin yang entah bersembunyi dimana.

Dengan hati-hati, Kamiya memasuki ruangan café yang kembali hening dan dengan cepat berlindung di salah satu sekat terdekat.

Paling pertama yang dilihat adalah tempat Soichiro bersembunyi, karena Soichiro sangat serius dalam permainan kali ini dan pasti dia salah satu yang harus diwaspadai.
Kamiya juga memperhatikan Saki yang berada di balik pintu dapur dengan posisi siap menembak jika ada kesempatan.

Suasana menegangkan memenuhi ruangan lantai satu. Semua hening sampai-sampai detik jam dinding pun terdengar di seluruh ruangan.

"3, 2.... 1!" "DOR!" Kamiya menembakkan peluru kearah tempat Soichiro bersembunyi.

Peluru meleset tipis dan hampir saja mengenai lengan Soichiro. Soichiro pun langsung membalas tembakan Kamiya tapi pelurunya juga meleset.

"Hebat juga kamu Shinonome." Kamiya tersenyum menikmati permainan. Begitupun Soichiro yang benar-benar sangat serius menghadapi Kamiya.

Makio berpindah tempat ke sudut ruangan menghindari ruangan tengah yang sedang memanas. Saki pun tetap waspada di balik pintu dapur menunggu saat yang tepat.

Soichiro semakin mendekati Kamiya yang terdesak. Sayangnya Kamiya berhasil kabur kembali keluar dari ruangan.

"DOR!" suara tembakan terdengar menggema di ruangan.

"HIT!" Soichiro terkena peluru dari arah belakangnya. Tanpa sadar ia telah membelakangi pintu dapur tempat Saki membidik.

"Kesempatan yang bagus Saki!" Soichiro memberi pujian pada Saki.

"Hehehehehe -papi-!!" dengan pose khas, Saki merayakan kemenangannya sesaat.

Sementara itu di halaman belakang, Kamiya bersembunyi di balik sekat dan kali ini ia lebih fokus.
Ia baru mengetahui ternyata para anggota bisa sangat hebat dalam permainan ini. Bahkan ia terkejut dengan Saki yang bisa mengalahkan Soichiro.

Kamiya yang berlari pelan hendak akan masuk kembali ke dalam ruangan tiba-tiba jatuh tersandung.
Terpampang sebuah bayangan seseorang yang berdiri di belakang Kamiya. Saat ia membalikan badannya, sebuah pistol telah berada tepat di depan mukanya.

"Jatuhlah ke dalam kegelapan!" Sahut Asselin dengan nada pelan disertai sebuah seringai yang memukau.

"DOR!" sebuah peluru mengenai pundak Kamiya.

"HIT!" saat Kamiya berteriak, Saki dan Makio langsung waspada dan terfokus pada pintu masuk halaman belakang.

"Wah! Tidak ku sangka kamu bisa bersembunyi tanpa aku sadari." sahut Kamiya yang masih sedikit syok dengan Asselin yang datang secara tiba-tiba.

"NGAHAHAHAHAHAHAHA! JANGAN MEREMEHKAN KEKUATAN KU ASSELIN BB II SANG PELAYAN SATAN!"

Hari mulai senja. Asselin pun langsung masuk ke dalam ruangan secara perlahan dan ia langsung mengetahui posisi Saki dan Makio yang terlihat jelas.

Kamiya dan Soichiro naik ke lantai dua untuk melihat siapa yang akan memenangkan Survival Game.

"Kali ini, Aku akan lebih serius! NGAHAHAHAHAHAHA!" Asselin membuka penutup matanya. Bola mata berwarna kuning keemasan (yang sebenarnya adalah softlens) memandang tajam dari balik sekat memantau Saki yang mulai mendekat mengincar dirinya.

"DOR! " Makio mencoba untuk mengincar Saki yang sedang bergerak maju mendekati Asselin.

Suasana menjadi tegang. Baru pertama kalinya mereka saling melihat raut wajah masing-masing yang begitu serius memikirkan strategi. Terlihat bahwa semuanya menikmati Survival Game ini.

"Aku datang!" "DOR! DOR!" Makio mulai memberanikan diri maju mendekati Asselin dan Saki yang bersembunyi dibalik sekat.

Pandangan Saki terfokus pada Makio yang berjalan mendekat diantara sekat-sekat kayu.

"SATU LAGI JATUH KEDALAM KEGELAPAN!"

"DOR!" Lengan Saki pun tertembak.

"HIT! AH... PADAHAL SEDIKIT LAGI!"

"NGAHAHAHAHAHAHA AKU AKAN MEMENANGKAN PERANG SUCI INI DAN MEMBUAT TEMPAT INI MENJADI KERAJAAN KEGELAPAN! " Tawa Asselin terdengar memenuhi ruangan.

Tanpa jeda yang cukup lama,"DOR!" Sebuah peluru mengenai kaki Asselin yang terlambat menghindari tembakan Makio.

"AH?! BARHASIL!!" Makio berteriak merayakan kemenangannya.

"HIT! SIAL! SEDIKIT LAGI AKU BISA MEMENANGKANNYA!"

Kamiya dan Soichiro terkejut melihat Makio yang memenangkan pertandingan.

"Sepertinya, kemenangan bukan hanya dipengaruhi oleh strategi saja ya. Keberuntungan pun juga dipertaruhkan hahahahaha." Kamiya tertawa puas.

"SERU SEKALI! Kapan-kapan kita main seperti ini lagi ya!" ucap Saki yang sangat menikmati.

"Hahahahaha maaf ya Asselin-san, mungkin kamu bisa menang dilain waktu." Makio ikut tertawa.

"NGAHAHAHAHAHAHA TIDAK MASALAH! LAIN KALI AKU AKAN MENUNJUKAN KEKUATAN SATAN LEBIH DARI PADA HARI INI!"

"Semuanya bersemangat sekali ya, Kamiya-san." Soichiro menambahkan.

"Kamu pun juga bersemangat. Jarang sekali aku melihatmu sangat serius seperti tadi hahahaha." balas Kamiya.

"OKE! Permainan berakhir dan dengan ini PEMENANGNYA ADALAH MAKIO! Mari kita rayakan dengan makan bersama!"

"YEEY!" semua kembali bersemangat dan rasa bosan pun hilang dari raut wajah mereka.

"Ah! Sebelum itu, kita harus membereskan seluruh ruangan~" Kamiya menambahkan.

"YAAAAHHH" keluh Saki dan Makio.

Akhirnya mereka membereskan ruangan dan makan bersama sampai larut malam.

Kali ini, para anggota termasuk Kamiya mengalami hari yang menyenangkan dan mengejutkan. Mereka banyak melihat hal baru dan hal tak terduga dari masing-masing anggota.

Dengan ini, hubungan anggota Café Parade menjadi lebih dekat dari yang sebelumnya.

Itu lah salah satu kegiatan Café Parade saat hari libur.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro