Awalnya semua sama saja, sampai pada suatu ketika kita ditakdirkan satu challange.

Menurutku kamu adalah sosok wanita dewasa yang periang, tetapi penuh kesibukan.

Dari situ kita mulai saling bertukar pendapat, aku nyaman, semua masukanmu membuatku tahu. Tahu akan kekuranganku.

Sampai suatu ketika kamu yang aku anggap 'Mbak' ternyata 'Mas'. Percayalah hal itu sama sekali tidak merubah pandanganku tentangmu.

Kamu ibarat matahari yang dengan kehadiranmu memberi warna pada bumi.
Memberi secercah kebahagiaan pada insan di dalamnya.

Bumi itu adalah gen2, dengan kehadiranmu bumiku terasa hidup.
Banyak nasihat yang kau berikan.
Kau orang yang mengerti ketika aku merasa sedih, bahkan tanpa kuberi tahu, tiba-tiba saja kau menghubungiku.

Kau tau, aku bahagia. Bahagia karena sosok yang sudah kuanggap 'Mbakku-kamu-' sendiri tidak secuek dugaanku.
Setidaknya masih ada orang yang perduli kepadaku.

Selalu seperti itu, sampai terkadang aku menduga bahwa kamu memiliki indra kesepuluh.

Terimakasih kak Reia_ariadne
Ditengah sibukmu, kau masih mau kurecoki dengan ODOCku.
Menyisihkan waktu untuku—yang hanya butiran upil ini.

Kau, orang yang selalu mendukungku untuk tetap menjadi diriku sendiri. Meskipun dengan kelambatan berpikirku, dengan ke-odonganku.

Kau, orang yang selalu mau menampung curhatanku ke sana-kemari.

Namun semua hanya tinggal kenangan, saat kamu memutuskan untuk mengapai mimpimu dan meninggalkan gen2.
Aku sama sekali tak pernah menduga bahwa kau akan pergi Kak.

Aku ingin membujukmu, ingin memohon agar kau tetap tinggal. Akan tetapi aku tau bahwa aku tidak boleh egois.

Kak gapailah mimpimu, semoga kamu bisa menjadi dosen seperti impianmu.
Tetaplah rendah hati kepada orang lain meski kelak karirmu akan semakin cemerlang.

Kak, jangan pernah lupakan aku dan kawan-kawan lain. Dan sekali lagi, terima kasih banyak Kak.

Kita semua menyayangimu, sebelum kamu menjadi tutor ataupun setelah kamu menjadi tutor.

Kak, tanganku udah pegel ... udah dulu ya kak ^_^

Special for kak Aul Reia_ariadne