SUMMER FESTIVAL!
Note:
YahiKonan + KakuHida feat. Eula+Collei
Nagato + SasoDei feat. Kaeya + Klee
KisaIta feat. Aether, Paimon + Kokomi (OC Hinaai muncul di saat-saat tertentu)
Tobi + Zetsu bagian info bareng maskot Idyia
Selamat Membaca
Akatsuki sedang bergerak menuju Desa Konoha, Hokage meminta mereka untuk datang, tetapi saat diperjalanan sebuah kunai menancap di hadapan mereka arah kanan, saat itu juga sebuah cahaya menyilaukan muncul.
JENG! JENG!
Mereka tiba-tiba berada di tempat asing dan ada gapura selamat datang sekaligus papan berbentuk panah seakan menyuruh mereka untuk masuk, lebih tepatnya sekeliling mereka hutan yang jauh berbeda.
Menurut pengamatan orang yerpintar di geng awan merah ini, hutan ini disebut hutan hujan.
Ada dekorasi kotak-kotak warna warni, bunga warna ungu.
Indah, sejuk, dan nyaman.
"Kita dimana? Mencurigakan, un."
"Kayaknya kita kurang satu deh."
Yahiko mendengar celetukan Hidan langsung menghitung anggotanya, beberapa dia sempat tidak memasukan dirinya ke dalam hitungan jadi sempat adu bacot dengan Hidan. Hidan bilang kurang satu sementara Yahiko bilangnya kurang dua, setelah diberitahu Konan kalau selama Yahiko menghitung tidak memasukan dirinya sendiri ke dalam hitungan, adu bacot antara ketua bokep dan budak Jashin terhenti.
"OH IYA SI PEGAWAI SEAWORLD MANA?!"
Anggota gengnya ini mengernyitkan dahi, siapa tuh pegawai Seaworld? Dan apa itu Seaworld?
Hoshigaki Kisame alias hiu Akatsuki tidak bersama mereka.
Mungkin Kisame terlempar di tempat yamg berbeda dari mereka.
Keberadaan Kisame dilupakan begitu saja oleh mereka saat mendengar langkah kaki 5 orang mendekat ke mereka.
"Oya, oya, tidak menyangka akan bertemu dengan orang asing di tempat ini." Kaeya langsung berbicara saat melihat Akatsuki.
Mereka bersembilan dalam keadaan alert dengan kelompok Kaeya. Dalam suasana tegang ini cair begitu saja saat Klee berlari kecil mendekati Akatsuki.
"Nee nee, apakah kakak-kakak juga pengunjung domain ini?"
"Haaa~? Domain? Apa itu domain?" tanya Yahiko.
"Maa ... cerita singkatnya kalian berada di sebuah botol, dunia di dalam botol."
Sembilan mahluk abstrak ini saling lihat, sesuatu muncul di dalam pikiran mereka.
Markas portable.
Kalau mereka punya itu mereka tidak butuh lagi penginapan, dan bersantai bak orang kaya, mereka tidak akan merasakan tidur di atas tanah yang dingin dan yang paling penting adalah MENGIRIT UANG KAS.
--
"SENI ADALAH LEDAKAN!"
"BOM BOM BAKUDAN!"
Sebuah boneka berjubah partai awan merah nampak stress padahal dia hanya seonggok boneka dari Desa Pasir. Boneka itu menengok pada ketuanya yang berambut oranye busuk, tatapannya seolah mempertanyakan dia harus mengurus dua bocah peledak itu atau tidak?
"Partner Dei kan kamu, di sini kamu harus ngasuh mereka."
Sasori mengambil gulungan, lalu dia memanggil HIruko, bak om-om hikkikomori, dia masuk ke dalam Hiruko.
"Bilang kalau udah balik ke markas atau semuanya selesai."
"SAS!"
Yahiko menendang Hiruko dengan keras, berusaha membuat Sasori keluar dari cangkangnya, dari mereka semua tidak ada yang mau mengurus anak kecil kecuali Sasori, sebagai anggota tertua setelah Kakuzu sekaligus partner Deidara, Sasori harus melakukan tugas itu. Tugas yang membuat kepalanya berdenging setiap kali ada yang meledak.
"Baik-baik." Sasori pun keluar lagi dari Hiruko dan menggunakan tali chakra-nya untuk mencegah dua bocah meledakkan sesuatu.
"Tuan Ahli Boneka, lepaskan Klee!"
"Danna!"
--
"Oi Kakuzu! Gua liat tenda yang mengaksyikkan."
"Diam Hidan, aku sedang mencari cara membuka kotak harta ini."
"Kalau tidak ... salah di tenda itu ... tenda penari ....."
Semenjak Collei ditinggal bersama dua abadi itu, gadis kecil murid Tighnari ini kalau ngomong gagap dan penuh dengan pertimbangan setiap saat membuka mulut. Kenapa Collei bisa bersama mereka? Menurut ketua sableng kesayangan kita, warna rambut dan warna mata Collei sangat cocok untuk menemani Kakuzu dan Hidan di tempat ini.
"HIIII!" Collei menjerit ketakutan saat Kakuzu memintanya untuk menuntun ke peti berikutnya.
Dan juga Collei dengan senang hati mengantarkan Kakuzu dari peti satu ke peti lainnya yang tersebar di sini.
Lebih tepatnya Collei ketakutan, takut salah ngomong dan dia malah ditampar koper duit.
"OI KAKUZU! DENGER GUA KAGAK! SINI BANGSAT!"
"Berisik Hidan, lu ga liat gua lagi sibuk?!"
Collei melihat ke Kakuzu dan Hidan bergantian, Collei meratapi nasibnya, nasib satu grup denga dua orang menyeramkan itu, harusnya ada Eula, tetap Collei belum melihat Eula dimana pun, dan kalau tidak salah Eula bersama dengan laki-laki tinggi berambut duren dan wanita dengan aksesori bunga.
--
Yahik diam-diam mencuri-curi pandang ke Eula, sementara sang ksatria Favonius berambut biru itu sedang mengobrol dengan Konan. Dua wanita cantik ini sedang membicarakan Collei yang menari dengan indah bersama dengan dua abadi anggota Akatsuki, Collei yang tidak terlalu percaya diri, akhirnya mulai percaya diri dan itu ditarik keluar oleh Hidan, walaupun dia anggota paling sesat kadang ucapannya bisa menyingkirkan sisi pesimis Collei.
Dua abadi ini meski kelihatan tidak akrab sebenarnya cocok satu sama lain.
"Keren juga mereka, Collei sudah menunjukkan keindahannya dalam menari, mereka berdua mengeluarkan kilauan yang ada di dalam diri Collei."
Konan mengangguk. "Benar, aku tidak menyangka mereka berdua bisa melakukan itu."
"Aku kasian pada monster yang menjadi samsak mereka bertiga." Kedua mata Yahiko menyipit, di arena, dia bisa melihat dengan jelas elemen dendro yang bersatu padu dengan api yang membara ditambah Hidan yang tidak takut mati sampai melakukan debus.
--
"Oh tenyata Tuan Ksatria Hiu ada di sini." Seorang miko berambut merah muda berjalan mendekati Kisame yang sedang seorang diri, tidak, dia bersama dengan beberapa tetes air.
"Nona Panglima, ada apa gerangan kesini?"
"Aku hanya penasaran saja,apa yang Tuan Ksatria Hiu laukan di sini."
"Menemani beberapa tetes air dan menunggu Itachi-san kembali."
"Bagaiman kalau aku temani Tuan menunggu?"
Sementara itu tidak jauh dari tempat Kisame berada, ada seorang Uchiha yang sedang mengintip dari balik pohon, sharingan-nya aktif, menatap penuh cemburu pada sang miko, dari awal Itachi tidak mau sekelompok dengan Kokomi.
"Kak, bagaiman kalau kita bakar ikan cupang itu hehehe ...."
Itachi menengok ke sumber suara, ada seorang anak muncul di sampingnya, rambut warna hitam sedikit ikal, mengenakan sweater biru tua dengan gambar bintang putih di dada dan mengenakan rok sepaha.
"Kamu siapa?"
"Hehe, tiba-tiba saja anak itu menghilang berubah menjadi air."
"Mizu bunshin?"
--
Nagato yang ditinggal duluan oleh Klee dan Deidara bertemu dengan Aether dan Paimon. Paimon melihat terus pada Nagato.
Paimon bebisik pada Aether. "Matanya mirip obat nyamuk."
"Tabibito, menurutku matanya mirip bawang."
Kaeya tiba-tiba muncul dan ikut berbisik.
"Kalian sedang membicarakanku ya?" tanya Nagato pada mereka bertiga.
"Hehe." Paimon tertawa garing.
--
Terakhir Zetsu dan Tobi, maskot Akatsuki bersama dengan maskot acara ini, Idyia.
"Idyia-senpai, Tobi mau permen lagi," pinta Tobi ke Idyia.
"Aku ingin cepat-cepat pulang," gumam Zetsu.
Idyia awkward sama dua mahluk ini.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro