Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

30. Mendapatkan Informasi [Season 1 END]

"Seperti biasa ya, Aksara kalau apresiasi karya di depan selalu tenang. Keluarga Sanjaya mah emang hebatlah," ujar beberapa teman di kelasnya.

Aksara tidak tenang sebenarnya. Tidak seperti yang diucapkan oleh mereka. Dia tidak setenang itu, terutama setelah mendapatkan misi Sukma Aditya yang baru. Ponsel keduanya ada padanya, sejak pagi, ketika Raka pergi ke kelas hanya untuk menyerahkan ponsel tersebut. Hal yang membuat tidak tenang adalah Yerim. Garuda sepertinya pelit karena tidak memberitahu keterangan misi lanjutan darinya sendiri. Entah juga lupa.

Dia tidak bisa mengunjungi Yerim begitu saja. Pasalnya, seantero sekolah sangat mendambakan dia dan Yerim akan menjadi pasangan. Terlihat cocok katanya. Padahal jika mereka tahu, Aksara tidak cocok dengan Yerim yang banyak mengatur dan sangat cerewet. Kupingnya selau panas jika mendengarkan Yerim yang sudah mulai bercerita tentang satu hal. Kalau bukan karena nama Sanjaya di akta kelahirannya, Aksara memilih untuk kabur saat itu juga.

Jam istirahat masih satu jam lagi, sama halnya dengan misi penyelamatan itu. Beberapa anak laki-laki sibuk memainkan ponsel mereka di bawah meja, pasti menyiapkan amunisi. Berbeda dengan anak perempuan yang sibuk scrolling instagram atau media sosial lainnya. Mata pelajaran apresiasi karya seni memang selalu menjadi andalan untuk memainkan ponsel, ketimbang menyimak sepenuh hati sampai tidur. Itu pula yang membuat Aksara bisa memainkan ponsel dan bicara dengan Andhira juga Raka.

"Nah, anak-anak, setelah apresiasi terakhir tadi. Kalian akan Ibu minta untuk wawancara jurusan lain tentang foto yang sebelumnya kalian ambil bersama dengan kelompok kalian," ucap guru yang tengah mengajar.

Aksara merasa matanya berbinar-binar. Ini adalah kesempatan untuknya mengunjungi Yerim. Masih ada satu jam. Mungkin akan sulit karena jurusan lain memiliki mata pelajaran yang belum selesai. Salah satunya jurusan RPL. Namun, jurusannya memiliki intel yang sangat hebat. Jadi dia segera melihat pada teman sebangkunya. Seorang gadis yang dikuncir dua dan sering membuka sosial media. Semua orang memanggil gadis ini sebagai cenayang.

"Hei, apa kamu tahu jurusan RPL sekarang sedang luang atau tidak?" tanya Aksara ramah.

Gadis itu mengalihkan pandangannya. "Pasti kamu nanya soal Yerim ketimbang jurusan RPL. Aduh aku gak sangka kamu suka juga sama dia. Oke ... oke, aku mengerti tatapan tajammu itu Aksa. Yerim hari ini sibuk, dia ikut lomba yang mewakili SMK Bayanaka."

"Bukankah dia masih harus belajar banyak? Yerim masih kelas satu kan?" ujar Aksara penasaran.

Kembali gadis itu menggeleng lalu dia mengucapkan, "Yerim itu berbeda. Bukan hanya anak kepala sekolah, dia juga pintar terutama dalam pemprograman. Sebelum masuk ke SMK, dia juga sudah berlatih keras membuat permainan-permainan seperti yang ada pada Game Boy Advance. Itu lho yang bentuk kartun-kartun kecil kayak final fantasy."

"Aku ... enggak butuh penjelasan itu. Aku cuma butuh tau dia sibuk apa engga?" Kembali Aksara fokus pada tujuan utamanya dan melihat si Cenayang tertawa.

"Menurutmu bagaimana? Dia pasti sibuk. Tapi kalau mau mencari tahu, kamu pergi saja ke jurusannya. Toh aku bukan cenayang, apa yang aku ucap itu belum dibuktikan kebenarannya,"  jawab si Cenayang enteng.

Aksara duduk dengan si Cenayang ini bukan tanpa sebab. Bukan untuk memanfaatkan, tetapi gadis ini tidak menyukainya dan memandang dewa seperti yang lainnya. Memang benar, dia juga tidak sepenuhnya percaya. Akan tetapi, keadaan saat ini darurat. Dia tidak mau membuka obrolan dengan Yerim meski dia punya nomor gadis itu.

"Tunggu apa lagi? Kamu lagi ngebet banget buat ketemu Yerim, kan? Pergi sana! Toh Ibu Silvia juga udah pergi dari tadi." 

Dia mengembuskan napas seraya melihat ponsel keduanya. Di sana ada berita penting yang dikirimkan oleh Sukma Aditya. Nama Garuda terpampang di sana. Dia mau tidak mau membukanya. Melihat pesan apa yang dikirimkan dari quest Garuda itu.

==============

GARUDA MEMANGGILMU!!!

Gadis informan akan berada dalam masalah. Ini akan menjadi [misi tidak terduga] selamatkan gadis itu dari para monster yang akan menyerangnya. Cepat temukan di perpustakaan, di mana beberapa komputer menyala dan ada satu dari pengunjung yang bukan dirinya.

==============

Aksara membelalak. Bagaimana mungkin dia mendapatkan misi tidak terduga seperti ini. Apakah Raka juga mendapatkannya? Ah hitungan waktu kali ini tidak sebentar. Sepertinya berita tentang Sukma Aditya yang menyesuaikan waktu itu adalah benar. Anak laki-laki yang memainkan Sukma Aditya di kelasnya terlihat biasa saja. Tidak mendapatkan notifikasi itu.

Jadi Aksara pun segera keluar dan mencari ke perpustakaan. Teka-teki itu, Aksara tidak tahu apakah dia dapat menjawabnya dengan benar atau tidak. Pasalnya pengunjung yang bukan dirinya mengartikan ada sesuatu yang salah di sana. 

Perpustakaan itu sepi, tidak ada pengunjung selain Yerim dan ibu penjaga yang selalu ada di sana. Tampaknya gadis itu memang menyibukkan dirinya. Jika begini, Raka pasti tidak menemukan gadis itu di jurusan. Mereka perlu melindungi gadis ini. Tidak ada salahnya Aksara berada di sekitar gadis tersebut.

"Yerim," panggilnya pelan.

Gadis itu terlihat panik, buru-buru mematikan laptop kecil di hadapannya. Sayangnya tidak sempat mematikan komputer yang menyala. Aksara dapat melihat gadis itu tengah melihat artikel tentang Sukma Aditya. Sebelum dia membaca keseluruhan, Yerim sudah menutup laman tersebut.

"Apa kamu tertarik soal Sukma Aditya?" tanya Aksara penasaran, "bukankah kamu selalu memberikan komentar negatif tentang itu?"

"Ini ... aku ... Aksara ...."

Aksara tidak paham, lalu ponsel keduanya bergetar. Sontak dia mengambil dan membuka notifikasi yang pastinya berasal dari Sukma Aditya.

======================================

MAINTENANCE TIDAK TERDUGA. 

Peretas kembali bertindak dan membawa ancaman. Hitungan mundur dipercepat. Lawan peretas dengan atma!

=====================================

Aksara membelalak. Seketika sekitarnya menjadi kelabu. Yerim tidak menghilang seperti ibu yang menjaga perpustakaan. Bahkan gadis itu terlihat panik. Jika Aksara menilik kembali pesan itu, dia mendapatkan informasi yang tidak kala pentingnya. Dia ingin memanggil Garuda, sekarang. Aksara tidak akan bisa melindungi Yerim seorang diri. Terlebih dia tidak tahu siapa dan apa yang akan menjadi lawannya.

"Kenapa aku kembali ke posisi ini lagi? Sial, sepertinya tidak sengaja aku aktifkan," gumam Yerim seraya melihat ke arah Aksara.

Aksara menelan ludah. "Ini hanya spekulasiku saja, tetapi apa kamu ... mencoba meretas Sukma Aditya?"


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro