Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 3: Mad Hatter

Alicia dan Dichan mengikuti jalan setapak sambil bercerita yang pasti tidak akan mudah di pahami oleh orang-orang. Hingga mereka menemukan jalan bercabang.

"Kita kemana nih, kiri apa kanan," ucap Dichan.

"hm...kemana saja deh, yang penting kita bisa kembali." suara langkah berat berjalan sedang mengarah pada mereka.

Mereka pun berbalik dan menemukan dua beruang coklat dengan tinggi sekitar 140 cm, mengenakan baju berwarna coklat gelap, yang membedakan dua beruang tersebut adalah topi mereka, satu topi berwarna hitam dan satu lagi berwarna putih.

"Alicia, apa cuman perasaanku atau aku melihat Satou ada dua."bisik Dichan.

"Kurasa Nii-chan sudah beranak,"mendengar itu Dichan hampir menyemburkan tawa.

"Bukan beranak, tapi membelah diri. Kurasa Satou salah satu hewan protozoa yang langka. "Alicia mendengarnya tertawa.

"Siapa yang membelahnya yah. " kembali kedua gadis itu kambali cekikian sambil menatap dua beruang coklat yang sedang menatap mereka bingung.

"Hoi hoi apa yang sedang kalian bicarakan? Kalian sedang membicarakan kami kan?" ucap beruang bertopi putih.

"Wih...Satou yang ini kelihatannya cerewet." ucap Dichan sambil mengangkat beruang bertopi putih.

"Hei ! Lepaskan aku!"

"Cerewet banget. Baiklah." Dichan langsung melepaskannya dari atas, membuatnya jatuh terduduk menghantam tanah.

"Pufft..Dichan, kau jahat sekali pada nii chan."

"Aduh...dasar wanita kasar !" protes beruang topi putih yang hanya mendapat ejekan dari Dichan.

" Kalian berdua Alice yah?"tanya beruang bertopi hitam.

"Bukan, namaku Dichiany dan yang di sebelahku baru Alice,"

"Tapi, kau mengenakan baju yang sama dengan Alice hanya warnanya saja yang berbeda, berarti kau Alice juga."ucap beruang topi hitam .

"Tidak, "Dichan sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hei hei dari pada beribut soal Alice atau bukan lebih baik bisa tunjukan kami jalan keluar dari hutan ini?"tanya Alicia.

"Disana." ucap mereka sambil menunjuk di arah berlawanan.

Dichan menepuk dahinya. "Seharusnya aku tahu bakalan begini, dimana arah pesta teh Mad Hatter?" mereka lagi-lagi menunjuk ke arah yang berbeda.

"Ini membingungkan." ucap Alicia.

"Kalau gitu, siapa yang disini yang pelupa?" dan lagi mereka saling menunjuk satu sama lain.

Dichan mengendus sebal dan mengambil jalan ke arah kanan. "Eh? Dichan mau kemana?"

"Kemana saja asal aku tidak melihat mereka berdua." Ucap Dichan tanpa menoleh kebelakang.

Tanpa di duga jalan yang di ambil Dichan adalah jalan menuju pada pesta teh Mad Hatter. Terlihat beberapa makhluk sedang duduk di depan meja panjang dengan beberapa hidangan tersaji di atas meja tersebut.

"Oh? Lihat, Alice kembali." ucap sekor tikus sambil menunjuk Dichan.

"uh? Aku? " Dichan menunjuk dirinya sendiri.

"Ayo, ayo." Seekor Anjing mendorong Dichan mendekati meja.

"Oh? Lihat, Alice kembali lagi."ucap sang Tikus.

"Hah?! Tunggu? Kenapa ada dua Alice disini?" ucap seekor burung gagak.

"Aku bukan Alice, namaku Dichiany." ucap Dichan.

"Berarti yang disana Alice yang asli?" tanya sang tikus, Dichan hanya mengangkat kedua bahunya.

"Ayo, Alice, sebentar lagi pesta teh dimulai."ucap Sang anjing sambil mendorong Alicia mendekati meja dan duduk di sebelah Dichan.

Seorang pria berambut perak mengenakan topi dan baju konyol dan sepatu dengan warna yang berbeda. "Oh? Alice ada disini? Selamat datang kembali Alice."

Dichan yang mendengar suara berat pria tersebut langsung bersembuyi di balik Alicia.

"Dichan, kau kenapa? " bisik Alicia.

"Aku selalu ngeri sendiri mendengar suara Masato, seperti suara bapak-bapak berumur 40-an." mendengar itu Alicia hampir menyemburkan tawanya.

"Dichan, Dichan, ada-ada saja kau ini." ucap Alicia sambil tertawa kecil.

" Baiklah siapa yang cerita diluan?" tanya Mad Hatter.

"Aku ! Aku!" seru Alicia semangat.

"Baiklah, Alice yang bercerita diluan."

"Aku dan Dichan sedang mengejar seekor kelinci hitam keabu-abuan dengan mata hijau, tanpa sadar kami berada di dunia aneh, berjumpa dengan Valak, Tamaki yang menjadi Cheshire Cat dan sekarang kami bingung bagaimana kami kembali ke rumah kami, "

"oh, kalau kalian ingin kembali, kalian bisa menemui Pink Prince di Sugar Castle. Dia bisa membantu kalian untuk pulang."

"hah? Pink?"Dichan menlihat Alicia.

"Prince?" Alicia melihat ke arah Dichan.

"Pink Prince !" ucap mereka serentak dan langsung tertawa mendengarnya.

"Kalian jangan meremehkan Pink Prince, dia adalah penguasa yang kejam dan jahat. Tidak ada yang pernah kembali keluar dari istananya hidup-hidup." mendengar itu Dichan dan Alicia meneguk silva dengan kasar.

"Be-benarkah itu?" ucap Dichan Mad Hatter hanya mengangguk.

"Lebih baik kalian berada disini saja dan mendengarkan cerita dari yang lain." ucap sang gagak.

"Tunggu, bukankah penguasa kejam itu Red Queen atau si Heart Queen itu?"

"Red Queen? Kami tidak pernah mendengarnya." ucap sang tikus. Yang lain juga mengatakan hal yang serupa.

"Hah? Yang benar saja. " ucap Dichan tidak percaya.

Mendadak suara aungan serigala terdengar lumayan besar. Semua yang ada di meja pada panik dengan wajah pucat pasi minus Mad Hatter yang memang wajahnya sudah putih sangat putih sedang menyeruput tehnya.

"Itu anak buahnya Pink Prince, kurasa mereka sudah tahu kalau Alice sudah kembali. Mereka mencari kalian, sebaiknya kalian pergi." ucap sang Anjing.

"Ayo, ayo, cepat pergi!" Seru sang tikus.

Dichan dan Alicia pun langsung lari pergi meninggalkan pesta teh. "Yang benar saja, untuk apa pangeran pink pink itu mencari kita?." ucap Dichan.

"Aku juga tidak tahu, tapi bukankah dia yang bisa membawa kita pulang kembali, kenapa kita menghindarinya?"

Suara teriakan memanggil 'Alice' terdengar dari belakang mereka, mereka pun menghentikan lari mereka dan menoleh kebelakang mendapati dua beruang kembar tadi.

"Kalian? Ngapain kalian mengikuti kami?" ucap Dichan.

"Apa kalian ingin menjadi adik kami? Kalian imut, Satou imut jadi pendek begini." ucap Alicia sambil mengangkat beruang bertopi Hitam.

"Hei ! Lepaskan kembaranku!" seru beruang bertopi putih.

"Bilang saja kau iri." Dichan mengangkat kembali beruang bertopi putih.

"Hei ! Lepaskan aku ! Awas kalau kau menjatuhkanku seperti tadi !" ancam beruang bertopi putih.

"Wah wah kau mengancamku Satou pendek." Ejek Dichan.

"AKU TIDAK PENDEK! "serunya.

"Alice, gawat ! kalian harus pergi sebelum-"Seekor Elang besar menangkap beruang bertopi hitam dengan kakinya dan membawanya pergi.

"BOB !" seru beruang bertopi putih.

"Hah? Namanya bob? Pufft... Nama yang lu-"

Bukk

"Dichan !, apa yang-" sebuah pukulan keras mendarat kepala Alicia. Alicia pun jatuh tidak sadarkan diri. Sebelum benar-benar kehilangan ke sadarannya, Alicia melihat seekor serigala sedang menyeret tubuh Dichan.

Bersambung...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro