❃05: Jiro
Ruang keluarga apartemen Jyuto terdengar bising akibat suara televisi. [Name] terlihat dengan tenang menonton Sailor Moon kesukaannya yang tengah tayang di televisi. Di belakangnya ada Jyuto yang sibuk mondar-mandir mengangkati kotak. Jyuto kini tengah merapikan apartemennya, menyimpan barang-barang yang tidak perlu agar apartemennya terlihat lebih rapi. Ia juga harus mengamankan mainannya. Bahaya jika [Name] menemukannya nanti.
Mainan itu harus disimpan di tempat yang aman, soalnya anak perempuannya suka sekali menggeledah apartemennya. Kebiasaan anak itu yang baru Jyuto ketahui.
"[Name] bisa bantu aku sebentar?"
"30 menit lagi, Ayah." [Name] menjawab tanpa menoleh.
Muncul perempatan di dahi Jyuto. Sejak kapan anak manisnya bisa menjawab begini. Pasti ini ulah Samatoki. Jyuto menghela napas pelan. Ia kembali mengangkat kotak besar yang ada. Pria berkepala dua itu terkejut saat melihat [Name] berada di sampingnya.
"Kotak mana yang harus ku angkat?"
Jyuto memperbaiki posisi kotak di tangannya, "ah, yang di pojok kamar. Angkat dan bawa ke gudang." titah Jyuto.
[Name] mengangguk kecil mengiyakan dan segera melaksanakan apa yang ayahnya suruh.
•
•
✤Daddy Sugar✤
•
•
Sesi bersih-bersih apartemen berakhir lebih cepat dengan bantuan [Name]. Sekarang tempat mereka tinggal sudah tidak seperti kandang babi lagi. Gadis itu mengeluh seberapa joroknya ayah barunya ini hingga tidak membersihkan apartemennya.
"Aku sibuk dan jarang di rumah. Jadi ga ada waktu untuk membersihkan." ujar Jyuto memberi alasan.
Kini keduanya tengah berada di dalam kamar sang ayah. Jyuto memandangi tubuh [Name] dari atas hingga bawah. Anak itu kini tengah mencoba pakaian baru yang dibelikan oleh Jyuto. Pria itu sibuk memperhatikan bagian-bagian kecil dari baju yang ada di tubuh anaknya. Siapa tahu ada kecacatan, jadi bisa langsung Jyuto ganti.
"Oke, ini bagus."
[Name] menghela napas, mencoba baju seperti sedang ikut lomba apa saja. Kakinya sampai pegal berdiri di hadapan Jyuto. Bunyi gesekan paper bag mengurungkan niat si gadis yang ingin mengganti pakaiannya.
Sebuah baju maid mini keluar dari paper bag, "nah, ini yang terakhir."
Wajah [Name] berubah pucat pasi. Dengan perlahan anak itu mundur, "ga, GAMAU!"
"[Name] coba dulu!"
•
•
✤Daddy Sugar✤
•
•
Jiro mengusap keringat di dahinya. Wajahnya terlihat agak pucat akibat kedinginan. Hari ini banyak paket yang harus ia kirim. Ia harus menggantikan Ichiro yang sedang pergi keluar kota untuk urusan kerjanya yang lain. Maklum hacker. Jiro menatap alamat yang tertulis di atas kotak dengan alamat yang tertera di depannya. Setelah benar bahwa ini apartemen yang ia tuju, Jiro segera masuk dan naik ke lantai tempat kliennya tinggal.
Sampai di depan pintu apartemen kliennya, Jiro cepat-cepat menekan bel. Ia ingin segera pulang dan beristirahat di rumah. Cuaca begini enaknya tidur di rumah. Suara berdebum terdengar pelan dari apartemen sebelah. Jiro berusaha mengabaikannya, namun suara itu terdengar lagi. Setelah menaruh paket milik kliennya di depan pintu apartemen dan memastikan paket itu aman, Jiro segera mendekati apartemen sebelah. Terdengar perdebatan kecil dari dalam. Jiro mendekatkan telinganya ke pintu, terlalu penasaran.
"OM MAU NGAPAIN OM?!"
Suara jeritan anak kecil membuat Jiro terkesiap. Dengan cepat pemuda itu mendobrak pintu apartemen di depannya. Terlihat pemandangan anak perempuan tengah berdiri di atas sofa dan seorang pria berkacamata tengah memegang baju maid. Jiro dengan seksama memerhatikan pria di depannya. Itu kan anggota MTC. Kemudian pandangannya beralih ke anak kecil di atas sofa.
"K-kau- APA YANG KAU LAKUKAN?!"
"T-tunggu- aku bisa- ugh!"
"KYAAA! AYAH!!"
•
•
✤Daddy Sugar✤
•
•
Jyuto mendengus, pipinya terlihat lebam. Pria itu tengah duduk di sofa mewahnya sembari meringis kecil saat [Name] menyentuhnya dengan kapas beralkohol. Di depannya Jiro duduk dengan tidak nyaman, pemuda itu baru saja kembali setelah mengurus paket yang ia tinggal begitu saja.
"J-jadi kalian ini keluarga?"
"Ya.
" Tentu saja!"
[Name] menatap Jyuto, pria itu terlihat begitu kesal. Wajar sih ia kesal. Jiro terlihat kaku mendengar jawaban Jyuto yang terdengar marah.
"M-maaf, habisnya anak mu itu berteriak dengan kata-kata ambigu." Jiro berusaha memberikan alasan kenapa ia masuk seenaknya dan merusak pintu apartemen Jyuto.
[Name] mengembungkan pipinya, "habisnya Ayah menyuruhku memakai pakaian aneh itu!"
"Apanya yang aneh?! Ini imut tau!" Jyuto tidak terima dengan ucapan yang dilontarkan sang anak.
[Name] tidak mengindahkan ucapan Jyuto. Gadis itu berjalan menuju dapur, berniat menyiapkan minuman untuk sang tamu. Begitu melihat [Name] menjauh barulah Jyuto berbicara dengan Jiro.
"Yorozuya Yamada mengambil pekerjaan apapun kan?" Jiro terlihat curiga dengan pertanyaan Jyuto, namun ia tetap menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Bagus," Jyuto menyalakan rokoknya, "ku pinjam jasa mu untuk menjaga [Name] ketika aku ada kerjaan di hari-hari libur. Mulai besok."
Jiro terlihat berpikir serius. Mungkin tentang untung dan ruginya ia bekerja dengan Jyuto.
"Ku bayar dengan pantas kok," Jyuto berucap seolah ia tahu dengan pemikiran pemuda di depannya.
Jiro memantapkan pilihannya, "oke, deal."
"Kalian bicara apa?" [Name] yang baru datang dengan segelas cokelat hangat kebingungan dengan ucapan Jiro yang ia dengar.
"[Name] mau ditemani oleh kakak ini?" tanya Jyuto.
[Name] mengangguk kecil, "kakak ini terlihat baik, kenapa tidak?"
"Bagus, besok kau ditemani oleh Jiro. Ayah ada urusan kerja besok."
[Name] menoleh ke arah Jiro setelah mendengan penjelasan sang ayah. Gadis itu tersenyum manis, "mohon bantuannya, Jiro-san!"
Ah, Jiro rasa jantungnya ada berhenti tadi.
Tbc ...
Hehehe, selamat tahun baru minna! /plak
Akhirnya otakku ga macet, oke jan lupa vote sama comment ya~
6/1/2021
♪Aohitsugi Keyara
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro