Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❃04: Chef Riou

[Name] bingung ingin melakukan apa. Di depannya dengan gagah duduk pria berbaju tentara. Wajahnya terlihat tampan, tapi senapan di punggungnya menakutkan. Pria itu terlihat menatap datar [Name], tak berniat jahat. Tatapan datarnya malah membuat takut [Name].

Pria itu bertamu di jam menjelang sore begini. [Name] terlihat bingung ingin berbicara apa. Sepertinya, pria ini tamu ayahnya. Tapi, kini ayahnya sedang tidak ada di rumah.

"Shoukan boleh bertanya?" Pria itu terlihat sungkan.

[Name] dengan mengangguk kecil, memperbolehkan si pria tentara berbicara. "Apa kamu pacar baru Jyuto?" tanya si pria.

Hening. [Name] menatap aneh pria di hadapannya, "bukan, saya anak angkatnya paman ...."

Citra Jyuto ternyata jelek juga, pikir [Name]. Kemaren dia juga mendengar pria bersurai putih mengatakan ayahnya pedofil. Jangan-jangan ayahnya memang pedofil?

"Begitu. Maaf shoukan salah sangka."

"Kemana Jyuto?" tanya pria itu lagi.

[Name] terlihat berusaha mengingat apa yang dikatakan sang ayah tadi sebelum pergi. Dengan sabar pria bertubuh kekar itu menunggu jawaban dari anak kecil di depannya.

"Ah, itu ... ayah bilang dia ada pekerjaan tambahan. Mungkin pulang malam." jawab [Name].

Pria itu terlihat berpikir sejenak, "bagaimana kalau kita siapkan makan malam untuk Jyuto?" sarannya.

Wajah [Name] terlihat berbinar, "boleh!"



✤Daddy Sugar✤

Jyuto membawa mobilnya sambil meneriaki Samatoki. Perempatan terlihat dengan jelas di dahinya. Seharusnya Jyuto tak memberikan tumpangan pada kuda albino di sampingnya ini kalau hanya akan memancing emosinya. Samatoki berniat bertamu ke rumahnya hari ini. Entah kenapa leader kurang akhlaknya itu jadi agak sering ke rumahnya akhir-akhir ini.

"Sebenarnya kau mau apa ke rumah ku Samatoki?" tanya Jyuto tanpa menatap Samatoki.

Samatoki menoleh sebentar, "Riou ingin bertemu. Katanya dia sudah ada di rumah mu."

Keringat dingin mengalir menuruni dahi Jyuto. Ia akan teringat masakan mantan tentara itu yang sudah siap sedia di rumahnya.

"Na, Samatoki ...."

"Aku tahu bangsat! Pasti dia sudah memasak!"

Aura suram terlihat menguar di tubuh kedua pria berkepala dua itu. Namun, setelah itu Samatoki tersadar. Ia mengambil smartphonenya dari saku celananya.

"Awalnya bukan itu sih tujuan ku ..."

Jyuto melirik sekilas ke arah Samatoki dengan raut wajah kebingungan, "lalu?"

"Aku ingin bertemu anak mu."

Hening. Tak ada respon dari Jyuto.

"Jyu- OI ANJING! NYETIR YANG BENAR!" Samatoki berteriak lepas saat mobil yang dibawa Jyuto oleng.



✤Daddy Sugar✤

Samatoki mengatur napasnya yang terputus-putus. Cara Jyuto yang membawa mobil ugal-ugalan membuatnya merasa umurnya memendek dengan cepat. Sementara pemilik mobil dengan tenang memasuki apartemennya. Aroma harum yang tercium saat memasuki apartemennya membuat Jyuto semakin waspada. Otaknya terus memikirkan cara terbaik untuk menghindari masakan Riou yang kini menerornya.

"Ayah!" Pikiran Jyuto buyar saat mendengar suara anak angkatnya.

[Name] dengan wajah cerah penuh semangat keluar dari arah dapur dan menghampirinya. Jyuto berjongkok, memeluk anaknya yang manis itu.

"Ayah, aku sudah bikin makan malam." lapor [Name].

Jyuto melepaskan pelukannya, ada rasa lega mencuat di hatinya setelah mendengar penuturan dari anaknya. Pria berkepala dua itu kemudian memeriksa tubuh anaknya.

"Harusnya [Name] tidak boleh di dapur sendirian!" tegur Jyuto.

Anak itu menggeleng kecil, "aku ga sendirian kok! Ada Paman Riou yang menemani aku!"

Setelah [Name] berucap, muncul lah Riou dengan mangkuk di tangannya. Asap kecil masih terlihat di dalam mangkuk itu, sepertinya mantan tentara itu baru selesai memasak. Jyuto mematung.

"Begini rasanya kena php ...."

"Php?" [Name] menatap ayahnya kebingungan.

Sementara Riou  setelah menaruh mangkuk di tangannya segera mendekato Samatoki yang telah tewas di depan pintu apartemen Jyuto. Ia mengangkat leadernya itu layaknya karung beras dengan tubuh yang masih memakai celemek berwarna merah milik Jyuto.

"Ayo makan, shoukan sudah membuatkan makan malam untuk kita semua."

[Name] mengangguk dengan semangat, "Paman Riou ada bikin 2 menu spesial, Sup kelabang dan apa ya tadi ...?"

"Tu-"

"Cukup Riou! Jangan dilanjutkan!" Samatoki dengan cepat memotong perkataan rekan berbadan kekarnya itu, ia takut akan muntah di tempat jika mendengarnya.

Jyuto dengan ragu menghadapi makanan yang tersaji dengan cantik di atas meja makan. "Apa semua bahannya dari hutan?"

"Tidak, sebagiannya shoukan buat dengan bahan yang tersedia di kulkas Jyuto."

[Name] terlihat heran kenapa ayahnya dan Samatoki terlihat begitu lega dan bahagia setelah mendengar jawaban dari Riou.

[Name] hanya tidak pernah merasakan cacing menggeliat di dalam mulutnya, itu saja.

Tbc ...

Yaho, yang pada minta update :")
Maaf kalo kurang memuaskan chapter ini, aku sempat mentok di tengah jalan.

Semogla kalian suka, jan lupa tinggalkan jejak~

20/10/2020

♪Aohitsugi Keyara

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro