Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 6b

"Gue nggak paham, ya? Kalian beneran nikah atau cuma cari sensasi." Raka yang sedari tadi diam, mulai bersuara. "Baru kenal lalu mendadak ingin menikah. Pak Raylee bahkan sudah punya tunangan sebelumnya. Seorang model dan seleb terkenal. Kalian bisa bayangin yang ada di otak gue'kan?"

Bimali mengangguk. "Yes, punya pacar cantik dan terkenal lalu digantiin Kyomi. Kayak agak aneh. Bukan karena Kyomi nggak cantik. Cuma aja, aneh!"

Kyomi bersedekap sambil mencebik. Ia tahu teman-temannya mengatakan yang sebenarnya soal perbandingan dirinya dan Adara. Ia memang kalah cantik, kalah montok, dan kalah terkenal. Lalu, apa salahnya kalau gadis sepertinya menikahi orang kaya.

"Fisik nggak jadi masalah." Cahaya meraih dagu Kyomi dan mengamati wajahnya lekat-lekat. "Yang jadi pertanyaan adalah, biasanya orang kaya akan menikah dengan orang kaya. Mereka sudah dijodohkan demi bisnis."

"Itu yang terjadi sama Adara dan Pak Ray," sergah Kyomi panas. "Perjodohan dan akhirnya buruk! Singkirin tangan lo!"

"Ada isu Adara berselingkuh, tapi malah Pak Ray yang akan menikah?" gumam Jihan.

Keempatnya kembali terlibat diskusi seru tentang rencana pernikahan Kyomi, tanpa mempertimbangkan kalau yang bersangkutan ada di antara mereka. Terdiam sambil menghela napas panjang, Kyomi hanya bisa pasrah. Terserah apa kata sahabat-sahabatnya, tidak masalah kalau mereka meragukan rencana pernikahannya tapi itulah yang akan terjadi.

Ia memutar tubuh, mengambil remote kontrol dan menyalakan televisi. Hanya demi mengalihkan perhatian dari teman-temannya yang sedang berdiskusi. Ia membuka saluran secara asal, membesarkan volume dan satu berita muncul di layar.

"Tunggu! Jangan diganti!" teriak Jihan, meraih remote kontrol dari tangan Kyomi yang keheranan.

"Ada apaan, sih?"

Sekarang fokus semua orang tertuju pada tayangan di layar televisi tentang selebrity. Adara berdiri di tengah kerumuman wartawan, bersama kedua asistennya dan beberapa bodyguard.

"Aku merasa difutnah karena berita persengkuhan. Kalian tahu kalau Tomi itu sahabat tunanganku, Raylee. Mana mungkin aku bermain gila dengan sahabat kekasihku?"

Adara menjeda kalimatnya dan terisak. Kyomi mengernyit karena Adara yang sedang menangis masih terlihat cantik dan air mata tidak merusak riasannya.

"Kalian lihat sendiri bukan? Kalau tu-tunanganku akan menikah? Dengan gadis yang tidak dikenal. Jadi, tandanya apa? Harusnya kalian cari tahu sendiri dan bukan malah mengejar serta menuduhku!"

"Bitch!" maki Kyomi keras. Menunjuk layar televisi dengan emosi. "Jelas-jelas dia tidur sama Tomi di ruang tamu rumah Pak Ray. Kalau bukan Pak Aiman yang memergoki, nggak akan ada yang tahu. Bisa-bisanya dia playing victim! Dasar perempuan gila!"

Kyomi tersadar sudah keceplosan bicara saat semua mata tertuju padanya. Ia meringis, menatap sahabatnya satu per satu dan bangkit perlahan dari lantai.

"Sorry, gue harus pulang. Mau kerja ntar sore!"

"Jangan berani-berani lo kabur. Duduk! Dan certain semua!" Bimali melotot, dengan tangan terkepal.

Kyomi menelan ludah lalu menunduk. "Apaa, sih?"

"Cerita sekarang!" Cahaya menuntut. "Jangan sampai kita cari tahu sendiri, bisa berabe urusannya!"

Akhirnya, dengan terbata Kyomi menceritakan skandal antara Adara dan Tomi, juga rencana Raylee untuk menikahinya. Tanpa menyebutkan unsur balas dendam dan nikah kontrak.

"Kalian boleh percaya atau nggak, tapi Pak Raylee tulus sama gue. Beneran mau nikahi gue. Yakali, dia nikah sama cewek peselingkuh!"

Setelah penjelasan panjang lebar, akhirnya parea sahabatnya percaya. Kyomi dibebaskan untuk pergi, meskipun tentu saja masih tersisa keraguan tapi mereka percaya kalau yang dilakukan Raylee itu tulus.

Hari-hari dilalui Kyomi seperti biasa, kuliah, bekerja di kafe, dan nongkrong bersama teman-temannya. Sama sekali tidak ada kabar dari Raylee selama seminggu penuh. Kyomi sedikit berharap kalau rencana pernikahan batal. Raylee tampan dan kaya, tapi ia menyukai Renjiro yang menggemaskan. Siapa yang tidak suka melihat cowok tampan itu berkeringat di lapangan basket, atau membahas sesuatu yang serius dengannya di perpustakaan. Seminggu sekali mereka bertemu diam-diam di perputakaan dan membaca buku bersama. Sebuah kencan yang mendebarkan serta menyenangkan bagi Kyomi. Ia tidak akan menukar momen manis dan membahagiakan ini demi apa pun juga.

"Kalau nanti gue longgar, kita cari buku barengan mau nggak?" tanya Renjiro padanya.

Kyomi mengangguk penuh semangat. "Mauuu!"

Ia menjawab tanpa malu-malu. Tidak akan melewatkan kesempatan untuk berkencan bersama cowok idaman kampus. Ia tidak tahu kenapa Renjiro mengajaknya di antara banyak gadis yang menyukai dan menginginkan perhatiannya. Tapi Kyomi menyingkirkan berbagai dugaan.

Ketenangan dan rasa bahagia mengendap sampai beberapa hari. Hingga di akhir Minggu, ia mendapat kabar kalau Raylee akan datang ke rumahnya. Kyomi nyaris pingsan saat membawa pesan itu. Bukan hanya dirinya yang kaget, tapi keduanya orang tuanya pun heboh. Saat Raylee mencul di pintu rumahnya yang sederhana, Kyomi hanya bisa mematung.

"Selamat malam."

Tidak ada yang bergerak atau menjawab salam Raylee, semua orang tertegun sampai lupa bicara.

**

Extra

Sejawat Abadi bertanya pada istrinya yang sedang memasak di dapur.

"Ma, kalau Pak Direktur datang, enaknya kita suguhi apa?"

Nurlaila menggeleng. "Entahlah, apa kita perlu beli bolu, Pa?"

"Ah, beliau pasti udah biasa makan begitu. Coba, Mama bikin kue ubi ungu dan kepala yang dikukus itu. Barangkali beliau doyan. Jangan lupa, kopi tubruk."

Nurlaila menuruti saran suaminya, membeli bahan-bahan kue untuk disajikan. Masalahnya adalah Raylee datang secara mendadak. Ubi ungu dan ketan tergeletak di atas meja tanpa sempat diolah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro