Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 2a

Raylee yang baru bangun tidur, mengejap saat pintu apartemen terbuka dan tunangannya melenggang masuk. Ia sedikit tidak menyangka akan bertemu dengan Adara sepagi ini. Biasanya, di hari libur ia suka tidur sampai nyaris tengah hari, sebelum bangun dan kembali bekerja.

"Adara, ada apa?"

Raylee makin heran saat melihat kekasihnya menarik koper warna merah muda dan memeluknya sambil terisak.

"Bantu aku, Sayang. Aku se-sedang sedih."

"Kenapa?" Raylee mengusap punggung Adara dengan bingung. "Apa yang terjadi? Kenapa menangis?"

Adara tidak mengatakan apa pun, terus terisak tanpa henti. Raylee membimbing kekasihnya ke sofa dan mendudukkannya di sana. Mencabut beberapa lembar tisu dan menyerahkan pada Adara. Air mata membuat wajah cantik menjadi lembab dan basah, meski begitu tetap terlihat cantik. Anak-anak rambut ikal menempel di kulit kepala. Adara mengganti gaya rambut lurus menjadi ikal bergelombang dengar warna cokelat. Katanya, disesuaikan dengan perannya di film terbaru. Raylee yang tidak mengerti apa pun tentang dunia acting hanya mengiyakan dan mengakui kalau rambut ikal itu indah.

"Sudah tenang? Bisa bicara sekarang? Tunggu, aku akan buat kopi dulu."

Raylee bangkit, menuju dapur dan menyalakan mesin ekpreso. Biasanya saat pagi ia suka minum kopi sebelum melakukan aktivitas. Ia membuat dua gelas long black dan membawanya ke sofa, tidak lupa beberapa bungkus gula, siapa tahu kekasihnya sedang ingin minum kopi manis. Adara sedang sibuk dengan ponselnya saat ia meletakkan kopi di atas meja.

"Kamu sedang sibuk? Kenapa malah kemari?"

Adara mengangkat wajah, menyunggingkan senyum. "Karena aku membutuhkan bantuanmu, Sayang. Apa kamu sudah baca berita hari ini tentang aku?"

Raylee menggeleng. "Belum, aku baru saja bangun."

Adara menggigit bibir, meraih jemari Raylee dan menggenggamnya. "Sayang, apa pun yang kamu lihat dan dengar itu semua bohong. Aku tidak melakukan itu. Orang yang mereka foto itu adalah lawan mainku. Kami baru saja berdiskuisi tentang penokohan saat paparazzi memergoki kami. Padahal, kami bicara di lounge hotel dengan asisten masing-masing. Tapi, ternyata dianggap lain."

Adara menyodorkan ponselnya yang terbuka. Raylee menerima dan membacanya. Semua persis seperti yang dikatakan oleh Adara. Ia mengernyit saat melihat bayangan laki-laki yang memasuki hotel. Bayangan itu seakan akrab dengannya, hanya saja tidak tahu di mana mengenalnya.

"Kenapa dari belakang aku seperti kenal laki-laki ini?"

Adara menunjuk foto buram itu. "Tentu saja, lawan mainku sangat terkenal. Namanya Refal. Kamu pasti sering melihatnya wara-wiri di televisi!"

Raylee mengangkat bahu, mengembalikan ponsel pada Adara dan mengambil kopi. "Mungkin. Lalu, apa masalah terbesar. Paparazi menguntitmu dan membuatmu takut? Bukankah kalau mereka tahu kamu di sini, juga akan menguntitmu?"

Adara menggeleng. "Sebenarnya bukan itu, tapi paparazzi sudah memenuhi rumah dan juga apartemenku. Untuk sementara aku tidak bisa pulang. Sutradara bilang agar aku menginap di tempat yang aman sampai gosip mereda. Karena itu, bisakah aku menginap di sini untuk beberapa waktu? Asistenku bisa membantu membersihkan apartemen ini. Tolong aku, Sayang."

Raylee menyesap kopinya perlahan, menatap kekasihnya yang duduk dengan tangan tergenggam di atas pangkuan. Ponselnya tergeletak di meja. Ia baru saja melihat jepretan paparazzi di ponsel itu tentang Adara dan tidak terkejut sama sekali. Kenapa? Karena kekasihnya adalah artis terkenal yang sering tertimpa gosip. Dua tahun ini mereka berpacaran dan ia mengerti dengan benara bagaimana kekasihnya. Adara datang dari keluarga kaya, orang tua mereka saling merestui. Hubungan mereka selama ini sangat stabil dan berencana menikah tahun depan. Bagi Raylee, Adara adalah perempuan ideal untuk dijadikan istri. Cantik, terkenal, dan datang dari keluarga berada. Tidak pernah ada masalah dalam hubungan mereka, termasuk pertengkaran karena keduanya sama-sama sudah dewasa dan saling mengerti.

Raylee meletakkan gelas di meja. "Kenapa harus di sini? Bukankah orang tuamu ada beberapa apartemen?"

Adara menggigit bibir lalu mengangguk. "Memang, tapi semuanya ditempati. Ada keluarga dan sepupu dari luar negeri datang. Kamu nggak bisa nolong aku, Sayang?"

Raylee terdiam, menelaah permintaan Adara. Sebenarnya bukan masalah besar meminjamkan tempat ini. Ia bisa tinggal di hotel sementara waktu. Tapi, ada beberapa hal yang mengganjal perasaannya. Ia sedang mencari tahu apa itu.

Adara seolah melihat kebimbangan kekasihnya. Bangkit dari sofa dan mengenyakkan diri di pangkuan Raylee. Mengusap wajah tampan milik laki-laki yang sudah dua tahun ini menjadi kekasihnya. Laki-laki pendiam yang jarang sekali berdebat atau membantahnya. Kadang-kadang Adara berpikir kalau Raylee tidak punya banyak emosi karena selalu terlihat tenang dengan emosi terkendali.

"Sayang, bisakah aku memohon pertolonganmu? Hanya kali ini saja, please."

Adara mengecup lembut bibir Raylee dan matanya menyiratkan permohonan. Tersenyum saat Raylee mengangguk.

"Baiklah, kamu bisa tinggal di sini bersama asistenmu. Untuk sementara ku tinggal di hotel."

"Kenapa? Kita bisa berbagi apartemen. Ada dua kamar di sini."

"Jangan, nanti makin runyam kalau ada paparazzi yang tahu. Apartemen ini rahasia, tidak banyak orang yang tahu. Lagi pula, aku harus ke luar negeri lusa. Tinggal di hotel akan lebih nyaman untukku."

Adara tidak membantah, meletakkan kepala di bahu kekasihnya dan bergumam mesra. "Terima kasih, Sayang. Kamu memang yang terbaik untukku. I love you so much."

Raylee tidak menjawab ungkapan perasaan kekasihnya. Ia merenung, dengan jemari mengusap rambut Adara. Kekasihnya yang menderita karena tekanan masalah membuatnya teringat Kyomi. Rasa kuatir menghantuinya. Apa yang terjadi dengan gadis itu saat keluarganya tahu apa yang sudah dilakukannya? Apakah Kyomi benar-benar akan menjadi anak terlantar? Raylee menepis pikiran buruknya jauh-jauh, beranggapan tidak ada gunanya mengkuatirkan gadis yang sudah membuat mobilnya rusak.
.
.
.
Bab terbaru tayang di Karyakarsa.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro