Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

"Tangkap mereka! Jangan sampai lolos!" perintahnya. "Aku menginginkannya. Hidup atau mati."

"Laksanakan!" jawab pasukannya. Serentak.

"Jika mereka lolos," ancamnya. "Kalian semua yang akan kubunuh!"

Bergegas para manusia pilihan itu bergerak cepat. Lengkap dengan pedang di tangan masing-masing. Mengejar buruan paling dicari seluruh negeri.

Tak ada yang berani melawan. Semua sibuk berburu. Demi nyawa taruhannya.

Sementara sang buronan berhasil melarikan diri. Meninggalkan pulau Decrypta. Dan berlayar menjauh. Mencari kehidupan barunya.

"Bodoh! Kenapa mereka bisa lolos? Padahal di sepanjang pantai telah disiapkan banyak punggawa untuk berjaga-jaga," bentaknya. "Apa kalian tidak pernah menjalankan tugas dengan baik?!"

Dengan menjentikkan jari, maka tumbanglah ratusan nyawa prajuritnya. Sekejap mata saja. Lalu hening. Mencekam.

"Dasar bodoh! Apa saja kerja kalian selama ini? Apa otak dan kekuatan kalian tidak pernah dipakai!?" Masih. Dia membentak dan memaki.

Mukanya memerah. Geram. Murka. Juga kesal.

Lalu tiba-tiba gumpalan api itu muncul di atas telapak tangannya. Membesar. Dan kian membara.

Wush!

Selintas saja. Gumpalan api itu telah menghanguskan sebuah pohon besar di halaman istana.

"Terkutuklah mereka yang telah melanggar peraturan!" kutuknya. Membaca mantra-mantra. "Jiwa kalian tidak akan pernah bisa tenang selama kalian masih hidup."

Jedeeerr! Langit pun gelap. Dan kilat menyambar-nyambar.

Sayangnya, kekuatan magis itu tak mampu menjangkau seluruh wilayah. Maka loloslah sepasang buruan istana itu.

**


_berikut versi bukunya_


PROLOG


"Tangkap mereka! Jangan sampai lolos!" perintahnya penuh amarah yang tak terkira. Tangannya mengepal kuat hingga memerah. Sorot matanya membara bagai kilatan api. Sama seperti energi api yang ada dalam tubuhnya. "Aku menginginkannya. Hidup atau mati."

"Laksanakan!" jawab pasukannya serentak. Tanpa pilihan lain untuk menjawab. Seperti itulah mereka terlatih seumur hidup mereka.

"Jika mereka lolos," ancamnya penuh kemurkaan. "Kalian semua yang akan kubunuh!" Matanya melotot. Energi apinya semakin besar.

Bergegas para manusia pilihan itu bergerak cepat. Lengkap dengan pedang di tangan masing-masing. Mengejar buruan paling dicari seluruh negeri.

Tak ada satu pun yang berani melawan. Semua sibuk berburu layaknya anjing pemburu. Demi nyawa mereka taruhannya. Berhari-hari mereka memperjuangkan keinginan ratu penguasa negeri.

Sementara sang buronan yang dicari berhasil melarikan diri. Meninggalkan pulau Decrypta dengan penuh perjuangan. Dan berlayar menjauh dengan perahu layar seadanya. Mencari kehidupan baru di pulau lain demi kehidupan baru yang lebih tenang.

Di istana, ratu kembali murka. Mendengar kabar yang tak menyenangkan itu.

"Bodoh! Kenapa mereka bisa lolos? Padahal di sepanjang pantai telah disiapkan banyak penggawa untuk berjaga-jaga," bentak ratu membahana. "Apa kalian tidak pernah menjalankan tugas dengan baik?!" Emosinya seketika meledak. Energi apinya memancar ke segala arah. Siap melantakkan apa saja dalam sekejap.

Maka dengan menjentikkan jari, tumbanglah ratusan nyawa prajuritnya. Sekedip mata saja. Lalu hening. Pasukan yang tersisa, telah pasrah nyawanya di ujung tanduk. Keheningan selalu mencekam di saat ratu marah.

"Dasar bodoh! Apa saja kerja kalian selama ini? Apa otak dan kekuatan kalian tidak pernah dipakai!?" Masih, dia membentak dan memaki.

Mukanya memerah. Geram, murka, juga kesal. Tak ada yang bisa meluluhkan energinya jika emosinya sudah memuncak.

Lalu tiba-tiba gumpalan api itu muncul di atas telapak tangannya. Membesar. Dan kian membara.

Wush!

Selintas saja. Gumpalan api itu telah menghanguskan sebuah pohon besar di halaman istana.

"Terkutuklah mereka yang telah melanggar peraturan!" kutuknya tanpa peduli. Bibirnya bergerak-gerak membaca mantra-mantra. "Jiwa kalian tidak akan pernah bisa tenang selama kalian masih hidup."

Jedeeerr! Langit pun gelap. Dan kilat menyambar-nyambar. Sekitar istana banyak yang tersambar api amarah sang ratu penguasa negeri. Bersalah atau tidak, nyawa menghilang jika ratu telah terbakar emosi.

Sayangnya, kekuatan magis itu tak mampu menjangkau seluruh planet. Maka loloslah sepasang buruan istana itu. Menjauh dari cakar-cakar api sang ratu. Berhari-hari mereka dalam pelarian. Terombang-ambing di atas samudera. Mencari ketenangan hidup. Hingga sampai pada pulau terasing. Pulau-pulau kecil di luar Decrypta.

**

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro