4.5
"Dia orang yang baik, [Name]," jelas Jimin sambil menyeruput ocha yang baru disajikan. Di sisi lain, [Name] yang mulai lapar sekaligus bosan hanya memainkan sedotan yang tersedia.
"Aku tidak percaya," gerutu gadis tersebut pelan.
Jimin lagi-lagi tersedak.
"Harus sekali, ya, kau tidak mempercayaiku soal ini?"
"Aku hanya menuruti perkataanmu malam sebelumnya," gerutunya lagi.
"Memangnya kalian pernah bertemu sebelumnya?" tanya Jimin polos.
Lawan bicaranya hanya mengangguk.
"Dan dia memberikan kesan yang buruk?"
[Name] mengangguk lagi, dan Jimin terkekeh pelan.
"Dia memang begitu, padahal dia bisa menjadi manis bila mau."
Sesaat setelah Jimin mengungkapkan kalimat tersebut, pria 'berengsek' berambut peach tersebut menghampiri meja lalu menyajikan pesanan mereka.
"Selamat menikmati," katanya sambil diiringi oleh gummy smile yang berhasil membuat [Name] merasakan sesuatu.
Senyum itu tampak familiar, seperti milik—
"[Name]?" yang terpanggil pun tersentak dari lamunannya, terpaksa menatap pria di hadapannya yang tertawa.
"Senyumnya manis, bukan?" tanyanya sambil menyengir.
Dan kali ini pun, [Name] mengangguk.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro