3.5
Kali ini, bukanlah musik yang menemani malamnya, melainkan suara manis dari seorang Park Jimin yang sedang bercerita— sesekali tertawa atau bertanya kepada [Name] yang duduk di sampingnya, mendengarkan segala perkataan Jimin dengan seksama. Ia tidak bisa menahan diri dari menertawakan pria tersebut ketika ia menceritakan pengalaman fieldtrip-nya untuk pertama kalinya- saat ia berumur tujuh tahun.
Jujur saja, mendengarkan cerita dari orang lain merupakan hal yang baru bagi [Name]— Taehyung tidak pernah berbicara dengannya mengenai masa lalunya, atau hal pribadi lainnya, yang kini membuat [Name] merasa sedih. Mungkin memang sifat Taehyung dan Jimin yang saling bertolak-belakangan.
"Kau ini lucu sekali, Jimin," katanya setelah pria tersebut menyelesaikan ceritanya. Tangan mendekap mulutnya untuk meredam suara tawanya. Jimin tersenyum— matanya membentuk bulan sabit.
"Aku tau," guraunya. "Ngomong-ngomong, [Name], masa lalumu bagaimana?" gadis tersebut terdiam untuk sesaat, namun memilih untuk berkata apa adanya.
"Jujur saja, aku tidak tau," jawabnya pelan. Senyuman yang selama ini terpampang pada wajah Jimin pun memudar. "Kau tidak tau?" [Name] menggelengkan kepalanya.
"Aku diberitahu bahwa aku terlibat dalam sebuah kecelakaan yang membuatku kehilangan ingatan- hanya bagian-bagian kecil yang tersisa, mungkin? Aku sendiri tidak yakin." Jimin mengangguk, pandangannya menuju ke langit malam.
"Maaf," bisiknya. [Name] mulai merasa bersalah- terlebih lagi ketika melihat raut wajah Jimin yang sendu. Keduanya pun diselimuti keheningan, sebelum kembali bercakap-cakap, kali ini [Name] yang bercerita— tentang Taehyung. Hal tersebut membuat Jimin bercerita tentang temannya, yang namanya tak pernah ia sebut.
------» • «------
[Name] dengan sontak berdiri dari tempat duduknya setelah menyadari berapa lama ia berada di luar. Jimin adalah seorang teman bicara yang baik— hingga keduanya lupa akan waktu.
Pria yang sebelumnya sedang mengagumi langit malam pun mengalihkan pandangannya.
"Maaf, Jimin, tapi aku harus pergi," katanya tergesa-gesa.
"Oh? Baiklah, selamat malam, [Name]."
"Sampai jumpa."
Setelah gadis tersebut menghilang dari pandangannya, Jimin menghela napas, sebuah senyuman kecil terpampang di wajahnya sebelum ia mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi— "Yoongi?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro