Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3.2

[Name] membeku.

"Ya," balasnya singkat, sedangkan otaknya sibuk mencari alasan yang logis.

"Bahumu tegang banget, nggak enak tidurnya."

[Name] ingin meninju dirinya sendiri. Memang alasan itu tidak sepenuhnya bohong, tapi menurutnya itu aneh.

Untungnya, Hoseok mempercayainya.

"Benarkah? Maaf," katanya, lalu memasukkan ponsel ke saku celananya.

"Ada apa?"

Alih-alih mendapat jawaban, pria di sebelahnya hanya mengangkat bahunya, tak sepatah kata pun keluar.

------» • «------

Pertemuan [Name] dengan Namjoon dan Seokjin sangatlah mengesankan. Keduanya sangatlah unik, dan baik; tidak seperti pria yang ia jumpai di stasiun sebelumnya.

Mengingat pria tersebut membuat [Name] emosi.

"Kau kenapa?" tanya Hoseok.

Matahari sudah hampir terbenam ketika kedua orang tersebut berjalan menuju rumahnya [Name]. Warna oranye dan biru terpadu menjadi satu; menciptakan gradasi yang indah layaknya masterpiece.

"Nggak apa-apa, cuma kepikiran sama sesuatu, kok," jawabnya pelan, mata menatap langit senja.

"Pria di stasiun tadi?"

[Name] tertegun, tatapannya kini menuju sepupunya.

"Kau ini tau sesuatu, ya?"

Hoseok hanya menatap ke depan, tak acuh dengan tatapan curiga yang diberikan sepupunya.

"Hm? tidak."

Ponsel milik Hoseok lalu berdering, menyudahi pembicaraan kedua orang tersebut.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro