3.1
Langkah Hoseok yang semakin lama semakin cepat membuat [Name] kesusahan untuk menyamakan langkahnya.
Sekarang, [Name] berada dua langkah di belakang Hoseok. Di saat itu barulah ia sadar akan postur tubuh sepupunya yang terlihat tegang.
"Hoseok?" panggilnya, namun serasa hanya angin lalu.
Kereta pun datang tak lama setelahnya. Lengan [Name] yang masih digenggam Hoseok pun kembali ditarik, menuntunnya masuk ke dalam.
Sampai detik itupun, pria berambut oranye tersebut belum menuturkan sepatah kata pun. Dan ini merupakan hal yang sangat janggal bagi [Name], mengingat bahwa sepupunya ini sangatlah riang dan berisik.
Sebuah ide terlintas di kepala [Name].
Selang waktu sepuluh menit setelah kereta bergerak, [Name] menyandarkan kepalanya di bahu Hoseok- yang sedang sibuk mengetik di ponselnya.
"Aku mengantuk," ucapnya saat sepupunya memberikan tatapan bingung. Hoseok pun mengangguk dan melanjutkan kegiatannya tanpa rasa curiga.
[Name] perlahan membuka matanya- yang sebelumnya ia tutup untuk berakting- dan mulai mengintip dari bahu sepupunya.
Matanya menyipit tidak percaya.
KIM TAEHYUNG
tae
09:29
mereka ada disini
09:29
aku bertemu dengan MYG di stasiun tadi
09:30
dan sepertinya 'ia' telah berbicara dengannya.
09:30
tae?
09:32
Apa maksud semua ini?
Dengan segera, ia menutup matanya, mendapati bahwa Hoseok tidak akan mendapat jawaban dalam hitungan detik.
[Name] mendengar Hoseok mengeluarkan sumpah serapah sebelum menyandarkan kepalanya ke tempat duduknya, tubuhnya merileks.
Setelah sekian waktu, ponsel milik Hoseok berdenting. Namun, pria tersebut tidak melakukan pergerakan apapun; seakan-akan ia sudah tertidur pulas.
Mata [Name] perlahan terbuka, ingin mengintip untuk kedua kalinya.
"Oh. Sudah bangun?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro