Dua
Kamu tahu, ada haru ketika melihat postinganmu dua tahun lalu yang berisi "Kau dan aku sahabat selamanya, selama-lamanya setia". Aku tertawa kecil, hingga tak menyadari ada satu butiran bening yang terjatuh dari pelupuk mataku. Dahulu begitu indah seakan kita tak terpisahkan, tanpa pernah berfikir tentang kemungkinan-kemungkinan bahwa kita akan berpisah. Dalam hati, aku hanya bisa berdoa semoga postingan itu Allah kabulkan, semoga kita akan bersama selama-lamanya dan semoga kita akan bisa bersama di syurga nanti. Meskipun aku tahu bahwa sesungguhnya amalku sangatlah kurang untuk mengharap syurga itu, tetapi bukankah tiada salah seseorang mengharap.
Apapun yang terjadi, semoga ikatan persahabatan kita akan selalu tersambung meskipun jarak dan waktu memisahkan kita. Meski hanya 3 tahun masa-masa yang kita lalui bersama, tetapi percayalah. Itu adalah masa di mana aku tahu, mana orang yang benar-benar baik, tulus, sayang terhadapku dan mana orang yang sekedar baik saja.
Semoga kerasnya kehidupan di masa yang akan datang tak memutus tali silaturahmi kita. Janganlah malu untuk saling bertegur sapa, janganlah malu untuk saling membagi cerita, janganlah malu untuk meluangkan waktu bersama nanti. Aku menyayangimu, sahabat.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro