2 { Ren dan Rito } 2
Dua kelompok pengemar dari Lyonna dan Sawamura berkumpul ke lapangan latihan. Kabar mengatakan jika mereka akan bertarung satu sama lain untuk memperebutkan Ren sebagai anggota tim yang akan mereka buat nantinya.
"Aku dengar keduanya bertengkar gara-gara memperebutkan seorang pria.. " gosip satu siswi.
"Kyaaa! Lyonna-sama dan Sawamura-sama bisa menggemaskan juga. Aku jadi senang jika pria itu adalah aku.. "
Pendapat positif para siswi berbanding terbalik dengan kerumunan pemarah dari semua siswa yang mengidolakan kedua murid elit yang sebentar lagi bakal baku hantam.
"Lihat semua kerumunan ini? Kau pasti penyebabnya, Lyonnachi.. "
"Yang benar saja, Rito Sawamura. Bukankah itu salahmu!? "
Percikan petir saling menyambar dari dua pihak.
"Kalahkan dia, Lyonna-sama..! "
"Rito-san! "
Pertarungan di antara keduanya sebentar lagi dimulai. Sementara itu Ren---pria yang jadi rebutan hanya lewat di luar lapangan latihan.
"Apa sih yang mereka ributkan.? " pikir Ren bingung.
Ren memilih pulang karena jam sekolah telah berakhir. Arahnya ke gerbang berubah melihat seorang anak kecil berada di balik pagar besi yang membatasi sekolah, Ren menghampiri untuk menegurnya.
"Hei, disini berbahaya.. " tegur Ren.
"U-umm... "
"Hm? Ada apa? " heran sekaligus bingung Ren melihat tingkah dari si anak kecil.
"A-apa kakak bersekolah di sini? "
"Hm.. "
"B-bisakah kakak membantuku? "
"Membantu?? "
"H-hmm. Aku dan adikku setiap mau pulang selalu di cegat para preman gang. Mereka mengambil adikku, k-kata mereka jika aku tidak membawa uang mereka akan menjual adikku.. "
"Uang, ya? Aku tidak punya banyak waktu.. " si anak kecil itu jadi sedih mendengar sahutan dari Ren.
"Baiklah. Bawa aku ke mereka, aku akan menghajar mereka dan membebaskan adikmu...! "
"B-benarkah itu, kak?? "
"Tentu saja. Aku masuk ke sekolah ini bukan mencari perlindungan tapi untuk bertambah kuat.. "
"Hmm.. "
Ren dan anak kecil itu setuju untuk pergi bersama. Saat Ren mau pergi bersamanya ada seorang siswa berambut merah gelap bermanik biru menghadang Ren.
"Bisa kalian tunggu sebentar? " tanyanya sambil tersenyum.
Ren menatap ke arah rambut si siswa. "Kau siapa? " tanya Ren.
"Pfft. Itu pertanyaan yang lucu, Ren. Apa kau melupakan temanmu ini? "
Ren mengingat cara siswa itu berbicara, nada yang terdengar sedikit menyombongkan diri tapi tidak ada niat jahat. Entah bagaimana cara Ren mengetahui sifat seseorang hanya dengan caranya berbicara.
"Kalimat sombong itu..? Orga? "
"Kau jahat, Ren.. " rangkul siswa rambut merah ini. "Haha. Tapi aku senang kau mengingatku, Ren. Yap ini aku Rito Orga, temanmu, "
"Nama depanmu Rito, ya? Aku baru tahu.. "
"Hahaha, kau cuma pelupa saja.. " kekeh Orga sejenak melirik Dimenoom.
Kemudian Orga melihat ke anak kecil bersama Ren tadi.
"Oujou-chan, ada yang nii-san tanyakan padamu.. "
"U-mm.. "
"Apa kau diminta untuk pergi ke sini oleh para preman gang ini? "
"Ha? B-bagaimana onii-san tahu? " kaget anak kecil itu.
"Dasar bocah.. " batin Orga terhibur.
"Bagaimana kau tahu itu? " tanya Ren nampak ikut kaget juga.
"Aku mengerti keadaannya. Seperti ini, kemungkinan para preman ini adalah Wealaster sama seperti mereka. Tadi kata oujou-chan jika mereka menginginkan yang dan menyuruh oujou-chan pergi ke sini, intinya mereka ingin merebut Wealast lalu menjualnya..! "
Ren dan anak kecil itu kembali kaget.
"B-berarti.. " anak kecil ini gemetar ketakutan.
"Tenang saja. Kami tetap membantumu.. "
"Eh? "
"Orga, kau ikut juga? "
"Tentu, teman. Menyerahkan padamu semuanya bakal terjadi hal buruk nantinya. Dan juga masa hukumanmu belum selesai'kan? "
"Bagaimana kau tahu aku kena hukum? "
"Kau pikir aku bersekolah dimana? " sweatdrop Orga.
"K-kau bersekolah disini!? "
"KENAPA kau terkejut?!? " pekik Orga.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro