Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

19. Strangers - Party

Happy Reading!!!

--

"Tuan." Kata Seirra membuat Kei mendongakkan kepalanya.

Melihat Axton memasuki ruangannya dengan santai. Kei mulai meragukan penglihatannya. Ada apa Hamilton junior kemari, batinnya bertanya-tanya.

"Kau tidak menyambutku?" Tanya Axton.

Kei berdiri dan duduk di depan Axton dengan tatapan bertanya. Axton berdiri dan mendekatkan wajahnya.

'Cup'

"Tentu saja aku merindukanmu." Katanya sambil tersenyum.

"Omong kosong apa ini?! Cepat katakan kau mau apa?" Tanya Kei dengan kesal.

Bagus juga Axton datang disaat Kei ingin memaki orang.

"Bagaimana kalau kita bermain yang tidak sempat kita lakukan tadi malam?" Kata Axton membuat Kei kehilangan selera hidupnya.

Axton tertawa terbahak-bahak melihat reaksi kesal Kei. Tatapan tajam dengan bibir menggoda, sangat menggemaskan.

"Cepat katakan atau pergi." Dingin Kei membuat Axton berhenti tertawa.

"Bukan hal besar. Nanti malam akan ada pesta penyambutan Zach," Axton berdiri berencana untuk pergi dengan Kei yang masih belum paham. "Aku akan menjemputmu pukul delapan."

Sudah. Menghilang begitu saja. Bayangannya masih terasa dibelakang pintu. Kei tersenyum, lelaki itu membuatnya sedikit kehilangan akal.

"Seirra, carikan dress termahal milikku."

Seirra undur diri dan segera mencari dress yang diminta Kei, dimansionnya.

Gaun berwarna merah nyala itu terlihat sangat menawan. Seirra merabanya dengan takut-takut. Membayangkan dirinya memakai gaun itu pasti sangat bagus meskipun tidak sebagus Kei.

"Kalau kau mau pakai saja." Derap langkah diiringi masuknya seseorang ke walk in closet miliknya sendiri.

"Tidak Nyonya." Tolaknya.

"Ayolah pakai saja. Lagipula itu terlalu terbuka untuk ibu hamil sepertiku." Kata Kei santai sambil memilih gaun mana yang masih muat untuknya. "Aku mengikutimu karena lupa kalau sedang hamil." Sambungnya.

Gaun biru tua panjang walaupun tanpa lengan tapi bawahnya lebar. Sangat cocok untuk tubuh Kei saat ini.

"Aku akan memakai ini." Kei menyerahkannya pada Seirra untuk disiapkan.

Seirra mengembalikan gaun merah kesayangan Kei dengan hati-hati.

"Seirra, ambil saja. Hadiah untukmu." Kei mengambilnya dan memberikannya pada Seirra yang tersenyum senang.

Walk in closet yang penuh dengan barang mewah ini adalah koleksi Kei dari kecil hingga sekarang. Dress masa kecil yang diberikan oleh presiden terdahulu masih ia simpan. Tertata rapi tanpa debu.

"Tunggu, kupikir aku kehilangan sesuatu." Kata Kei setelah menelisik sedikit di bagian perhiasan.

Seirra menjadi tegang secara tiba-tiba. Ia menarik napas dalam-dalam mengeluarkannya dengan tenang.

"Coba anda ingat-ingat lagi, Nyonya."

Sambil meneliti satu persatu perhiasannya, Ia berpikir keras. Barang kecil yang biasanya terlihat saat ini keluar dari pandangannya.

"Ah aku ingat. Berlian kecil zamrud milik nenek." Kei menunjuk satu tempat kecil yang kosong.

Memang berlian itu sangat kecil sekecil kerikil, tapi harganya jangan ditanya.

"Seirra cari! Awas saja kalau tidak ketemu." Kei memberi isyarat mati dengan mata melotot. Seirra terdiam.

"Baik Nyonya." Kata Seirra takut-takut dan meninggalkan Kei yang terlihat bersiap untuk mandi.

--

Pesta perayaan kembalinya Zack Adalson membuat seluruh awak media heboh. Pasalnya ini penampilan perdana Zack Adalson. Berita tentang kembali Zack sedang menjadi topik terpanas di pencarian real time.

Kei memakai heels hitamnya dengan terburu-buru dan segera memasuki van dengan Axton yang sudah menunggu dengan gagah didalam.

"Pakaian ini terlalu terbuka untuk ibu hamil!" Cegah Axton saat Kei baru saja menginjakkan satu kaki.

"Sejak kapan kau perduli pada ibu hamil?" Tanya Kei mengejek dengan menekan kata ibu hamil.

Axton terdiam tidak bisa berkutik. Memang begini nasib jadi seorang lelaki. Selalu salah.

Red carpet tertata rapi di tempatnya, Kei dan Axton sedang menunggu giliran untuk memasuki mansion keluarga Adalson. Awak media sudah berjajar dengan rapi, memotret setiap orang yang datang dengan heboh.

"Pelan-pelan." Kata sopir yang membukakan pintu dan membantu Kei untuk turun.

"Ax, setidaknya kau pura-pura perduli." Bisik Kei dengan wajah sumringah yang dipaksakan.

Axton menampis tangan sopirnya, menggantinya dengan tangan halus miliknya dan mengaitkan tangan Kei ke lengannya.

"Seperti ini?" Axton tersenyum sambil berdadah ria. Begitu juga dengan Kei.

Mereka berjalan beriringan dengan mesra dan serasi. Awak media memotret dengan puas karena mereka sengaja mengulur waktu untuk sedikit pencitraan didepan kamera. Setelah lelah dengan itu mereka memasuki mansion dengan senyum yang menipis.

"Kerja bagus." Celetuk Kei yang masih bisa didengar Axton.

Zack Adalson datang dengan setelan hitam yang sangat pas ditubuhnya. Ia melirik kaitan lengan Kei dengan tatapan bertanya.

"Kami sudah menikah." Sahut Axton sebelum mulut Zack bertanya.

"Perpaduan Guinavarre dan Hamilton? Wah, sangat tidak cocok." Katanya disertai kekehan mengejek.

Zack Adalson, model tampan dengan tubuh ideal. Selalu menjadi topik hangat dengan kepribadiannya yang humble. Setelah terjadi sedikit pertikaian dengan seorang aktris naik daun dan membuatnya vakum selama beberapa bulan, hari ini semua orang sedang merayakan kembalinya Zack.

"Dealova Kei Guinavarre." Kata Kei dengan sopan.

Zack mengulurkan tangannya, "Siapa yang tidak mengenal gadis cantik sepertimu. Sayangnya gadis manis ini harus menjadi pawang singa." Sindirnya.

Kei hanya terkekeh kecil. Tebakannya sangat salah, Kei berpikir dia tidak mungkin menjinakkan Axton dengan seribu wanitanya.

"Berhenti menggodanya. Nanti anakku dengar." Dingin Ax sambil melotot.

"Huahahaha.. Kau ? Anak? Omong kosong apa lagi yang kau katakan?" Tanya Zack dengan tidak percaya.

Semuanya berhenti berbicara saat seorang wanita dengan dress hitam sama persis dengan Kei menyapa Zack dengan elegan.

"Rea, dengan segala baju yang kau punya kenapa kita harus memakai baju yang sama?" Kata Kei marah.

Lascrea datang entah dari mana dengan memakai baju sama persis dengan yang Kei pakai.

"Kau mengenal Lala ku?" Tanya Zack penasaran.

"Tidak." Jawab mereka berdua bersamaan.

Zack tertawa terbahak-bahak, tanpa tahu masalah batin yang dialami mereka sangat serius.

Melihat situasi yang semakin rumit, Axton segera menuntun Kei untuk sedikit menenangkan diri.

"Zack dan Lascrea sudah bertunangan." Kata Axton sambil menggandengnya menuju perpustakaan milik keluarga Adalson.

"Oh." Jawab Kei dengan acuh.

Axton menunduk untuk melepas heels yang dipakai Kei dengan hati-hati.

"Kau sudah mau mati ya? akhir-akhir ini kau aneh Ax." Sindir Kei.

"Entahlah, melihatmu kadang membuatku hampir gila."

Kei terkejut. Apakah begini cara Axton memikat wanita? Sangat patut untuk ditenggelamkan.

"Kita terikat karena anak ini bukan yang lain."

Kata-kata Kei entah kenapa menusuk tapi juga kenyataan. Kenyataan bahwa jika anak ini tidak ada, Axton dan Kei juga tidak akan bersama.















Bersambung...

Vote dan komennya buat chapter hari ini dong❤️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro