Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6

Dia selalu ada di sisiku sebagai seorang adik perempuan tetapi dia sering sekali menegurku :(

Membanting pintu kamar yang tak bersalah itu, Riana melegang masuk ke dalam, dengan gaya emak-emaknya. "Nii-san! Sampai kapan mau rebahan mulu?!" tegurnya dengan berkacak pinggang lengkap dengan celemek yang menyelimuti pakaiannya.

Dengan posisi terlentang menatap langit-langit kamar, Manjirou menjawab dengan malas, "Nanti"

"Nanti-nanti terus! Aku udah denger sebanyak 20×!" ucapnya mendekati kasur tempat kakaknya rebahan.

"Yaudah besok aja," balasnya.

"Sekarang!"

"Gausah mandi-"

*pletak

Sendok sayur yang dibawanya sedari tadi, dibenturkan pada kepala kakaknya. Perempatan imaginier muncul di dahinya. "M-A-N-D-I," ujarnya dengan anda menekan di setiap satu hurufnya.

Meneguk liurnya sontak yang habis dipukul sendok sayur pun segera beranjak dari tempat tidur. "Iya aku mandi-"

"Jangan lari nanti kepleset!" tegurnya lagi melihat sang kakak yang hendak berlari.

"Iya..."

"Tunggu-" ujar gadis itu menarik kerah baju Manjirou dari belakang.

"Apa lagi?" tanyanya.

"Jangan mandi lama-lama ntar sakit tau rasa!" tegurnya untuk ketiga kalinya dalam 5 menit.

"Iya-iya, Ana cantik..!" balasnya menampilkan senyum terpaksa di wajahnya.

"Nah pinter!"

Sementara Manjirou hanya mendengus kecil karena terkadang Riana bisa menjadi begitu cerewet dan galak. "Huh... Ana hobi menegurku deh"

"Are? Nii-san ngomong apa tadi?" tanyanya dengan wajah manis yang ditampilkan namun berkenalikan dengan auranya.

"Engga! Aku mandi dulu!" jawabnya cepat lantas pamit untuk segera kabur ke kamar mandi.

-To be continued-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro