Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4

Namun ia hanya tersenyum dan dengan cepat menjawab "TIDAK"

Satu pertanyaan dilontarkan oleh si pemilik geng Tokyo Manji, "Riana... kau tidak takut padaku?"

Memiringkan kepala, Riana tidak paham dengan maksut perkataan kakaknya. "Kenapa aku harus takut?"

"Aduh. Kau tau kan aku ini berandalan," jawabnya menepuk jidat.

"Lalu?" balasnya malah balik bertanya.

"Emang Ana tidak takut jika aku menendangmu sama seperti aku menghajar berandalan lain?" tanyanya.

Mengedikkan bahu, gadis itu menjawab, "Entahlah~ Memang aku peduli?"

"Aku TIDAK takut sama sekali Nii-san loh!" ujarnya sembari melanjutkan aktivitasnya yang sedang mengerjakan pr.

"..." Sementara si pemberi pertanyaan hanya terdiam mendengar respon dari pertanyaan pertamanya. "Sungguh?"

"Hooh. Buat apa aku takut. Aku tidak takut apapun," jawabnya dengan mata yang terfokuskan pada buku di hadapannya.

....

Secara tiba-tiba dari belakang Manjirou merangkul Riana yang sedang fokus mengerjakan pr nya, hingga gadis itu tersentak kaget. "Nii-nii-san! Kaget tau! Jantungku hampir copot!" omelnya.

"Nii-san gemes ama Ana," ucapnya dengan mengacak kasar surai hitam milik Riana.

Sementara yang menjadi korban berusaha menyingkirkan tangan Manjirou yang sedang mengacak kasar surainya. "Woi! Ntar rambutku berantakan! Dasar Manjirou Nii-sannn!!"

"Kan bisa dirapikan lagi," balasnya tetap memainkan surai hitam adiknya.

"Males! Jangan ganggu! Aku mau kerjain pr nih," ujarnya mulai merasa kesal dengan kelakuan kakaknya.

Namun sang pelaku tidak menghentikan aksinya yang membuat Riana semakin merasa kesal. "Nii-san aku marah loh! Nanti aku gamau anggep Manjirou kakak!" ancamnya.

"Jangan gitu dong... Yaudah aku berhenti nih," balas Manjirou tak ingin membuat adik perempuannya emosi. "Namun sebagai gantinya traktir aku taiyaki!" pintanya tersenyum tanpa dosa.

"Hilih. Yaudah-yaudah. Sekarang minggir, aku mau fokus," balasnya meng-iya-kan saja apa permintaan sang kakak daripada ia marah-marah ga jelas.

- To be continued -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro