Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2

Dia anak yang baik hati dan ramah...

Hari libur ini digunakan oleh pemimpin Touman untuk menemani adik perempuannya berjalan-jalan. Ia mengabulkan permintaan Riana yang mengajaknya keluar di hari libur. Dengan menggunakan pakaian kasual, keduanya menyusuri seisi kota bersama.

Hingga mereka lantas mampir ke taman untuk sadar beristirahat sebentar sembari menyantap camilan yang dibelinya. Kue berbentuk ikan yang kita kenal dengan nama taiyaki, dua bersaudara itu sama-sama menyukainya.

"Enak!" ucapnya setelah menggigit beberapa kali taiyaki yang dibelinya.

"Apa yang gak enak bagimu?" sindir kakaknya.

"Ga ada! Semua yang bisa dimakan tuh enak," balasnya bangga.

"Nii-san sendiri suka makan taiyaki. Apa yang ga enak bagi Nii-san?" ia membalas sindiran dari Manjirou.

Perempatan imaginier muncul di dahinya. "Jangan meniruku Ana"

"Jangan meniruku Ana," beo gadis itu iseng dan malah membuat emosi Manjirou memuncak.

"Sano Riana!" ucapnya tersenyum dengan makna lain yang tersembunyi.

"Iya itu namaku," balasnya tak acuh. Ia sudah terbiasa dengan nada atau aura Manjirou yang kadang mencekam. "Asal Nii-san tau, aku ga bakal takut"

Menghela nafas lelah, Manjirou pun mengalah dan menengadahkan kepala ke atas dengan menyadarkan punggungnya pada sandaran kursi. "Terserah"

"Hahaha. Nii-san kalah!" ledeknya menjulurkan lidah.

"Uhm?" Gadis itu menolehkan kepala ketika menyadari ada yang sedang menatapinya dan yang ia dapati adalah sosok anak kecil yang memandang padanya. Tepatnya dengan mata berbinar anak kecil itu sepertinya tertarik dengan Taiyaki yang dibawa oleh Riana.

Berdiri dari duduknya, Riana berniat menghampiri anak kecil itu. "Mau ke mana?" tanya Manjirou.

"Mau menghampiri bocil itu," jawabnya cepat. Tanpa banyak lama Riana melangkahkan kakinya mendekati tempat anak kecil itu berada dengan Manjirou yang mengikutinya dari belakang.

Tersenyum ramah, sebelumnya Ariana menyapa anak itu terlebih dahulu. "Hai, Aku Riana. Apa kau lapar?" tanyanya setelah memperkenalkan diri.

Dengan ragu, anak kecil itu mengangguk sekali sebagai jawaban atas pertanyaan Riana. "Ya kakak"

Terkekeh kecil karena anak kecil itu terlihat imut baginya, gadis itu mengambil satu bungkus taiyaki di dalam kantong kresek yang sedari tadi dibawanya ke mana-mana. Ia menyodorkan sebuah taiyaki pada anak itu dengan menyinggungkan senyum manis. "Ini untukmu"

Mata anak itu berbinar dan perlahan dia mulai menerima pemberian dari Ariana. Senyum lebar tersirat di wajahnya. "Arigato gozaimasu!"

"Douita~" balasnya.

Tak lama seorang perempuan paruh baya memanggil nama anak itu, sepertinya itu ibunya. Anak kecil itu melambaikan tangannya pada Riana. "Bye-bye"

Dengan senyum yang masih diperlihatkan, Riana membalas lambaian tangan itu. "Bye!"

"Hah...," helaan nafas keluar dari mulut kakaknya yang sedari tadi hanya diam menyimak. "Ana kau sendiri tadi bilang mau menghabiskan taiyakinya sendirian kan"

"Huhmm... iya sih. Tapi kasian anak tadi terlihat berbinar dan menginginkannya. Jadi aku berikan ^^" balasnya.

"Dasar, kau memang terlalu baik," ujar Manjirou mengacak pelan surai hitam milik adiknya.

- To be continued -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro