-Chapter 4-
[Safe Zone]
Rengoku's POV
Beep! Beep!
Suara dering terdengar,tanda suatu pesan masuk.
"Googlemaps link "
Rengoku : "Sudah waktunya ya?"
Tubuh kubangkitkan dari sofa yang menjadi tempat merenung.
Blazer hitam dikenakan,nichirin kumasukkan dalam tas gitar yang menjadi tempat persembunyiannya.
Segera saja berjalan menuju alamat tak diketahui yang kuterima.
Tak lama,sampai juga di sebuah gedung.Dimana tujuanku berada di lantai 11 dari beberapa lantai yang diciptakan arsitek bangunan ini.
Ting!
Lift berhenti tepat pada lantai yang kutuju.
Sebuah pintu berkode muncul di depanku.
"KYJR-1005"
Pintu terbuka setelah beberapa tombol kutekan untuk mengetik sebuah kode.
Menampakkan 4 orang yang menungguku dari pinggir ruangan.
Dan seorang pria tengah duduk tepat di ujung ruangan,menatap tamu yang baru saja datang menerima panggilannya.
"Rengoku Kyojuro,siap untuk melaksanakan misi."
Ucapku pada seorang pria yang menjadi atasan para pembasmi iblis di negera Uncle Sam.
"Nice to meet you,Kyojuro. Mari kita buka pertemuan hari ini,dimulai dengan perkenalan tiap codename."
4 orang yang duduk secara acak itu berjalan mendekatiku dari berbagai arah.
"Senang bertemu denganmu.Namaku Code,semoga kita bisa bekerjasama dengan baik."
『Code』
>> Skill : Pernafasan kode
>> Profesi : Hacker
"Hai,Namaku Bolt. Kuharap kita bisa berteman baik!"
『Bolt』
>> Skill : Pernafasan Listrik
>> Profesi : Tracer
"Ferro,Jangan remehkan tubuh kecilku!"
『Ferro』
>> Skill : Pernafasan Besi
>> Profesi : Frontliner
"Aku Lily,senang bertemu denganmu~"
『Lily』
>> Skill : Pernafasan tumbuhan
>> Profesi : Poisoner
4 orang sudah memperkenalkan diri,dimana mereka akan menjadi rekan kerjaku sebagai agen pembasmi iblis.
"Namaku Kyojuro,saya mengharapkan kerjasama kalian."
Seorang pria belum-diketahui-namanya,mengucap salam selamat datang padaku. Dia mulai memperkenalkan diri pula.
"Codename : Shado,
pengguna pernafasan bayangan.
Profesi : Commander.
Selamat bergabung di Slayer corps."
Pria itu berjalan menuju kami berlima.Mengeluarkan suatu remote kecil dari saku,itu remote pengendali proyektor.
"Baiklah,mulai dari buronan kita yang juga menjadi buronan para hashira"
Sebuah foto pria tak asing ditayangkan pada layar yang juga menjadi jendela kaca tepat dibelakang Shadow.
"Muzan kibutsuji"
Nama itu terpampang beserta biodata yang sudah sering kulihat pada tiap data kriminal di ruang investigasi.
Mark : "Hmm...aku tak pernah berhasil menangkap bayangannya dari lepi-chan~." ((Wibu))
Kiro : "Kalau kau yang bisa menyadap CCTV aja gak bisa ngelihat dia.Apadaya aku yang harus 24 jam nongkrong diatas tower cuman buat nyari dia?" ((Gak jelas))
Kelly : "Tampannya!" ((Bucin akut))
Adrian : "Hadeh...kenapa pada sedeng semua sih?" ((Normies))
Shado menenangkan bawahannya yang ribut sendiri.Dia kembali melanjutkan penjelasan yang belum selesai.
"Dan sekarang dengan incaran buronan kita."
Sebuah foto seorang wanita bersurai hitam-putih dengan lensa silver muncul.Membuatku tak bisa lepas dari parasnya.
Shado : "Kau bertugas untuk mengawasi dan melindunginya dari jarak dekat,Kyou."
"Aku sudah memberimu jabatan krusial dalam misi ini.Jadi gunakan dengan baik."
Rengoku : "Yes,Master!"
Shado : "Baiklah,sekarang untuk rencana misi A..."
Setelah beberapa saat,pertemuan dibubarkan.
Bolt menggiringku menuju sebuah ruangan,dimana tempat para Slayer saling berbincang.
"Ini kostummu,pakailah."
Setelan hitam juga kemeja putih dilemparkan,dengan saputangan berwarna hitam terlipat di dalamnya.
Rengoku : "Bagaimana? Terlihat aneh?"
Semua orang terdiam,terkejut saat aku keluar dari sebuah ruang pas.
Lily sampai-sampai memecahkan cangkir tehnya,terkejut melihat penampilanku.
"CAKEP!!"
-------------------------------------------------------
[8 AM,Kantor]
Tak seperti biasa (y/n) datang lebih awal.Bahkan dia menyambutku tepat saat pintu kantor kubuka.
Jam tangan menunjuk angka 8,dua jam berlalu setelah jam masuk kerja.
Dan selama itulah,aku dan (y/n) masih belum membuka satupun topik.
Mungkin dia masih terngiang dengan kejadian kemarin. Begitu juga denganku,masih merasa bersalah.
Suasana sunyi semakin lama ingin membunuhku rasanya.
Tak kuat,aku mulai membuka topik pembicaraan.
Rengoku + (y/n) : "Ano!"
Eh?
Rengoku + (y/n) : "Kau saja duluan."
Lagi?
(y/n) : "Iie,Boss duluan."
Rengoku : *usap leher* "Jadi eee...soal kemarin,aku minta maaf. Aku tak bermaksud begitu,hanya saja--"
Telunjuk (y/n) jatuh di bibirku,mendiamkan mulut yang terus meminta maaf padanya.
(y/n) : "Berapakalipun kau melakukan kesalahan,selagi kau meminta maaf,aku akan tetap memaafkanmu,Kyou."
Lembut,terbuat dari apa hatimu itu?
Aku sudah melakukan perbuatan berdosa dan kau memaafkan dengan mudahnya?
Rengoku : "Biarkan aku membayar kesalahanku,kau banyak tugas kan hari ini? Berikan aku separuhnya."
(y/n) : "Eh?! tidak,tidak perlu! Ini tugasku sebagai asisten!"
Rengoku : "Asisten harus mendengar perintah boss-nya kan? Kemarikan brankasmu."
(y/n) tersipu,dia memberikan brankas itu tanpa berkomentar sama sekali.
Tak Tak! Tak Tak!
Jariku yang dua kali lebih cepat membuat (y/n) terkagum melihatnya.
(y/n) : "Sugoi...Bagaimana boss bisa melakukannya?"
Aku tersenyum,menatap wajah antusias milik gadis pernafasan bulan.
Rengoku : "Mau kuajarkan? Mendekatlah."
Dia mengambil kursi kerjanya dimana kini dia bekerja satu ruangan denganku sebagai asisten baru.
Beberapa trik kuajarkan padanya,sekilas aku mengingat kapan terakhir aku mengajari (y/n) dulu.
Dia yang tak tau apa-apa tentang pelajaran,selalu terlihat paling bodoh dikelas,juga tukang bolos.
Sekarang dia sudah berubah menjadi seorang wanita yang kuidamkan selama bertahun-tahun jarak memisahkan.
Rengoku : "Kau mau mencobanya?"
(y/n) : "Hai'!"
Jari kecilnya mulai menyentuh keyboard komputer. Mencoba beberapa trik yang masih gagal walau dicoba sekalipun.
(y/n) : "Mou...kenapa selalu gagal?"
Dia mengeggerutu,walau begitu tak berhenti berusaha.
Tangan besarku meraih jarinya,mensimulasikan beberapa trik yang gagal.
Rengoku : "Begini caranya..."
Aku merasa kalau (y/n) tak memperhatikan pengajaran yang kuberi.
Melainkan fokus pada tanganku yang sedari tadi mengarahkan tangannya.
Menyadari itu,kuangkat tangannya.
Mengejutkam wanita itu dengan kelakuanku.
Cup!
Sebuah kecupan lembut kujatuhkan ditelapak tangannya. Sukses membuat wajah (y/n) memerah semerah kepiting rebus.
Rengoku : "Serindu itu kah kau padaku,(y/n)?"
Ucapku lembut,meluluhkan hati wanita itu sekali tembak.
Dia terdiam tak membalasku,mungkin rasa rindunya terlalu besar sampai tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Aku ingin kita memiliki waktu untuk berdua.
Tapi aku masih memiliki suatu tugas penting dalam hidupku,
ialah Melindungimu...
Melindungimu segenap raga bahkan nyawa sekalipun.
Dari seorang kriminal yang terus mengincarmu sampai ujung dunia.
Nee (y/n),apa kau masih ingat apa kalimat terakhir yang kusampaikan padamu?
Apapun yang terjadi,
Dimanapun kau berada,
Aku akan tetap menjadi mentarimu.
Apa kau masih mengingatnya?
Karena kalimat itulah,aku bisa bertemu denganmu saat ini.
Menatap langit yang sama bahkan berdiri di tempat yang sama.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di sisi lain...
Seorang pria berhasil menangkap momen dimana kyojuro dan (y/n) mulai berbaikan.
Dia yang sedari tadi mengawasi dua insan dari kejauhan,segera kembali ke tempat dimana sebuah markas berada.
-----------------------------------------------------------
Tbc...
Hai hai para readers!
Arigato sudah menunggu juga membaca lanjutan chapter "Stop Touching me,Boss!"
"Stop Touching me,Boss!" mendapat peringkat pertama di #Rengoku.
Sekali lagi,arigato telah membaca karya tulis thor sampai sejauh ini ^_^)
Nantikan update chapter selanjutnya!
Stay tune,minna-san ≧∇≦)/
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro