Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

-Chapter 2-

"Akhirnya,lega juga..."

Setelah menonton film bersama Alice,bukannya kembali ke apartemen,kami justru khilaf dulu dengan display fashion terkini.

Satu demi satu toko dikunjungi,walau tak membeli barang satupun.
Cuci mata sesekali,nggak apa kan?

Sampaiii hampir 6 malam,barulah kami kembali ke apartemen.
Apartemen hanyalah tempat untuk tidur,kegiatan lain dilakukan diluar ruangan kecil itu.

Tubuh lelah kurebahkan diatas ranjang,mata mulai kupejamkan perlahan.
Melupakan tugas sekaligus hukuman yang diberinya,dengan deadline 2 hari lagi.

--------------------------------------------------------

"FUUU******KKK!!"

Ini aku,sedang di kantor kerja mengerjakan berbagai tugas yang berdatangan tiba-tiba.
Mengetik menggunakan keyboard dengan kecepatan 70 ketikan per menit.

Tugas kemarin belum kutuntaskan,sudah datang saja tugas baru yang ditumpuk bagai Gunung Fujiyama.

Jam istirahat tak menjadi perhatian lagi. Seperti biasa, Alice datang mengingatkanku soal mengisi nutrisi.

Alice : "(y/n)! Sudah waktunya makan siang,letakkan pekerjaanmu sekarang!"

(y/n) : "Kau gila?! Tugas segunung gini mau aku abaikan? Besok deadlinenya,Geblek!"

Alice : "PENTINGIN PERUT DULU ELAH. UDAH TADI PAGI LUPA SARAPAN,TELAT PULA,NTAR KALAU ELU MATI KELAPERAN GIMANA?!"

Ya emang bener sih,pas bangun tidur baru inget itu tugas udah numpuk kayak menara eiffel.
Langsung aja ini kaki lari ke kantor setelah ngelihat jam udah ngarah ke nomer berapa.

Telat,udah itu boss ngapain juga njaga di depan.
Nunggu aku biar bisa dihukum lagi gitu?

Ajakan Alice kupaksa dengan seribu alasan,alhasil dia menyerah. Hanya kata penyemangat agar aku segera menyelesaikan tugas-tugas sialan ini.

Waktu berlalu begitu cepat,tak terasa jam pulang muncul di layar Iphoneku.
Para pekerja mulai membereskan tugas mereka.Berpamitan satu sama lain,sembari berjalan menuju rumah masing-masing.

Berbeda denganku,yang masih sibuk ngetik tanpa mendapat asupan makanan dari pagi menjelang malam.
Tak berhenti mengistirahatkan mata dan otak dari awal sampai pulang kerja.

Lagi-lagi Alice mengajakku untuk segera pulang,melihat jam dinding yang mulai menunjuk angka larut malam.

(y/n) : "Alice duluan aja deh. Aku bakal selesaiin setengah hari ini,baru pulang." *masih natap komputer sambil ngetik*

Alice : "Oh my god...C'mon,(y/n). Ini sudah jam berapa?! Bisa-bisa kamu pulang sama pak satpam ntar!"

(y/n) : *sigh* "Deadlineku besok,Alice. Kalau sampai boss tau ini nggak selesai,bisa-bisa potong gaji aku bulan ini."

Alice berusaha menahan amarahnya yang meledak-ledak. Melihat temannya tak bisa pulang bersama hari ini.

Alice : " Okay then,selesaikan separuh-nya aja. Habis itu langsung pulang,jangan sampai aku menangkap kau pulang lebih dari jam  2 pagi."

Kemudian dia berlalu,namun kembali lagi dengan satu kaleng kopi.

Alice : "Gini-gini aku peduli,nih kopi."

(y/n) : "E-eh? Thankyou so much..."

Alice : "Ah ya,malam ini Boss juga lembur. Mungkin hari ini kau tidak sendiri bareng pak satpam. Kalau begitu aku pergi dulu."

Kalimat terakhirnya membuat tubuh ini membeku.
Boss lembur? Ini tidak baik...apa aku bakal disalahin habis-habisan kalau ketahuan belum selesai?

Berbagai tanda tanya memutari kepalaku. Tak menyadari keberadaan seseorang yang menungguiku di depan pintu.

??? : "Lembur?"

(y/n) : "HYAAA!!"

Reaksi kaget berlebihan membuat orang itu ikutan juga,Boss ternyata.

(y/n) : "Eh? Hai'! I-ini mulai saya selesaikan separuhnya,Boss tidak perlu khawatir soal deadline! hahaha!"

Sial ketawaku kelihatan gagalnya.

Rengoku : "Souka,baguslah."

Kukira dia akan pergi begitu saja dari pandangan,namun kenyataan berbeda.
Justru dia mendekat,dagunya hampir menyentuh pundak kiriku.
Tangan kanannya meluncur ke mouse yang kugenggam.
Tanganku kini terbungkus oleh tangannya yang jauh lebih besar.

"Ingin kubantu menyelesaikannya?~"

Suara lirih diucap tepat di telinga,menimbulkan rasa geli yang membuatku menjauh beberapa senti darinya,refleks.

"AH TIDAK PERLU HAHAHA! SAYA BISA MENGERJAKANNYA SENDIRI,SELAMAT MALAM,BOSS!!"

Langsung saja data-data kubereskan,segera meninggalkan kantor tanpa kembali menatapnya.

Yang sedari tadi menampakkan senyum misterius.
Melihat incarannya mulai merasakan aura sang pemangsa.

"Hmm,menarik."

-----------------------------------------------------------

[6 AM,Kamar]

Tak! Tak! Tak!
Tak henti-hentinya tangan juga mata ini bekerja di depan laptop.
Sekalipun tak kubiarkan mata mengatup walau hanya semenit saja.

Urghh...kepalaku mulai terasa pusing.
Tapi tugas ini lebih penting daripada urusan kepala sendiri.
Kalau aku sakit tinggal ke rumah sakit,beda lagi dengan nasib perusahaan,bisa-bisa sebulan aku tak bisa tenang.

Dering Iphone tak kuhiraukan,walau chat Alice sekalipun.
Hanya layar laptop dan tugas yang masih tersisa separuh.

SUSUMEEEE!!

Satu jam berlalu begitu cepat,bahkan alarm hari ini sudah berdering, menunjuk pada arah jam 7,dimana seharusnya aku sudah di kantor.

"Mazuii!!!"

Segera kugenakan blazer yang tergeletak di kasur,tanpa mengganti kemeja yang masih kukenakan sejak kemarin.
Entah apa masih harum atau tidak,aku hanya mengenakan 2 spray parfum sebagai penyegar.

Langsung saja aku bergegas,berlari mengejar bis kota yang menjadi transportasiku.
Sambil menahan rasa kantuk berlebih,aku tetap berusaha menahannya dalam pegangan bis kota.

Tak lama,bis itu berhenti depan bangunan dekat kantor.
Dengan terburu-buru,aku berlari menuju pintu kantor.
Dimana anehnya,semua rekan kerjaku berdiri di depannya.
Ada apa ini?

(y/n) : "Alice! What happend here?" ((Alice! Apa yang terjadi disini?))

Alice : "(y/n)?! kau baru datang? Hari ini ada kunjungan luar kantor. Kau tidak memeriksa grup chat?"

Grup chat?
Iphone kunyalakan,aplikasi sosmed kubuka.
Notif bertumpuk muncul,grup kantor menjadi peringkat atas disana.

-Yesterday-

Karyawan A : "Hey,besok akan ada acara kunjungan luar kantor. Boss yang menyelenggarakan acara ini untuk kita."

Karyawan B : "Serius?! Baik sekali dia!"

Karyawan C : "Syukurlah,aku bisa santai hari ini."

Alice : "Akan kukabari (y/n),dia pasti butuh liburan!"

Karyawan A : "Emm...Alice,bisa kau kabarkan pada (y/n)?"

Alice : "Ada apa?"

Karyawan A : "Kunjungan ditujukan pada semua karyawan kecuali...(y/n),itu kata Boss."

Alice : "Apa?! Tapi kenapa??"

Karyawan A : "Maaf,tapi dia hanya bilang 'ini perintah'. Aku tak bisa membalasnya."

Chat berhenti sampai situ,tak ada seorang pun yang berani berkomentar.

"Uso...USO DAROU?!"

Hanya Alice dan aku saja yang paham bahasa jepang.
Dia berusaha menenangkanku,ingin sekali aku melepas penat dua hari berturut-turut ini.
Tapi kenapa? Kenapa aku harus bernasib begini?

Alice : "(y/n),kau sudah sarapan? Apa perlu kubelikan untukmu?"

(y/n) : *menahan isakan* "Tak apa,aku tak selera sarapan hari ini."

Dengan perasaan sedih,aku masuk ke dalam kantor yang semua karyawan-nya menghilang bagai ditelan bumi.
Hanya aku yang tersisa disana.

Sebuah pantulan bayangan seseorang muncul di lantai teratas gedung kantor. Dimana seorang berdiri,tersenyum senang melihat rencananya berjalan dengan lancar.

Dia berlalu dari jendela kacanya,berjalan menuju lift.Bersiap untuk menerkam incaran yang selalu terlihat menarik di lensanya.

----------------------------------------------------------
Tbc...
.
.
.
.
.
.
.
.
[Danger zone detected...]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro