Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

-Chapter 14/Ending-

Author's POV

Keramaian menyelimuti tempat suci yang bertempat di negara Jepang itu.
Dua orang kekasih kini menyiapkan diri untuk meresmikan perasaan yang telah lama mereka rasakan.

Mari kita lihat bagaimana keadaan calon pengantin wanita saat ini.

(y/n)(f/n),Wanita bersurai hitam-putih yang cenderung lebih banyak warna hitamnya,sedang duduk di kursi dengan manis.
Dia tetap duduk dengan tenang saat wajahnya dihias dengan berbagai alat makeup.
Kemudian dia mengenakan kimono berwarna putih yang semakin membuatnya terlihat anggun.

Perias A : "Nah,sudah siap!"

Perias B : "Dia terlihat manis sekarang~"

Perias C : "Aku tebak,mempelai prianya akan terpesona melihatnya!"

(y/n) : "Tolong jangan membuatku malu." *menutup wajah*

Perias C : "Tapi kau terlihat sempurna sekarang--"

Kyoko : "Permisi,apa (y/n)(f/n) sudah selesai?"

Perias B : "Tentu saja,semoga berhasil (f/n)-san. Kami mendoakanmu~"

Kyoko : "Jadi,kau sudah siap?"

(y/n) : *angguk* "Ya."

Kyoko : "Bagus! Sekarang ayo kita berangkat."

Sepertinya pengantin wanita sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi hari yang ditunggu-tunggu ini.
Dan bagaimana keadaan calon pengantin pria sekarang?

Kyojuro : "Kau tak perlu melakukannya,Senjuro."

Senjuro : *geleng* "Tidak,aku tetap ingin. Aku ingin bisa membantu pernikahan aniki dan (y/n)-neechan walau hanya membawa payung!"

Kyojuro : "Baiklah baiklah,jika itu mau mu."

Senjuro : "Ah,(y/n)-neechan sudah datang!"

Senjuro melihat suatu mobil dengan pengendara wanita didalamnya.
Dia menggiring seorang wanita lagi yang duduk di kursi belakang.
Wanita itu kini tampak menawan saat ini,tidak,maksudku dia selalu terlihat menawan di mata Kyojuro.
Tak henti-henti dia menatap calon teman hidupnya itu.

(y/n) : "K-kyou bagaimana penampilanku?"

Kyojuro : "Sangat cantik,sempurna~" *tersenyum*

(y/n) : *blush* "U-uh..." *menunduk*

Kyoko : "Hai' hai',ayo kita mulai saja acaranya."

Seorang pendeta yang bekerja sebagai penjaga kuil muncul dan berdiri di depan mereka berdua.
Dia mulai meresmikan hubungan mereka berdua dibawah cahaya sang mentari saat itu.

Pendeta : "Dengan begini,Kyojuro Rengoku dan (y/n)(f/n) resmi menjadi pasangan suami-istri. Silahkan berciuman."

Saat mendebarkan saat dua mempelai mengalihkan wajahnya satu sama lain,saling menatap dengan degub jantung yang semakin terdengar.

Kyojuro menyiapkan hati juga mentalnya,begitu juga (y/n) yang berusaha menenangkan degub tak beraturan.

Kyojuro : "Aishiteru,(y/n)."

(y/n) : "Aishteru mou,Kyojuro~"

Cup~

Ciuman yang mendarat tepat pada bibir itu menjadi pembuka sorakan dari para tamu yang hadir pada saat itu.
Termasuk keluarga dari marga Kyojuro yang kini mendapat anggota baru.

Shinjuro : "Kan aku sudah menduganya dari dulu. Kalau (y/n) pasti bersama anak itu. Makanya kalau mau melakukan itu juga keperbolehkan. Lagipula,Kyojuro juga bertanggung jawab,kan?"

Senjuro : "O-otousan,tidak baik berkata begitu di tempat umum."

Shinjuro : *menatap Senjuro* "Kau juga. Besok kalau sudah dewasa,cari pasangan yang bener."

Senjuro : "Uuh..."

Kyoko : "Uwaah,akhirnya keponakanku resmi jadi istri Kyojuro."

(y/n) : "M-mou...Tante Kyoko jangan membuatku malu."

Kyoko : "Untuk apa? Harusnya kau bahagia,kan? Bersama dirinya yang kau sukai sedari dulu" *Senggol pundak (y/n)*

Kyoko : "Nah,tunggu apa lagi? Lempar buketmu sekarang!"

Semua tamu undangan berkumpul,mereka bersiap menangkap buket yang akan dilempar (y/n) saat itu.

Sebelumnya...

Kyojuro : "Sebentar,(y/n)."

(y/n) : "Ya?"

Kyojuro : *berbisik sesuatu*

(y/n) : "Baiklah.Yosh,Tangkap ini!""

Buket bunga Lily berwarna putih melayang di udara,beberapa helainya rontok dan terbawa angin.
Para audien berebut tempat dimana bunga itu akan jatuh.

Bruk!

Buket bunga lily jatuh di tangan seorang anak laki-laki yang sedari tadi berdiri di dekat ayahnya.

Senjuro : "Eh? EEEEEHHHHHH??!!!"

Dia terkejut akan apa yang baru dia dapatkan. Bunga lily putih jatuh dengan mulus ditangannya.

Kyoko : "Wah,lihat siapa yang sebentar lagi ketemu jodoh?"

Senjuro : "B-bukan,m-maksudku...U-uwaah..."

Shinjuro : *Mukul kepala Senjuro* "Cari cewek yang bener,buat turunan yang bagus di keluarga Rengoku."

Senjuro : "W-wakarimashita!"

Kyoko : "Nah nah,sekarang ayo kita berpesta!"

Suara kebahagiaan menyelimuti tempat itu. Pesta makan besar digelar disana untuk merayakan pernikahan Mereka berdua yang kini masih tak bisa berhenti menatap satu sama lain.

[Danger zone approaching...]
[y/n's POV]

Waktu terasa berjalan begitu cepat,tak terasa acara itu usai begitu saja
Para tamu undangan saling memberi selamat pada Kyojuro dan aku yang kini bermarga "Rengoku".
Setelah memberi selamat,barulah mereka kembali ke rumah masing-masing.

(y/n) : "Jadi...kita tinggal bersama?"

Kyojuro : "Aku sudah menyewa ruang apartemen yang cukup untuk satu keluarga,tenang saja." *peace*

(y/n) : "Begitu ya,lalu dimana?"

Kyojuro : "Aku segera mengantarmu kesana,(y/n)."

Sebuah mobil sport yang pernah dia gunakan untuk mengantarku ke pesta dansa sudah berada di depan mata.
Saat aku berjalan mendekati mobil itu,tiba-tiba saja Kyojuro mengangkatku--menggendongku dengan gaya pengantin.

(y/n) : "K-kyou!"

Kyojuro : "Hahaha,kau terkejut? Kukira kau sudah siap dengan ini."

(y/n) : "Maaf,aku tak pernah belajar tentang pernikahan sebelumnya."

Kyojuro : "Bahkan itu sekalipun? Apa jangan-jangan kau juga tak siap untuk itu?"

(y/n) : "Shhh! Jangan bahas tentangnya sebelum sampai,oke?" *menutup mulut Kyojuro*

Kyojuro : "Hai' hai',wakatta~"

Kyojuro meletakkanku dikursi sebelah kursi pengemudi.Kemudian kami meluncur menuju tempat dimana Apartemen itu berada.

Sudah lama sekali aku tak melihat jepang. Melihat Tokyo Tower saat ini terasa begitu mengesankan, aku ingat kapan terakhir kali kesana bersama keluarga yang pastinya masih lengkap.
Mobil kemudian melewati sekolah kimetsu,dimana dulu aku dan dirinya bertemu. Saat itu aku terlihat sangat tomboi,bahkan aku tak berharap menikah karena aku bisa berdiri dengan kakiku sendiri--tanpa bantuan sang mentari.
Kini aku sadar bahwa manusia tak bisa berdiri sendiri,mereka pasti membutuhkan manusia lain untuk melanjutkan hidup. Sama sepertiku yang membutuhkan bantuan sang mentari,pula Kyojuro,membutuhkanku yang menjadi seseorang untuk dilindungi.

Baru sebentar aku memikirkan masalalu,mobil berhenti disebuah gedung berukuran besar yang tak lain sebuah 'apatemen'.
Lantai 5,mirip seperti saat dimana pesta dansa digelar. Pintu kamar nomer 120 terbuka setelah Kyojuro membuka ganggang pintunya.
Ruang super besar,cukup untuk satu keluarga muncul di depanku. Aku bahkan tak habis pikir berapa harga yang dikeluarkan Kyojuro untuk ini semua.

Kyojuro : "Tenanglah,ini tidak sebegitu mahal untukku."

Serius,aku tak tau berapa nominal pundi-pundi keuangan orang ini. Seperti dia bisa ini dan itu tanpa memerdulikan label harga yang tertera. Sedangkan aku,beli apa-apa saja harus berburu diskon dan promo demi kelangsungan hidup.

Kyojuro : "Kamar mandi ada di dekat kamar,bajumu sudah disiapkan diatas kasur."

(y/n) : "Haai'."

Kyojuro berkata begitu saat dia memeriksa beberapa ruangan yang masih terkunci.
Sementara aku masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan....

MEMPERSIAPKAN MENTAL TERBESAR UNTUK ITU !!

Urgh...otakku tak bisa berhenti memikirkan apa yang akan terjadi saat melakukannya.
Apa sakit? Kata mereka lama-kelamaan nikmat. Aarrghh! Sudahlah,persiapkan dulu saja pikiran positif dan tubuh yang siap.

Beberapa menit,mungkin setengah jam? Baru aku keluar dari kamar mandi dengan wajah yang masih tak henti memikirkan sesuatu.

Kyojuro : "E-eh? Kau terlihat frustasi,(y/n). Daijobu?"

(y/n) : "Tentu,aku baik-baik saja! Hahaha,mungkin aku hanya kelelahan. Oh! aku akan membuat kopi."

Ucapku sedikit-agak menutupi apa yang sebenarnya terjadi di otak. Aku berlalu dari Kyojuro yang masih kebingungan melihat tingkahku.
Setelah berganti pakaian,aku beralih ke dapur dan masih menghindari lokasi kamar tidur.

(y/n) : "Segugup ini aku untuk melakukannya?"

Tiba-tiba cangkir berisi kopi hangat muncul di depanku. Seseorang telah membuatkannya untukku,tak lain orang itu adalah Kyojuro yang masih basah kuyup sehabis mandi.

Kyojuro : "Kau pasti masih memikirkannya,ya? Hai',ini kopimu,jangan terlalu dipikirkan,(y/n)."

Dia memberi kopi padaku lalu menepuk kepalaku lembut dan duduk di meja makan dengan sebuah buku yang entah-sejak-kapan ada di tangannya,juga kacamata yang tiba-tiba dia pakai.
Aku duduk di kursi depannya,berhadap-hadapan dengannya yang sibuk membaca tanpa memerhatikanku sama sekali.

Ah,aku jadi teringat dulu dia melakukan hal yang sama saat aku meminta les privat dengannya.
Selama dia membaca buku,aku hanya memerhatikan sambil menghisap kopi sedikit demi sedikit.
Entah kenapa lama-lama aku kesal dengannya. Sebagus apa sih buku yang selalu dibaca? Memang buku apa yang dia baca?
Mataku tak berhenti menatap sampul buku yang digenggam,sampai dia sadar bahwa teman hidupnya merasa telah terabaikan hanya karena sebuah buku.

Kyojuro : "Oh (y/n),ada apa?"

(y/n) : "Aku penasaran kenapa kau selalu membaca buku saat aku di dekatmu. Apa se-seru itu buku yang kau baca?"

Kyojuro yang mengerti perasaanku memilih meletakkan bukunya,memalingkan perhatian dari buku menuju orang dihadapannya,tentu saja aku.

Kyojuro : "Ada apa? Kau cemburu dengan buku?"

(y/n) : *malu* "T-tidak,m-maksudku."

Kyojuro : "Kau mudah ditebak,(y/n). Seperti buku yang sudah terbuka. Tapi kau adalah buku favoritku,lebih dari buku yang lain."

Aku bisa merasakan panas menjalar dari pipi sampai telinga,pasti terlihat seperti kepiting rebus sekarang. Ah,aku memang mudah dikalahkan dia.
Tak terasa jarum jam mengarah pada jam 10 malam,rasanya cepat sekali padahal aku baru saja mengobrol dengannya.

Empat bola mata menatap jam bersamaan,salah satu dari kami mengerti kegiatan apa yang cocok dilakukan saat jam malam tiba,dimana suara keramaian kota meredup dan orang-orang yang mulai tertidur pulas.
Empat bola mata saling menatap,seorang sedang menyiapkan diri,tentu saja aku memang siapa lagi? seorang lagi masih bimbang apakah pasangannya malam ini sudah siap dengannya.

Kyojuro : "Mou daijobu."

(y/n) : "he?"

Kyojuro : *senyum* "Aku akan melakukannya perlahan,sehingga kau tak merasa kesakitan."

(y/n) : "T-tapi--"

Kyojuro : *menutup bibirku dengan jari telunjuk* "Shh,semua akan baik-baik saja,(y/n). Percayalah padaku."

Suaranya begitu lembut,meyakinkanku jika dia benar-benar tak ingin membuat pengalaman pertama bisa membuatku nyaman.

(y/n) : "Unn.." *angguk*

Kyojuro : "Baiklah,sekarang saatnya."

Kukira kita akan berjalan bersamaan menuju kamar,tapi Kyojuro lagi-lagi mengangkatku.

Kyojuro : "Biarkan aku melakukan ini untukmu,(y/n)."

Aku tak memberontak,justru menyandarkan kepalaku pada dada bidangnya,menikmati degub jantungnya yang lebih tenang dariku. Apa dia berusaha tenang agar aku bisa tenang juga? Kau hebat,Kyojuro,mungkin ini salah satu alasan aku menyukaimu.

[Welcome to Danger Zone]

Kyojuro meletakkanku diatas ranjang dengan lembut. Kemudian dia mengecupku,memainkan lidahnya untuk menelusuri seisi mulutku. Baru saja langkah awal,tapi aku sudah merasakan suhu tubuhku meningkat,pikiranku tak lagi berada di situs aman.

Kyojuro melepas kecupannya,dia mulai membuka kancing bajuku perlahan.Begitu juga denganku,mulai menelanjanginya.Selanjutnya Kyojuro mulai menyentuh kulitku dengan jemarinya yang lebih besar dari milikku.

(y/n) : "Ah!"

Ini masih permulaan,tapi aku sudah berada di titik puncak. Kyojuro sadar ternyata tubuhku sangat berpartisipasi dirinya,senyum kembali mengembang dibibirnya.

Kyojuro : "Aku tak menduga kau lebih cepat dariku,(y/n). Haruskah aku beranjak ke tahap selanjutnya lebih dulu?"

(y/n) : "Hah?"

Pikiran juga tubuhku tak berjalan berdampingan. Aku takut merasa kesakitan,tapi aku pun tau aku menginginkannya. Tangan kulingkarkan di lehernya,meperpendek jarak diantara kita. Lensaku menatap lensanya,aku bisa merasakan deru nafasnya.

(y/n) : "Kumohon,lanjutkan..."

Kyojuro mendengarku yang menginginkan dirinya. Dia pun sebenarnya juga menginginkan diriku secepat mungkin,namun dia tak ingin aku merasa kesakitan.

(y/n) : "Aku sudah tak apa sekarang,tolong jangan menghawatirkanku lagi."

Dia mendengar permintaanku,otaknya kini sejalur denganku,tangannya menggerayahi tubuhku lebih luas. Pertama dia mengecup leherku,lalu bibirnya turun ke bagian dadaku,sementara tangannya terus mengusap area perutku.
Bibirnya terus menurun,sekarang sudah sampai dibagian perut,meninggalkan beberapa kecupan hangat disana,menarikku untuk terus mendesah ditiap langkahnya.

Langkah selanjutnya,dia melepas pakaian dalamku bagian bawah.

Kyojuro : "Apa kau sudah siap,(y/n)?"

Ini penantiannya,apa ini titik puncaknya? apa akan terasa nikmat atau menyakitkan?
Aku tak akan mendapat jawaban jika tak merasakannya sendiri.

(y/n) : *angguk* "Ya,lakukanlah."

Kyojuro mengeluarkan miliknya,sementara aku menyiapkan milikku. Ini dia,dalam beberapa detik lagi jawabannya akan terungkap.
Kyojuro memasukkan miliknya pada milikku perlahan,sempat membuatku terkejut saat aku sadar miliknya berukuran begitu--memuaskan.
Dia terus mendorong masuk miliknya,kemudian memberi gerakan dorong dan tarik dalam milikku secara perlahan. Aku merasa sedikit kesakitan bahkan aku merasa gerakannya bisa melukai bagian dalam milikku.

(y/n) : "Uuh!"

Kyojuro : "Kau tak apa,(y/n)?"

(y/n) : "Aku tak apa,jangan pedulikan."

Aku hanya belum terbiasa,aku tau aku masih pemula begitu juga dirinya. Tapi pasti,sebentar lagi aku akan terbiasa dengan ini.

Kyojuro : "Aku akan meningkatkan kecepatannya sedikit."

Gerakan keluar-masuk miliknya semakin membuatku kesakitan.Aku bisa merasakan airmataku menggenang.

(y/n) : "S-sakit,Kyou.."

Kyojuro : "Tahanlah sedikit lagi."

Selanjutnya aku merasakan sesuatu dari milikku terluka,darah mengalir dari sana,rasanya menyakitkan.

(y/n) : "Ukh,Kyou.."

Dia sadar,dia tau,dia tau bahwa itu adalah pembuka dimana dirinya harus semakin memberi dorongan.
Miliknya semakin masuk ke dalam milikku,menulusuri isi di dalamnya.

(y/n) : "Ah!"

Kyojuro : "(y/n)?"

Tidak,aku tak merasa kesakitan lagi sekarang. Tapi aku merasa...

Aku sangat menginginkannya.
Aku ingin semua miliknya masuk ke dalam milikku.

(y/n) : "Lebih cepat,Kyou."

Kyojuro : "Ah?"

(y/n) : "Aku bilang,lebih cepat."

Kyojuro : *terkekeh* "Sebesar itu kau menginginkanku,(y/n)?"

(y/n) : "Kalaupun berbohong,itu tak mungkin kan?"

(y/n) : "Aku menginginkanmu,Kyou. Aku menginginkanmu sepenuhnya."

Dia terkejut mendengarnya,sebentar dia menatap mimikku yang tampak begitu menggoda dengan rona merah,bibir basah juga airmata yang berkata bahwa aku serius mengatakannya.

Hatinya gentar,dia sudah tak bisa menahan rasanya lagi. Gerakannya semakin dipercepat,semakin diperkuat,memunculkan rasa nikmat diantara kami berdua. Kalimat yang tertahan ditenggorokanku pun terlepas begitu saja,melayang-layang di udara,semakin memicu nafsu terdalam Kyojuro untuk segera memilikiku.

(y/n) : "Ah~ Ahn,Kyou! Lebih~"

Kyojuro mendengar permintaanku,dia mengabulkannya. Rasa nikmat begitu besar,kini yang kurasakan. Tak ada lagi rasa sakit di dalamnya. Hanya ada Kyojuro seorang yang kini mengisi diriku.

Kyojuro : "Sebentar lagi,sebentar lagi keluar."

Sraatt!!

(y/n) : "AAHHNN!!~"

Aku bisa merasakannya,mengalir di dalam diriku,menanam benih disana.
Kyojuro,dia berhasil,kini kami bersatu,tak terpisahkan lagi.

Kyojuro : "Omodetou,kau melakukannya dengan baik,(y/n)."

Nafasnya berderu,begitu juga denganku. Airmata hangat mengalir dari mataku,ini bukan airmata kesedihan tapi kebahagiaan. Kyojuro mengecup keningku,memberi selamat padaku yang sudah berjuang untuknya.

Kyojuro : "Kau sudah berjuang,sekarang saatnya istirahat. Semoga kau kembali segar diesok hari,sayang~"

Dia menutup mataku perlahan,mengisyaratkanku untuk beristirahat setelah berjuang keras. Pandanganku mulai kabur,aku mulai kehilangan rasa sadar dalam dekapan hangat milik Kyojuro yang menjadi selimutku hari ini.

Malam ini kita saling berbagi sensasi hangat,degub jantung juga deru nafas. Bersama-sama meleleh diatas ranjang dan tertidur dalam dekapan hangat.
Semua kehangatanmu ada didalam diriku,aku bisa merasakannya. Begitu pula kau,merasakan diriku yang kini menjadi milikmu seorang.
Aku berdoa agar bisa terus bersamamu dan menatap esok hari dimana masadepan cerah menanti kita.

------------------------------------------------------

-Afterending-

Keesokan harinya...

(y/n) : "Hmmn~" *membuka mata*

Kyojuro : "Kau sudah bangun,sayang?"

(y/n) : *menatap ke arah suara datang*

Kyojuro : "Ohayou."

(y/n) : "Ohayou,sudah pagi ya?" *melirik jendela*

Kyojuro : *angguk* "Sudah jam 6 pagi."

(y/n) : "Ooh." *belum bangun sepenuhnya*

Kyojuro : "Nee."

(y/n) : "Ya?" *ngucek mata*

Kyojuro : "Kau ingin berapa anak? Bagaimana kalau lima?"

(y/n) : *kaget* "Hah?! Kau yakin ingin segitu banyak?"

Kyojuro : "Bukannya kau yang bilang sendiri dulu,kalau kau ingin punya lima?"

(y/n) : "I-itu karena aku masih kecil,jadi kujawab saja."

Kyojuro : "Hmm~ Kau yakin tak menginginkan sebanyak itu?"

(y/n) : "Uuh.."

Kyojuro : "Lagipula aku tak keberatan,aku yang akan menafkahi keluarga kita."

Kyojuro : "Rumah lebih ramai,bukankah terasa lebih menyenangkan,sayang?~"

------------------------------------------------------
-The end-

Akhirnya sampai juga di ending.
Thor berusaha keras untuk menulis adegan barusan,biar nggak ngeblush sendiri hehehe~

Terimakasih telah membaca karya thor kali ini.
Next Fanfict,kayaknya thor bakal apdet Muichiro x OC.
Jangan sampai ketinggalan and stay tune,semua!ヾ(≧▽≦*)o

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro