Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

-Chapter 1-

[Safe Zone]

"Arigato gozaimasu."

Kata terimakasih dengan bahasa jepang kuucapkan padanya setelah lama berbincang.
Pastinya terdengar bagai bahasa alien ditelinga beberapa karyawan.

Kami hanya berbincang seputar kerja tadi.Seperti kapan saja jam kerjaku,weekend,walau jam tidur yang tak penting sekalipun terbahas disana.

Berjalan dengan wajah lelah sudah jadi kebiasaanku setiap hari.
Tak ada lagi orang yang menganggapku anemia atau kurang tidur.

Saatnya kembali bekerja,komputer hitam mulai kunyalakan,memunculkan berbagai file dokumen tertata rapi di layar dekstop.

Hanya untuk hari biasa saja rapinya,beda lagi kalau sudah lembur atau ngejar deadline.

Tak terasa jam berlalu begitu cepat,tiba saatnya para karyawan pulang ke rumah masing-masing.
Seperti biasa Alice menungguku di pintu,dengan tas hitam yang dijinjingnya.

Alice : "Udah kelar?"

(y/n) : "Syukurlah sudah,akhirnya hari ini aku bisa tidur nyenyak~"

Kurenggangkan tubuhku sepanjang jalan,melepas beberapa penat yang masih tertinggal.

Oh ya,aku dan alice tinggal di apartemen yang sama,hanya beda satu lantai saja sih.
Itu termasuk salah satu alasan kami berdua menjadi teman dekat.

Alice : "Kalau begitu,selamat malam!"

(y/n) : "Selamat malam~"

Lift berhenti di lantai 5,tempat kamarku berada.Sedangkan Alice berada di lantai 6.

Kunci kamar mulai kutancapkan,menyalakan lampu kamar secara otomatis.
Tas langsung saja kulempar sembarang arah,kemeja hitam ku lepas,hanya meninggalkan kemeja putih yang melekat di tubuh.

"Akhirnya...Kasur-kun,aku rindu padamu~"

Mulailah pikiran gilaku selepas kerja,merindukan kasur putih empuk tercinta.Yang menjadi pangeran idaman dikala lembur menimpa.

"Ganti bajunya nanti aja deh,tidur dulu. Oyasuminasa--"

Pip! Pip!
Suatu notif aplikasi medsos muncul di layar handphone.
Nama pengguna tak diketahui mengirim suatu balon chat untukku.

Foto profilnya menimbulkan firasat buruk dalam benak.
Kenapa dia chat malam-malam begini?
Dan yang terpenting,Bagaimana dia tau aku medsos-an?!

Kujawab chat itu,berharap firasat itu hanyalah ilusi belaka.

7 PAGI?!
INI ORANG RAJIN BENER BANGUN PAGI PAS WEEKEND!

Kulihat kalenderku,dimana tanggal merah tercatat sebagai hari untuk memulai esok hari.

Sungguh aku harus benar-benar kesana hanya untuk menerima barang darinya?!
Pagi! Jam 7 pagi!!

Baru saja aku ingin langsung menutup medsos itu,sebuah kalimat ter-lucknut dikirimnya.

Handphone merk iphone itu langsung saja kulempar,menabrak dinding kamar.
Syukurlah itu layar nggak pecah,tahan banting kayak pemiliknya.

Langsung ku-rename kontak miliknya,kemudian mengatur alarm jam 7 pagi.
Janjian jam 7,baru bangun jam 7. Ah tenang,itu sudah jadi kebiasaanku.

Boss seketika offline setelah lama tak muncul jawaban dariku.
Begitupun denganku,meng-offline-kan diri agar bisa tidur lebih awal hari ini.

---------------------------------------------------------

Boku wo...surete...SUSUMEEEEEE!1!1!1!

Volume max alarm yang menggelegar sampai luar kamar kumatikan.
Sengaja,agar aku bisa bangun dari empuknya ranjang kesayangan.

Pukul 7,terpampang jelas di layar.
Berjalan menuju kamar mandi dengan mata tertutup,dengan kemeja yang masih kukenakan sebagai baju tidur.

Beberapa saat setelah bersih diri juga berdandan rapi dengan model double ponytail. Aku mulai berjalan keluar apartemen,menuju Cafe yang menjadi tempat janjian.

Meja dekat kasir...
Meja dekat kasir...Ah itu dia!

Seorang pria bersurai kuning-merah tengah duduk sendiri.
Segelas kopi hangat menemaninya dikala menunggu seseorang sambil terus memeriksa sekitar.

"Sen--ehem--Boss!"

Dia menatap ke arah sumber suara.
Dengan tatapan dingin seperti menemui seseorang secara formal.
Aneh,bukannya dulu dia justru kegirangan saat aku menyapanya duluan?

Rengoku : "Goodmorning,(y/n).Have a seat." ((Selamat pagi,(y/n).Silahkan duduk.))

Suaranya begitu formal,rasa gugup tiba-tiba mengelilingiku.
Ada apa ini?

Dia menatapku tepat pada lensa,menilai penampilanku dari bawah ke atas.
Dua tangan disilangkan,bagai menunggu pernyataan dariku.

Rengoku : "Kau tau apa kesalahanmu?"

(y/n) : "Eh? Kesalahan? Kesalahan apa?"

Masih menatapku dengan tajam,mirip tatapan Yumeko yang bisa membunuh seekor kucing.

Rengoku : "Terlambat 10 menit,tidak menjawab ucapan selamat pagi,kesalahan hari ini.

Masuk dengan kasar,penampilan tidak bersemangat,kesalahan kemarin.

Apa kau lupa kalau aku boss-mu sekarang? Bersikaplah lebih disiplin dan sopan."

Jleb!
Oh ayolah,kau tak perlu bersikap begitu saat kita hanya bertemu dalam kondisi 'santai' bukan 'formal'

(y/n) : "Ettoo...Boss,tapi kita di Cafe kan? bukankah ini pertemuan santai?"

Kerutan urat terlihat di pelipisnya,atmosfer terlihat sedikit berubah.

Rengoku : "Apa kau kira Cafe hanyalah tempat pertemuan santai? Aku kemari untuk memberimu sesuatu(tugas) hari ini."

(y/n) : "Maaf,tapi sesuatu apa ya? tolong diperjelas!"

Nadaku mulai ikut meninggi melihat perubahan sifatnya jadi lebih menjengkelkan.
Rengoku mengeluarkan suatu map besar berisi berbagai data.
Mirip seperti tugas biasaku di kantor.
Bedanya ini jauh lebih banyak dan lebih rumit dari biasanya.

(y/n) : "A-anoo...ini...apa?"

Rengoku : "Tugas sekaligus hukuman segala kesalahanmu. Kerjakan mulai hari ini,deadline dua hari lagi."

Bagai dikutuk oleh dewa dari langit ketujuh,tubuhku membatu,berusaha menelan ludah setelah melihat tugas bertumpuk tepat di depan mata.

(y/n) : "Y-yes,sir..." ((S-siap,pak...))

Data itu kuambil perlahan,kemudian melihat judul beberapa data yang sudah membuat perut ini mual.

Rengoku memesan satu gelas mochachino,diletakkan tepat di depanku.

Rengoku : "Untukmu,kita berangkat."

Tiba-tiba dia bangkit dari kursi,berjalan menuju pintu Cafe.
Segera saja kubereskan tugas yang diberikan sekaligus membawa gelas mochachino sambil mengikutinya.
Ribet amat jadi orang.

Kakinya terus berjalan dan berhenti di sebuah taman.
Taman kota? Mau apa dia di taman kota?

Sebuah handphone dikeluarkan dari saku,mulai membuka aplikasi kamera yang diarahkan padaku.

Rengoku : "Lihat kemari."

(y/n) : *memalingkan wajah* "Untuk apa?! Nggak jelas--"

Rengoku :"Dokumentasi asisten baru."

Ugh,Sial!!
Mau tidak mau aku menuruti segala permintaannya.

Dengan pipi yang kugembungkan,menahan emosi.
Satu potretan berhasil didapatkan.

^fanart by althrivera

"Nice one~" ((Bagus~))

Ucapnya menatap potretku yang berhasil di save ke dalam galeri handphonenya.

"Lalu apa selanjutnya?"

Dengan nada agak menahan emosi,aku bertanya apalagi yang akan dilakukannya padaku.
Dia berpikir sejenak.

"Mungkin cukup untuk hari ini. Jangan lupakan deadline-mu,(y/n).
Have a nice weekend."

Nice weekend,matamu!
Tugas banyak malah kesenengan,ya kali aku nggak se-workaholic itu.

Ah lupakanlah,lebih baik segera selesaikan tugas ini sebelum semakin menumpuk.

Kukira niatku akan tetap tegar walau godaan menghadang.
Sampai aku menemukan poster jam tayang film yang kutunggu-tunggu.

Pip!
"Alice,temani aku di bioskop.Film yang kita tunggu sudah rilis."

Lagi-lagi diri ini mudah khilaf dengan godaan dunia yang menggiurkan.

--------------------------------------------------------
Tbc...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro