Btw kalian semua hebat sekali. :')
Saya sampe terhura. Baru saya tinggal bentar kondangan tadi wkwk udah ada dua orang yang bersahil jawab. Sasuga.

Sebenarnya soal cerita yang saya kasih tadi adalah contoh soal psikotes  yang tergolong mudah. Tapi karena soalnya yang rada panjang, mungkin sebagian orang bakalan panik begitu membacanya, dan sulit melihat poin-poin pentingnya.

.

Saya ucapkan selamat kepada;

E-Jazzy
Ouh saya suka sekali penjelasan Kk E yang out of the box. Ini semacam terobosan baru Wkwk
walau cara yang dia gunakan menggunakan rumus cocoklogi, tapi dia berhasil menjawab 2 soal sekaliguss!!! Yayyyy.

Dan satu lagi;

isy_eonni
Saya sangat berterimakasih pada Eonni. Wkwk soal Pak Jokowi itu pasti bakal saya inget sampe kapan pun. Congratss Eonni, kamu berhasil mecahin satu soal dan penjelasan yang kamu jabarin kagak ada cacatnya sama sekali.

.

Btw, saya bikin acara (?) seperti ini gak bermaksud mengukur segi kepintaran kalian, kok gaeys, apalagi bermaksud ngukur kadar otak kalian dengan pulsa. No way. Yeah, saya hanya menghargai. Dan, saya rasa kita bisa bertukar pikiran.

Sebenarnya sejak dulu saya suka banget yang namanya grup diskusi.

Waktu masih kuliah, saya punya beberapa teman sih yang mau diajak diskusi bareng. Dan, mereka itu semuanya non muslim, dengan penampilan ala kadarnya, ya, yang kayak bener-bener kuliah buat belajar, bukan cuma untuk nongki-nongki doang kayak temen-temen akrab se akrab-akrab saya yang laen. Saya merasa tertohok melihat kesungguhan mereka. Sementara, temen-temen akrab saya kebanyakan cuma nyalin doang.

Sebenarnya, deret/irama bilangan, aritmetika dasar, soal cerita, matematika berpola itu masuk dalam soal psikotes kelompok tes numerik. Dan, mereka ini tetap perlu dipelajari, gaeys, walaupun kalian bukan anak matematika.

Yeah, kenapa saya bilang begitu?

Karena yang namanya psikotes itu selalu dipake buat alat tes; masuk universitas, tes masuk kerja BUMN/CPNS/Swasta, bahkan sampe tes beasiswa ke luar negeri.

Saya rasa kalian juga tahu ya soal ini. Wkwk

Untuk tes masuk kerja apalagi di BUMN, itu soal psikotesnya lebih ajaib dari soal-soal yang saya kasih tadi siang dan kalian hanya diberikan waktu sedikit untuk mengerjakan setiap satu soal. Kalo menurut saya, tingkat kesusahannya berkali-kali lipat daripada psikotes saat saya masuk universitas dulu. Karena itu banyak banget para pencari kerja yang gagal di tahap ini.

Kalau di BUMN itu, tahap psikotesnya, biasanya termasuk Tes Kemampuan Verbal, Tes Numerik, dan Tes Kepribadian.

Tes Numerik inilah yang selalu bikin saya kalang kabut.

Soal numerik sebenarnya bisa dikerjain dengan rumus matematika biasa, tapi akan memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Kalau kepingin mengerjakannya dalam waktu singkat, maka diperlukan trik, intuisi, dan logika, Gaeys. Seperti contoh soal aritmetika dasar tadi siang yang saya kasih.

Bisa sebenarnya langsung disubstitusiin poin a dan b ke persamaan c. Tapi kalau kalian sudah tau trik cepat mengerjakannya, kalian gak perlu menghabiskan waktu lebih lama hanya untuk mengerjakan soal di atas. Apalagi kalau semisal poin a dan b, kita ganti jadi 72 dan 28. Nah, yang ada pasti bakal repot ngerjainnya.

=>  72² + 2(72.28) + 28² - 72.28 = 7.984

=>  (72 + 28)² - 72.28  = 7.984

Yeah, dan ternyata trik ( a+b )^2  itu bisa digunain loh dan pastinya lebih cepat penyelesaiannya. Btw makasih banyak buat Bang Sanu dan Ki Diamond. Wkwk mereka sudah mengklarifikasi ke-beo-an saya (?).

Dan, karena kebetulan saya gagal beberapa kali di tingkat ini (psikotes) saat tes di BUMN, saya mulai memutar otak untuk mengerjakan soal secepat mungkin tapi hasilnya benar. Dan, ujung-ujungnya saya malah ngehalu gak karu-karuan. T.T

OMG. Masuk BUMN sebenarnya adalah keinginan terbesar saya. Selain itu, saya juga pengen lanjut kuliah, sekalian buka bisnis, menikah, pensiun, menua bersama seseorang yang bersedia tetap saling menjaga dan saling memotong kuku satu sama lain sampai maut memisahkan. Entahlah, saya nggak tahu apakah ini hanya akan jadi omdo yang bakal saya ceritain ke anak-anak saya nanti.

Bukan cuma tes masuk BUMN, sih, tes CPNS juga sama loh, Gaeys.

Nih, buat kalian yang berniat buat jadi PNS, setelah seleksi administrasi berkas, kalian akan dihadapkan pada Tes Kemampuan Dasar, yaitu; Tes Intelegensia Umum, Tes Wawasan Kebangsaan, dan Tes Kepribadian.

Yeah, gak sedikit juga orang yang gagal di tahap ini, karena tes TKD untuk CPNS menggunakan sistem passing grade yang sudah diatur oleh undang-undang. Dan, pastinya, dalam Tes Intelegensia Umum kalian juga bakal nemuin tes numerik, tes verbal, tes gambar yang dipusing-pusing, dll.

Jadi, ini penting banget dipelajari, apapun itu, walau kalian bukan anak matematika (buat kalian yang mau berkarir, tapi kalau kalian mau jadi pebisnis buka usaha sendiri ... hem ... sepertinya perlu gak perlu, ya)

Karena saya cukup lelah menjelaskan, untuk lebih lengkapnya kalian bisa cek di google.

Dan, akhir kata, saya mau mengucapkan buanyakkk terima kasih kepada;

A-Sanusi
Wkwk sumpah saya cekikikan waktu baca komen kamu, Bang, sampe dikira aneh pas di kondangan.
Btw, terima kasih sudah mengoreksi wkwk Anda benar-benar master matematik.
Saya mendapat pembelajaran baru

Dan,

DHoseki
Tantikku Ki Diamon, terima kasih sudah memberitahu saya soal dalem kurung
Heum saya tidak tahu apa yang saya pikirkan sampe melupakan hal sepenting itu.

.

Okay, jadi hadiah pulsanya tinggal nunggu satu orang lagi. Tidak ada batas waktu, saya akan menunggu sampe satu orang itu datang menjemput saya dengan kuda putih //ekkkkkk

Buat Bang Sanu dan Ki diamond, sebagai ucapan terima kasih, heum, saya juga akan memberi hadiah pulsa (kalau kalian bersedia wkwk silakan kirim no enponnya di DM). Saya tidak akan memberitahu nominalnya di sini. Kita akan negosiasi gaji via DM (?).

Sekali lagi, apa yang saya tulis di sini, tidak bermaksud untuk apapun. Anggap saja Bapak saya adalah seorang agen pulsa. Wkwk

Terima kasih!