Pukul 6 pagi...

Terasa berat untukku berjalan dari kasur di pagi itu.
Sarapan yang terasa hambar,tak menambah selera makanku.

Sepatu yang kukenakan terasa semakin sempit saja rasanya.
Apa aku sudah tumbuh besar?

Keluar dari rumah,sembari mendapat sapaan dari tetangga menjengkelkan.

"Ohayou,(f/n)-san. Saya berangkat bersamamu ya!"

Langkah kakinya yang akan berjalan tiap pagi dan seterusnya di sebelahku,semakin membuat mood hari ini terkesan buruk sekali.

Kejatuhan mimpi apa aku semalam?

Rengoku : "Jadi (f/n)--"

(y/n) : "Bisa diem,nggak?"

Argh! moodku benar-benar tidak baik hari ini.
Aura pembunuhku bahkan sampai membuat seekor kucing di jalan,pingsan.

Akhirnya setelah berjalan cukup lama sambil menahan amarah tiap langkahku,
sampai juga kami di gerbang sekolah.

Ku harap kita berpisah saja disini.

Namun itu adalah pemikiran pertentangan dengan kenyataan.

Dia masih tetap berjalan bersamaku sampai di depan daftar nama kelas baru.

Awalnya aku tidak peduli dengannya yang terus berjalan di samping atau belakangku.

(y/n)(f/n) terpampang jelas di kertas 11 IPS-C.

Tak perlu ku perdulikan lagi lembaran itu setelah mendapat namaku disana.

Sesampainya di kelas,aku memilih posisi meja sama seperti di kelas sebelumnya.

Ku sandarkan punggungku di kursi itu,tekstur kursi keras seperti biasa.

Baru kusadari sensei yang terus mengikuti itu sekarang berdiri tepat di depan kelas.

Mengucap kalimat terburuk yang bahkan telingaku saja tak ingin mendengarnya seumur hidup.

"Ohayou,minna-san! Hari ini saya akan menjadi wali kelas kalian di kelas 11,yoroshikuna!"

uso desho?

katakan kalau ini hanya mimpi atau kebohongan!

Ini pasti bohong...
pasti bohong!

Sensei yang berhasil meng-skak-mat ku,menatapku dengan senyumannya.

Jiwaku berteriak,
ingin rasanya kabur dari sini...

Benar juga!
kenapa aku tidak kabur saja sekarang?

"Pernafasan bulan,jurus pertama,bayangan bulan..."

Selagi anak lain ribut-kegirangan karena dia menjadi walkel mereka,
itulah kesempatanku mengendap keluar kelas.

ziingg...
Perlahan kuhilangkan keberadaanku saat dia tak menyadarinya.

Perlahan juga aku berjalan keluar dari kelas itu,kemudian berlari menuju atap sekolah.

"Aku bebas! aku bebas!"
Ucapku kegirangan setelah bebas dari makhluk itu.

Tapi semua berakhir begitu cepat...

Tap! tap! tap!
Suara langkah kaki seseorang terdengar, semakin lama semakin dekat denganku.

"Pernafasan api,jurus pertama,Sinar mentari!"

Sriiingg!!

Jurus itu berhasil membatalkan jurus bayanganku.
Tubuh yang tadinya transparan,mulai terlihat wujudnya.

"nggak...nggak...Nggak!"

Keberadaan sudah diketahui itu membuatku semakin berlari menaiki tangga itu sekuat tenaga.

Tap!
Tapi rasanya percuma,
Dia berhasil menangkap--maksudnya memelukku dari belakang sambil berkata,

"Saya berhasil menangkapmu,(f/n)-san!"

Rontaan tak bisa melepaskanku dari genggaman--maksudku gendongannya.

"Lepaskan! ih,lepasin!"
Ku pukul berkali-kali pun tak berguna,justru dia semakin kegirangan semakin aku meronta di tangannya.

Rengoku : "Akan saya peringatkan,(f/n)-san."

(y/n) : "huh?"

Bibirnya terangkat,memunculkan senyuman super menjengkelkan di depan mataku.

"Mulai sekarang dan seterusnya,kamu tidak bisa kabur dariku lagi!"

Sebuah kalimat kutukan bagai membuat kontrak denganku,berhasil melekat dalam otak.

"Uso desho? USO DESHOOO!!! Lepasin! Lepasin!!"

Bentakku sambil terus meronta darinya.

Dia hanya tertawa, merasa kemenangan jatuh padanya hari ini.

Kamisama...apa yang kau rencanakan sebenarnya?

Aku sudah bilang benci pada orang ini,tapi kenapa masih saja kau tak ingin aku lepas darinya.

Dengan perasaan pasrah,aku berhasil digeret kembali ke ruang kelas yang akan menjadi penderitaan 1 tahun ke depanku.

"Nggak,suatu hari aku pasti bisa kabur darinya.

Tenang saja,pasti suatu hari,

PASTI!!!"

--------------------------------------------------------
Tbc...

"Stop chasing me" akan dimulai dari chapter ini!

Gimana kira-kira nasib (y/n) selanjutnya?

Apa suatu hari dia akan benar-benar bisa kabur dari rengoku-sensei?

Nantikan lanjutannya and stay tune,minna! ≧∇≦)/