Stop chasing me,sensei! [Chapter 17]
"Konbawa,(f/n)-san!"
Jawabnya dengan senyuman super benderang miliknya.
"eee...maaf,sepertinya saya salah rumah--"
Baru saja aku mau kabur,bagian belakang hoodieku tiba-tiba digenggamnya.
"Salah apanya? (f/n)-san bukannya ingin menyapa tetangga baru ya?
padahal saya sudah terlanjur senang lhoh (f/n)-san jadi tamu pertama!"
Kamisama,kenapa dia harus tinggal bersebelahan denganku?
Rengoku-sensei lah tetangga yang baru pindah dari apartemen lamanya.
Katanya sih,dia ada "suatu misi" yang tidak jelas itu tentang apa.
"Waduh,sudah datang semua ya?"
Sensei menatap box-boxnya yang masih berada di depan rumahnya,berantakan.
"Aku bantu."
Jawabku dingin sambil melepas hoodie ku dari tangannya.
"Chotto! (f/n)-san tidak perlu repot--"
Sebelum dia melanjutkannya, sudah kuangkat 2 box besar sekaligus.
Membuatnya terdiam seketika.
"Sensei ngapain diam? itu box masih banyak."
---------------------------------------------------------
Rengoku's POV
"Akhirnya sampai juga!"
Setelah menabung beberapa hari dengan gajiku,akhirnya aku bisa membeli rumah di daerah sini.
Kenapa aku memilih disini?
Kebetulan saja seseorang menawarkan rumah yang dijualnya b tepat berada di sebelah rumah (f/n)-san.
Setidaknya dengan ini aku bisa menjaga dan mengawasinya lebih baik dari sebelumnya.
Berhubung (f/n)-san seperti hidup seorang diri.
Aku memasuki rumah lama yang masih bernuansa jepang itu,
cukup kecil tapi setidaknya cukup untuk satu sampai dua orang untuk ditinggali.
Di bagian samping rumah itu terdapat sebuah halaman kosong yang bisa digunakan untuk jemuran atau kegiatan lainnya.
Sekelilingnya ditumbuhi tanaman pohon pinus,juga beberapa tanaman semak lainnya.
Mungkin lainkali akan kutanam bonsai disana.
Baru saja aku mengecek halaman itu, suara ketukan pintu terdengar dari lorong depan.
"Sumimasen!"
Itu,bukannya suara (f/n)-san?
Perasaanku seketika mulai tidak karuan mendengarnya.
Perlahan kubuka pintu itu dan menyapanya dengan senyum yang biasa ku lemparkan.
"Konbawa,(f/n)-san!"
Keranjang buah yang dibawanya terjatuh,dia mungkin terkejut mengetahui siapa tetangga barunya.
Sebelum dia ingin pergi menjauhiku, kugenggam bagian balakang hoodienya.
"Salah apanya? (f/n)-san bukannya ingin menyapa tetangga baru ya?
padahal saya sudah terlanjur senang lhoh (f/n)-san jadi tamu pertama!"
Pernyataan jujur pun masih tak diterimanya,malah dia memasang wajah frutasi setelah melihatku.
Tanpa kusadari ternyata paket barang pindahan ku sudah datang,menumluk di depan gerbang.
(f/n)-san tiba-tiba melepaskan diri dari genggamanku,
dia mulai mengangkut 2 box cukup besar disana.
"Chotto! (f/n)-san tidak perlu repot--"
Terlambat,dia sudah mengangkatnya.
Tapi bagaimana bisa?
salah satu box itu isinya televisi 32 inch lho!
Sempat aku terdiam melihat (f/n)-san yang tidak sadar akan apa yang dibawanya.
"Sensei ngapain diam? itu box masih banyak."
Langsung saja kuikuti dirinya dengan menangkat box-box lain ke dalam rumahnya.
Akhirnya semua box berhasil masuk ke rumah itu.
Lelahnya hari ini kulepas dengan duduk santai di atas sofa.
Karena gerah,ku lepas dasi yang masih melingkar di leherku.
(f/n)-san yang menyadari itu segera membuang mukanya.
Eh? memang kenapa denganku?
apa ada yang salah?
"Kalau ngelakuin itu di kamar kek,jangan di depan cewek."
Bisiknya masih membuang wajahnya dariku.
Apa dia malu?
Atau dia menyukainya tapi tidak menerima perasaannya?
Pikiran itu mulai memutari kepalaku.
Terpintaslah sebuah pikiran jahilku padanya.
Ku dekati dirinya dari belakang.
Mendekatkan tubuhku pada punggungnya sambil membisikkan kalimat manis di telinga kanannya.
"Doushita? Kau menyukainya?~"
Suara lembut itu pasti berhasil menggelitik telinganya.
Semburat rona merah mengalir sampai telinganya.
Dia terdiam sejenak,berusaha menenangkan diri.
Tiba-tiba satu pukulan muncul darinya.
Bersyukur insting ku masih bekerja,
Pukulan itu berhasil kutangkap dan kugenggam.
Tangannya begitu mungil dibanding milikku.
Ku kecup punggung tangan itu,menghasilkan suara kejutan kecil dari mulut (f/n)-san.
Dia melepas tangannya dengan paksa,sambil menundukkkan kepalanya.
"Aku harus pulang sekarang. Shituresimasu."
Kakinya melangkah menuju pintu itu,pergi begitu saja.
Aku masih terdiam melihat kepergiannya,baru menyadari apa yang telah kulakukan.
suatu perasaan hangat tumbuh di dalam diriku,memancing agar melakukan itu pada (f/n)-san.
argh...apa lagi yang kulakukan padanya?
-------------------------------------------------
(y/n)'s POV
Aku berlari menuju kamarku sekarang,berusaha menahan sesuatu yang membakarku dari dalam.
Ku tutup pintu kamar,
Kini aku merosot sambil bersandar di pintu kayu itu.
Berusaha menenangkan nafasku yang tersenggal-senggal.
Ada apa ini?
Suhuku meningkat setiap dia mendekatiku.
Pikiranku mulai berantakan saat menyentuhnya.
"Mou...jangan lagi..."
bisikku dalam kegelapan kamar itu.
---------------------------------------------------
Tbc...
EHEM,INI MEREKA KENAPA YAK?
KOK THOR GATAU.
Okay,saat ini rengoku dan (y/n) menjadi tetangga sebelahan.
Apa yang akan mereka alami selanjutnya?
Arigato telah menunggu and stay tune,minna! ( ˘ ³˘)♥
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro